12 ( • Penyesalan •
Mereka semua menatap Sendu satu sama lain, Pasalnya rasa penyesalan tak bisa hilang dalam hati mereka, Kenma pun menunduk dengan Muka yg Pucat.
"Bagaimana ini??" Kata Oikawa harap² Cemas.
"Apakah penyakit itu tak bisa hilang sendiri?" Tanya Atsumu yg diberi pukulan dari adiknya.
"Mana bisa Bodoh!" Kata Osamu.
Lalu di tengah Kecemasan mereka, Mereka melihat y/n yg sedang berlari keluar sekolah.
"Hey! Kita Kejar y/n yuk!" Usul Goshiki kepada yg lain.
"Ayo! " Seru yg lain.
Y/N P. O. V
Aku pun melangkah pergi dari sekolah, Untuk mengambilkan Serum yg baru aku kembangkan dengan Serum itu setidaknya Bisa membantu keadaan Hinata yg mulai memburuk.
'Bagaimana ini... Jika kondisinya terus begini 5-7 Hari lagi dia akan mati kesakitan sendiri, Jika aku beri tau apa yg terjadi pada Natsu secara logis dan sisi pandangku apa dia akan bersemangat?' Batinku mulai mencari cara untuk kesembuhan Shoyo.
'Apa aku beritahu kondisi ini ke Orang tuanya Sho–Chan ya? Tapi... '
• Flashback • (Arti dari pembicaraan Chap 4, Bagian 5 sedikit aku ganti ya pembicaraannya Hehe ;P)
"Sho minum obatmu..."
"Buat apa? "
"Toh mau tak mau Hidupku tinggal sebentar lagi..." Kata Shoyo yg terlihat sudah kehilangan Cahayanya.
Aku langsung menamparnya, berharap dia sadar kalau masih ada yg menunggunya untuk sembuh pikirku.
"Sadarlah Sho! " kataku sehabis menamparnya.
"Aku tak punya apa yg di perjuangkan lagi..." Kata Hinata dengan muka Putus asa bersama tatapan kosongnya.
"Apa...?" Itulah kata² yg hanya bisa keluar dari mulutku.
"Dia sudah tidak ada..." Kata Hinata Merundukkan mukanya yg mulai tambah pucat.
"S-Siapa" Tanya ku memastikkan bukan orang yg kupikirkan.
"Natsu... D-dia... Sudah pergi..." Kata Hinata dengan Tangis yg mulai membasahi mukanya.
Disini aku sangat merasa bersalah padanya, Hidupnya yg tak pernah sempurna, Orangtua yg tak memperdulikannya, Bisa dibilang hidupnya bagai Siksaan yg akan pergi jika dia Tak ada lagi... Mungkin itulah yg difikirkan Sho–Chan.
Namun setelah ku sedang berfikir datanglah Sugawara–Senpai yg sedang menangis mendatangi Kami...
Namun setelah ku fikirkan... Hidup Sho–Chan ini benar² aneh... Seperti hidupnya dirancang untuk tak bahagia, dan selalu merasakan sakit yg amat dalam, Setelah lama berfikir akupun mulai menemukan Alasan ganjil dalam Hidupnya...
"Ada yg sengaja membuat Hidupnya seperti ini"
Itulah jawabannya, Namun yg menjadi pertanyaan terakhir Siapa? Siapa Manusia yg punya hati lebih jahat dari Setan yg melakukan ini...
• Flashback •
Terlalu lama berfikir aku pun sudah sampai Ke tujuanku.
Aku akan langsung mengambil obat penenang dan membeli beberapa makanan di dekat klinikku.
"Sho–Chan... Sepertinya aku sudah harus mulai menyelidiki mereka..." Gumamku yg kupikir tak ada yg mendengar namun kejutan yg tak disangka ternyata ada beberapa orang yg mengikutiku dari tadi.
Kenma P. O. V
'Menyelidiki? Siapa?' Batinku mencerna perkataan y/n–San.
Kami yg mendengar itupun mulai berfikir dengan keras apa yg dimaksudkan y/n–san, dan Ide yg tak terduga muncul di benakku.
"Ne... Semua-" kataku mencoba memberi tahukan usulku.
"Bagaimana kalau kita Coba membantu y/n–san menyelidiki si 'Mereka'.." Kataku.
"Kita saja tak tau apa yg dimaksud bagaimana membantunya? " tanya Tsukkishima.
"Hmmm mungkin maksud 'menyelidiki' ini adalah memantau seseorang yg mungkin menjadi dalang dari penyakit 'flower disease' yg dialami Shoyo..." kataku.
Yg lainpun terlihat mengerti dan lalu Kuroo berdiri.
"Yosh! Ayo kita bertemu y/n!" kata Kuroo.
"HA'I" Jawab kami mulai semangat.
Saat ketemu y/n
" D I T O L A K ! ! ! " kata y/n menjawab usulan kami, kami Shock bukan main kenapa rencana yg cemerlang seperti ini ditolak??.
" Kenapa kau menolaknya? " tanya Noya mewakili pikiran kami.
"Ada 4 Alasan"
"Apa itu? " jawab kami serempak.
"Tapi sebelum itu... Kalian ini tidak sopan ya! Main ngikut²-in orang sembarangan?? Dimana etika kalian hah?!!! Wes Nyusahin bae to kalian semua ini... Kalau kalian gk sengaja kena laser dideket² klinikku toh bahaya! Sampeyan semua wes jadi Abu!! " Kata y/n namun kami tidak terlalu mengerti karena sepertinya
y/n juga sedikit menggunakan bahasa Indonesia sangking marahnya...
(-yg aku Miring ama Garis bawahi berarti pake bahasa Indo ya)
"M-Maaf" kata kami.
" *Sigh* Ya sudah 4 alasannya adalah-" kata y/n, kamipun langsung mendengarkan dengan serius.
"Pertama, Kalian bisa menyebabkan sakit di dadanya Shoyo Kambuh!-" kata y/n kami pun menunduk, benar apa yg dia katakan Shoyo bisa merasakan sakit jika terlalu lama bersama kami...
"Kedua, Kalian bisa aja keceplosan kepada suspek tentang penyakit sho–chan apalagi kalian bertiga-" Kata y/n sambil menunjuk grup jamet yg membuat si burhan, Ayam, si lebah dan kusokawa itu protes.
"Mana Ada! " kata mereka.
"Yakah? Kalau gitu apa yg di dalam sana? " kata y/n menunjuk kulkas.
"Ohh itu mah Kue yg mau dikasih ke hinata, untuk permintaan maaf^^" kata si burhan dan menutup mulutnya.
"Aku tak terkejut sama sekali..." kata y/n dengan muka datarnya.
"yg ketiga, kalian bisa saja malah membela suspek ataupun terpengaruh dengan omongan suspek" kata y/n.
"A-" kata Bokuto yg ingin protes namun di tahan dengan aura intimidasinya y/n.
"Aku.Belum.Selesai." kata y/n sambil tersenyum.
"Dan yg terakhir..." kata y/n membuat kami penasaran dan sedikit dibawah tekanan.
"Meh, aku gk suka aja ama kalian 😃" kata y/n yg membuat kami membeku.
"..."
"Oke sudah kan? Bye aku mau lanjut memantau Shoyo" kata y/n dan pergi meninggalkan kami.
"Hah?? " kata kami yg masih kaget dan tak terima alasan terakhir.
None P. O. V
Y/n berjalan dan lalu membatin.
'Sebenarnya, ini alasan terakhir adalah supaya rahasia Shoyo tak tersebar, walaupun kemereka... Maaf aku memang dokter yg egois..'
Batin yn dan yn pun kembali ke kantornya yg berada disekolah.
T. B. C ehe.
Author sengaja bikin yg lebih panjang untu minta maaf karena dah lama gk Up hehe.
Bye jangan lupa Vote ya :)
Jaa Matane~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top