17
"Masa aku hampir masuk angin nungguin kamu bawa ini," Ucap Miyu pada Taeyong dan mengarahkan bungkusan pembalut itu pada Taeyong.
"Ya maaf kan aku gak tau kamu makenya yang mana di rumah aja bungkusnya kamu buang gitu."
Miyu diam mendengar penuturan Taeyong yang ada benarnya lalu ia beralih pada kantong belanjaan yang lainnya. Awalnya tidak ada hal yang aneh pada belanjaan yang dibawa Taeyong semuanya normal.
"Aku hari ini mau ke rumahnya Nabila, kayaknya itu anak punya masalah gitu deh tapi gak mau cerita."
"Oh ya, mau aku antar gak? Kamu perginya sama siapa aja?"
Miyu berfikir sejenak mendengar pertanyaan Taeyong tapi tangannya masih sibuk melihat isi kantong belanjaan Taeyong yang penuh dengan makanan itu.
"Gak usah deh aku perginya sama Li-" belum juga selesai ucapan Miyu gadis itu sudah dikejutkan dengan sebuah penemuan harta tak terduga dalam belanjaan kekasihnya. "Taeyong apa-apaan ini?" Miyu mengangkat sekotak alat kontrasepsi yang lupa Taeyong sembunyikan tadinya.
Harusnya Taeyong ingat untuk menaruh benda itu dalam mobilnya tadi bukannya membiarkan benda itu begitu saja pada belanjaannya.
"Itu anu buat jaga-jaga aja sayang," elak Taeyong berusaha meraih benda itu pada Miyu.
"Kamu jujur." aura Miyu yang sedang menundukkan kepalanya membuat Taeyong bergidik ngeri. "Malam itu kamu gak pake pengaman kan? Aku cari-cari di tong sampah gak ada." wajah Taeyong memucat Miyu menjadi khawatir.
"Aku-aku-ak aku bisa jelasin pelan-pelan."
"Enggak, kamu keluarin dimana waktu itu?" Miyu hampir menangis saat menanyakan hal itu pada Taeyong.
"Sayang aku."
"Jawab!!"
Taeyong menelan ludahnya sendiri sembari mengingat kejadian malam itu berapa kali dia mencapai orgasme pada malam itu. Taeyong menunduk dan menghitung dengan jarinya tepatnya dia berusaha menyangkal bahwa kesalahan semalam tidak akan berakibat buruk.
"Aaa-aku keluar di dalam ti-tiga kali." suara pria itu melemah dia sebenarnya siap apabila diminta untuk bertanggung jawab tapi dia belum siap menerima amukan Miyu.
"Goblok, tolol sumpah kalo gue hamil gimana? Bajingan gak mikir lo udah dikasih enak gak tau diri juga."
"Yang aku." Taeyong terhenti ketika Miyu membanting pintu kamar dengan keras dan hampir mengenai wajahnya.
Tak berapa lama Miyu keluar dan mengambil bungkus pembalut lalu masuk lagi ke dalam kamar.
Taeyong begitu khawatir bisa-bisanya ia terlena dan lupa memakai pengaman saat berada di puncaknya lalu melepaskan di dalam tubuh kekasihnya. Taeyong tidak pernah ceroboh, ini pertama kalinya dan ia akan merusak gadis yang ia cinta karena kebodohannya.
🍀🍀🍀🍀🍀
Taeyong masuk kedalam kamar mendapati Miyu sedang membungkus dirinya dibawah selimut. Pria itu mengelus lembut kekasihnya yang sedang kesal itu.
"Sayangg." Taeyong memeluk Miyu begitu berhasil menyingkirkan selimut pada tubuh gadisnya.
Miyu tak menjawab tapi malah merebahkan kepalanya pada paha Taeyong.
"Aku takut mamah marah, aku belum lulus kuliah." Miyu merintih dan mengubah posisi untuk memeluk Taeyong dengan benar.
Taeyong mengelus kepala wanitanya itu dengan pelan. "Maafin aku, aku janji bakalan ngelakuin apapun untuk kamu asal kamu gak marah."
"Aku mau punya anak," ucap Miyu lalu mengelus perutnya yang masih rata. "Tapi bukan sekarang."
"Kalau sesuatu terjadi jangan pernah berfikir buat gugurin kandungan kamu."
🍀🍀🍀🍀🍀
Miyu dan Lian yang rencananya ingin pergi ke tempat Nabila menyempatkan diri untuk singgah di sebuah supermarket membeli beberapa cemilan dan minuman.
"Banyak banget lo ngambil makannya nyet, bangkrut setan," geram Lian sembari mendorong kepala Miyu pelan.
"Gue pengen makan ini semua lagian bayar patungan juga, si Nabila tuh pasti lagi miskin sekarang tuh sekali-kali keknyenengin beli makan banyak," balas Miyu cemberut.
"Enak banget lu ngomong ya setan pokoknya gue bayar 50k aja bodo amat lu yang nombok." Lian buru-buru mendorong trolly menuju kearah kasih dia tidak akan tahan dengan Miyu yang begitu bernafsu dengan cemilan ringan.
Miyu yang berjalan belakangan tapi masih mengambil beberapa makanan akhirnya terhenti ketika melihat tumpukan susu ibu hamil, ia ingin menyentuh perutnya tapi bungkus makanan menghalangi niatnya itu.
"Woii setan buruan ah, ini apaan lagi balikin gak lo noh tombok belanjaan yang lu ambil sono kek orang ngidam lo."
Miyu dengan polosnya memeluk erat bungkusan makanan ringan yang ia pegang sembari melontarkan pertanyaan pada Lian. "Emang orang ngidam gimana sih Li?"
"Jangan tanya gue ya mana gue tau, buruan ah." Lian menarik Miyu agar bergegas untuk pergi.
Karena kesal Lian menyuruh Miyu untuk membawa kantong belanjaan mereka sementara Lian lebih dulu pergi ke arah motornya untuk keluar dari area parkir.
"Li pasangin helemnya sialan susah nih tangan gue njing."
Lian berdecih lalu menurut untuk memasangkan helem pada kepala Miyu. "Ngerepotin banget sih lo, heran gue ngapa coba si Taeyong mau aja sama lo?"
"Heh gak usah bawa-bawa laki gue ya lu juga sama ampasnya sampis," kesal Miyu yang memiliki niat untuk mencekik Lian tapi ia urungkan karena Lian yang fokus menyetir dan dia yang sedang memegang kantong makanan di tangannya.
Sesampainya mereka di apartement Nabila keduanya seerti tidak ada niat bertamu malah seperti terkesan ingin mengajak berperang, saat sudah dalam kandang Nabilanya keduanya dikejutkan dengan keberadaan Hyunjin yang datang dari arah dapur dengan segelas susu.
Baik Miyu maupun Lian tak henti-hentinya saling beradu tatap dengan sikap Nabila sampai akhirnya Lian menarik Miyu ke dapur melihat sebuah kotak susu yang sepertinya lupa Nabila buang.
"Gak mungkin ah Li."
"Jangan ngeliatin gue gitu ah, ya mungkin aja namanya berbuat gak pake pengaman bangsul."
"Tanya Nabilanya langsung aja deh, oh iya lo gak jadi bikin es teh manisnya gue ambil minuman yang dari supermarket tadi aja deh aus."
Keduanya keluar dan mulai bertanya dengan hati-hati yang sebenarnya bukanlah gaya mereka pada kenyataannya.
Sampai Nabila menyatakan bahwa kecurigaan keduanya memang benar dan ayah dari bayi yang dikandung Nabila adalah Guanlin bukan Hyunjin.
Ketegangan mulai terjadi ketika Guanlin masuk dan Hyunjin menyambut dengan amarah, Nabila yang menangis malah membuat Miyu semakin pusing.
🍀🍀🍀🍀🍀
Miyu tidak pulang ke rumahnya lagi melainkan ke apartement Taeyong lagi, sesamainya ia di unit Taeyong dilihatnya kekasihnya itu sedang terduduk di sofa dengan beberapa buku di atas meja sepertinya Taeyong sedang berusaha dengan nilainya.
"Eh kenapa kok tumben pulang-pulang jadi manja gini?" tanya Taeyong saat Miyu memeluknya dari belakang sekaca tiba-tiba.
Taeyong memutar arah pandangnya pada Miyu yang masih memeluk pinggangnya dari belakang dan juga menggosok-gosok kepalanya pada punggung Taeyong. "Kangen hhmm aku gak boleh kangen apa?"
Taeyong hanya bisa tertawa dengan tingkah Miyu yang menjadi menggemaskan. "Ada kejadian apa sih tadi?" tanya Taeyong penasaran.
"Hehehe." Miyu tidak menjawab malah hanya tertawa renyah sembari mengeratkan pelukannya pada Taeyong.
"Dih ditanya juga bukannya jawab malah ketawa, dasar aneh," ejek Taeyong lalu mencubit gemas hidung kekasihnya itu. "Pesek."
"Aish, biarin ini tuh mancung sayang mancung seperlunya karena udah diambil banyakan sama Sehun." Miyu mengembungkan pipinya membuat Taeyong semakin gemas dengan tingkahnya.
"Mandi gih kamu keringetan abis dari luar sama Lian pake motor kena debu juga."
"Cih. Iya mandi juga ini kok."
Sebelum beranjak Miyu menyempatkan diri untuk mencium bibir Taeyong sekilas lalu pergi untuk membersihkan dirinya.
Taeyong hanya bisa menggelengkan kepalanya aneh dengan sikap kekasihnya itu. Tunggu dulu bukannya Miyu selalu aneh setiap harinya.
Miyu merenung di kamar mandi ia seperti melupakan sesuatu. "Guekan lagi dapet masa orang dapet hamil sih gak ada gitu ya. Itu berarti TAEYONG AKU GAK HAMIL."
Suara teriakan Miyu sontak membuat Taeyong dengan sigap pergi ke arah kamar mandi sementara Miyu sedang kegirangan mengetahui dirinya ternyata salah sangka.
"Kamu kenapa lagi?"
"Aku gak hamil aku kan lagi dapet kok bego sih kita panik banget tadi, udah itu aja kamu keluar aku mau mandi."
Taeyong mengernyit apa semua wanita yang sedang dalam masa haid akan seaneh itu untuk berperilaku?
Collab with pacar-mu punya dia udah selesai huhuhuhu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top