19
Tiga tahun berlalu semejak kepergian Nabila dan Hyunjin memulai hidup baru di negeri orang, setelahnya teman-temannya jarang bisa mengubungi Nabila. Miyu dan Taeyong yang sibuk dengan acara pernikahan mereka, Lian yang memilih untuk fokus pada karirnya.
Sehun yang sekarang sudah memiliki kekasih berdarah Korea menjadi luka tersendiri untuk Lian yang ternyata menyimpan rasa pada kakak dari sahabatnya itu.
Vebri dan Chanyeol memiliki kabar baik setelah menikah mereka akhirnya mendapatkan anggota keluarga baru yang akan hadir dalam kurun waktu empat bulan lagi.
Sementara Guanlin lelaki itu bagaikan hilang tanpa kabar seperti tak pernah ada yang mengenalnya bahkan sang ibu hanya bisa menangisi kesalahannya yang membuat sang anak nekat pergi darinya.
Miyu masih kekanakan sebelum setuju menikah dengan kekasihnya Taeyong mereka harus bertengkar hebat terlebih dulu karena Miyu yang tidak menyangka akan hamil di luar nikah atas kelalaian Taeyong.
Semua berjalan dengan takdirnya sendiri tak ada yang berjalan normal tapi semua menuju arah yang lebih baik.
"Pantes ya beberapa bulan ini gue ngerasa berat badan gue tuh makin naik, tololnya si Taeyong tuh masih aja ngajak gue gituan pas gue masih was-was." Miyu bercerita sambil sesekali menyeka air matanya yang menetes karena kesal dengan kekasihnya yang sekarang sudah sah menjadi suaminya dalam beberapa jam lalu. "Pas gue pingsan dibawa deh gue ke rumah sakit."
Lian dan Vebri hanya bisa mendengar keluh kesah sang pengantin baru yang menyeret mereka berdua untuk istirahat di kamar pengantin.
"Dan disitu gue malu banget tau gak dokternya nanyain kegiatan malam gue sama Taeyong."
Dengan jengah Vebri memberi dukungan untuk Miyu dengan menyentuh punggung sahabatnya itu agar meredakan rasa kesalnya.
"Udah nikah juga ngapasih masih marah aja Miy?" tanya Lian yang nampaknya cukup lelah dengan tingkah sahabatnya yang hampir saja menjadi adik iparnya kalau saja ia berhasil menggaet sang kakak dari sahabatnya itu.
"Gue tuh ngarepnya pas nikahan gue ini kita bisa party tau gak bukannya kayak begini, cape gegara udah berisi duluan. Sayang anak gue." Miyu mengelus perutnya yang sedikit membuncit penuh sayang.
Drrttt ddrrrttt
Handphone Lian berderit membuat atensi kedua sahabatnya itu terfokus padanya.
"Ya hallo Nab?"
"Itu Nabila? Mau ngomong dong anjir." sergah Miyu yang selalu menjadi yang terheboh dalam tingkah lakunya.
Lian kembali menyimpan telpon genggamnya lalu mengejek Miyu dengan menjulurkan lidahnya. "Udah gue matiin ya."
"Sial." Miyu memberenggut dengan respon Lian padanya.
Tak berapa lama suara ketukan pintu terdengar Lian terpaksa yang harus membukakan karena kasihan pada dua ibu hamil itu.
"Hallo kalian semua anjerr." wajah Nabila yang terlihat lebih dewasa dari terakhir kalinya mereka bertemu terlihat pada pintu yang dibukakan Lian.
"Anjerr Jenab datang juga lu. Monmaap aja nih gue nikahnya ama mantan lo yang kek asu itu," ucap Miyu yang mengundang tawa pada wajah Nabila.
"Hyunjin mana Nab? Anak lu mana juga dah?" kali ini Lian bertanya bertubi-tubi pada sahabatnya yang lama tak terlihat itu.
"Anak gue nitip sama nyokap gue, kalo Hyunjin lagi diluar sama cowok-cowok."
Nabila langsung bergabung dengan tiga sahabatnya itu untuk berpelukan bersama ketiganya.
"Gimana kabar lo anjir?"
"Liat aja sekarang gue sehat luar biasa dan gue juga bahagia." Nabila menyerahkan sebuah hadiah pernikahan untuk Miyu yang ia persiapkan jauh-jauh hari.
"Buka Miy." seru Vebri yang turut penasaran akan isi dari hadiah yang dibawakan Nabila.
"Paling perlengkapan bayi," ucap Miyu tanpa minat untuk membuka bingkisan itu. "Btw makasih loh dah sempat datang ke nikahan gue." Miyu menatap ketiga sahabatnya bergantian ada hal yang harus ia beritahukan pada ketiganya. "Nab sebenernya gue mau nanya sama lo sesuatu."
Nabila mengernyit sedikit bingung dengan sahabatnya yang satu ini.
"Ngomong apa?"
"Tapi gue mau mastiin sesuatu dulu," ucap Miyu masih memandang Nabila penuh harap sampai Nabila mengangguk. "Ini tentang Guanlin."
☘☘☘
Semua selesai dengan pembicaraan yang berbelit dan cukup panjang tidak ada sisa penyesalan setelah semua dihadapi dengan saling terbuka.
Masing-masing orang memiliki masalah dalam hidupnya ada yang merasa begitu berat ada pula yang mencoba menghadapi dengan ringan hati.
Malam pengantin Miyu dan Taeyong yang harusnya menjadi malam yang istimewa harus diwarnai dengan tangis dan rengekan Miyu yang menyebalkan dan kekanakan. Ini tentang Taeyong yang harus jujur padanya saat malam yang disengaja keduanya terjadi.
"Waktu itu aku ketemu Jaehyun sebelum dia ngajak kamu buat ketemu, dia bilang dia mau counfess sama kamu tentang perasaan dia. Awalnya aku berusa buat acuh dengan apa yang mau dia lakuin tapi pas liat kalian di depan minimarket waktu itu benar-benar bikin aku kalut dan marah banget. Maaf kalo aku gak bisa bikin kamu selalu bahagia."
Miyu menggeleng lalu mendekat hendak memeluk Taeyong. Miyu tidak pernah menyesal dengan bersama Taeyong hanya saja Miyu menyayangkan keadaan yang terjadi ketika mereka menikah harus hamil diluar nikah itu bukanlah impian Miyu.
"Gak marah kok. Maaf udah bersikap kekanakan dan gak bisa ngertiin kamu, aku sayang sama kamu serius."
Taeyong mengangguk dalam dekapan istrinya yang begitu manja dan kekanakan itu.
"Aku mau ketemu Jaehyun buat ngomongin semuanya biar dia bisa lebih lega, dari awal aku gak pernah ada niat ngasih harap buat dia atau apapun itu."
Mungkin hanya kaliman penenang tapi sungguh efeknya benar-benar luar biasa untuk perasaan Taeyong yang beberapa tahun terakhir selalu kacau saat Jaehyun memulai untuk lebih berani mendekat pada kekasihnya apalagi kadang kala Taeyong pernah merasa kesal dan jengah dengan sikap Miyu yang selalu sesuka hatinya.
Anehnya Taeyong tidak pernah berfikir ingin meninggalkan sang kekasih semenyebal apapun Miyu bersikap padanya.
Sepertinya Taeyong mendapat karma atas kebrengsekannya dulu yang selalu membuat banyak wanita menangis dan kecewa akan sikap brengseknya, dan hal terbaiknya adalah dia sudah bertaubat sudah menikah bahkan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
Cerita yang manis namun rumit ia akan terjebak sepanjang hidupnya dengan sang kekasih yang aneh dan kekanakan, tapi Taeyong akuin dia sangat menyayangi istrinya.
"Taeyong." suara lembut Miyu menyapa pendengaran Taeyong sang istri yang masih terbenam pada dadanya kini mendongak menatapnya dengan penuh harap.
"Kenapa?"
Miyu nampak ragu sebelum berucap menimbang apa yang harus ia katakan agar suaminya mau menurutinya. "Aku mau makan rujak sekarang."
Taeyong terkejut bukan main ini sudah hampir tengah malam dimana ada orang akan menjual rujak di jam seperti ini mau bagai mana lagi ini permintaan sang istri yang sedang mengandung, lupakan rasa lelah sehabis menyelesaikan resepsi pernikahan sekarang ia mendapat tugas besar diluar sana.
"Yaudah aku cariin kamu tiduran aja dulu ya."
Dengan berat hati Taeyong harus kuat dan sabar ini ujian pertamanya dan ini yang terberat semejak mereka tau bahwa Miyu hamil.
☘☘☘
Bukan hanya Taeyong yang kerepotan saat sang istri hamil bahkan keluargapun ikut kerepotan untuk memenuhi keinginan calon cucu pertama mereka baik dari keluarga Taeyong maupun keluarga Miyu semua menyambut dengan bahagia anak dalam kandungan Miyu.
Tidak ada drama berlebihan seperti aksi saling pukul antara Sehun dan Taeyong ketika tau adik perempuannya dihamili oleh pria lain.
Ayolah ini jaman modern bukan jaman batu lagipula keluarga Miyu bukan keluarga kolot mereka orang bebas yang sanggup berdiri dengan cemoohan banyak pihak. Ibu Sehun dan Miyu misalnya yang selalu di omongkan orang karena menjadi janda tetap terlihat awet muda dan terlihat cantik.
Lagipula mendiang suaminya selain meninggalkan dua anak juga tidak lupa meninggalkan banyak harta pada anak istrinya, lalu apa yang harus disesali menjadi janda kaya.
Semejak hamil Miyu memutuskan untuk tinggal bersama ibu dan kakaknya, sebenarnya Miyu memiliki pekerjaan dengan menjadi pengelola butik milik ibunya sedangkan Taeyong harus bekerja di kantor keluarganya.
Dan sekarang Miyu harus menjadi anak baik yang begitu pemalas dalam awal kehamilannya setidaknya dia bisa membatu suaminya untuk menghabiskan uang saja.
The End
Selesai anjir serius yawlah 😍😍😍
Btw terimakasih semua yg udah sabar dan nunggu cerita ini jujur aja gue bukan penulis yg bagus gue cuma orang nekat yang pengen bikin halu jadi hal yang menyenangkan dan jadilah ini cerita.
Bangga sama diri sendiri dengan selesainya cerita ini semoga ada cerita lainnya yang bisa menghibur dan lebih baik lagi.
Jangan lupa mampir ke cerita gue yang lain dong kasih dukungan serius juga.
Oh iya kalo gue bikin cerita baru lagi kira-kira pada masih mau baca gak?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top