Lovender
29 Desember, 2022
#prompt: Pesta
Type: Drabble [531 kata]
Status: Ranko Sawa x Dominic Dawson from HHF
***
Ranko dan Dominic duduk berhadapan di dalam sebuah kafe yang tidak lokasinya tidak jauh dari apartemen mereka. Dominic kembali berinisiatif untuk merayakan ulang tahun ke-16 Ranko.
Dominic menyalakan semua sumbu lilin yang tertancap pada kue ulang tahun berbentuk kotak. "Cepat tiup lilinnya. Jangan harap aku akan menyanyi Happy Birthday."
Ranko memejamkan mata dan berdoa dalam hati sebelum meniup lilin di puncak kue ulang tahun yang bertaburan permen berbentuk apel karamel miniatur. Geliginya seketika ngilu.
Ini ulang tahunku, tapi seperti hari penyiksaan ....
Xirina merespon kegundahan hati Ranko dan meloloskan tawa kecil. "Terima kasih, Dom ...!"
"Selamat ulang tahun, Ran." Dominic mencabut satu butir hiasan apel karamel miniatur dan dimasukkan ke mulut. Otot di wajahnya berkontraksi sejenak. Ia tidak habis pikir pada selera seseorang yang bisa menikmati makanan manis yang membuat giginya meraung ngilu. "Kau benar-benar bisa menghabiskan kue ini sendiri?"
"Tentu saja!" Xirina membuktikan dengan mengambil lima permen dan dilenyapkan sekaligus di dalam mulut. Pipi Ranko sampai mengembang seperti tupai.
Entah mengapa, Dominic justru menangkap sorot penuh penderitaan dari sepasang iris hitam Ranko. Namun, bukankah Ranko sendiri yang melakukannya?
Lebih dari dua jam Dominic menyaksikan aneka ekspresi di wajah Ranko yang akhirnya menyerah dan meminta pelayan kafe membungkus separuh kue ulang tahunnya untuk dibawa pulang.
Memang benar yang ulang tahun adalah Ranko, tapi yang paling menikmati pesta kecil dan kue ulang tahun justru Xirina.
"Ada lagi tempat yang ingin kau datangi?" tanya Dominic sembari melirik jam tangannya. Masih terlalu awal untuk pulang ke apartemen mereka masing-masing.
"Aku ingin karaoke."
"Memang kau bisa menyanyi?" cibir Dominic, berhasil memancing wajah merengut Ranko.
***
Di tengah perjalanan menuju tempat karaoke, Dominic berhenti dan menoleh ke belakang. Sejak awal mereka memasuki kafe ia sudah merasa diawasi. Namun, siapa pun yang mengawasi cukup lihai menyembunyikan diri, atau mungkin ... ini hanya perasaannya saja.
"Ada apa?" Ranko ikut menoleh.
"Tidak, tidak apa-apa. Ayo." Dominic melangkah lagi sembari mengarahkan kepala Ranko ke depan. "Lihat depan! Kalau jatuh, aku pura-pura tidak kenal."
Ranko sadar kalau ada yang mengikuti mereka. Namun, kehadiran Dominic sedikit banyak meredam perasaan was-wasnya. Lagipula, ini hari istimewa. Perayaan ulang tahun kesekian yang bisa dirayakan bersama seseorang. Ini berarti dia tidak harus melewati pertambahan satu umurnya sendirian, tapi bersama seseorang yang spesial.
"Hei, apa doamu tadi?"
"Aku? Aku ingin kita bisa terus merayakan ulang tahun kita bersama-sama. Tidak perlu pesta yang meriah, begini saja sudah cukup. Kau dan aku."
Dominic menyentil dahi Ranko. "Doa macam apa itu! Orang yang mendengar ocehanmu bisa salah paham dengan hubungan kita!"
Xirina tanpa malu-malu membajak mulut Ranko. "Kan romantis, Dom!"
Xiri ...! Kau bicara apa?
"Kepalamu romantis! Kau membuatku merinding, sialan!" Dominic mendaratkan kepalan tangannya di puncak kepala Ranko.
"Aw! Kenapa memukulku?"
"Karena mulutmu itu perlu diplester!"
"Aku salah apa?" Ranko kembali merengut sambil memegangi kepalanya.
"Oh, diamlah! Kau menggelikan!"
"Lihat mereka, pasangan kekasih yang romantis!" Celetukan salah satu gerombolan gadis di depan sebuah toko berhasil membuat Dominic mematung sesaat. Bulu kuduknya sungguh-sungguh berdiri.
Xirina memeluk tangan Dominic dan melemparkan senyum termanisnya pada segerombolan gadis muda tersebut. "Kami serasi, kan?"
"Semoga kalian langgeng!"
"Apa-apaan!" dengus Dominic.
"Sialan kau, Xiri!" maki Ranko sambil menekan suaranya serendah mungkin.
Xirina membalas sambil menyunggingkan senyum. "Untuk kali ini saja, Ran."
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top