S2 ✿ ten

Belum end lagi ye hadik ii hakak ii habang ii .

---

Narrator's ,

Jimin yang sedang berbual mesra dengan Taylor terganggu apabila telefonnya berbunyi . Jimin mengeluh sebelum mengangkat panggilan tersebut .

" Erm , I angkat dulu eh panggilan ni ? " Jimin meminta izin kepada Taylor sambil tersenyum . Taylor membalas dengan anggukkan .


Jimin mengambil telefonnya dan pergi ke tempat yang kurang dengan pelanggan . Punat hijau ditekan , telefon di letakkan di telinga .


" Yeobeoseyo ? "


" Mwo ? N—nae , arraseoyo " Jimin mematikan panggilan dan bergerak ke meja .


" Taylor , I kena pergi hospital dulu . Areum dia ada kat hospital . Dia accident " Jimin memberitahu Taylor sambil tangannya sibuk mengemaskan barang barang miliknya .

" You , perlu ke you pergi ? "

" I'm sorry Taylor , but she is my wife "

" Tapi bukan you— ? Ah it's okay , you pergi lah . Nanti jangan lupa call I okay ? " tanpa membalas apa apa , Jimin terus beredar dari restoran tersebut .

" Aish , ligat betul perempuan tu nak mati . Aish si Park Jimin pun sama . Aish jeongmal ! " Taylor merengus geram .


" Macam mana keadaan dia doc ? " Jimin menanti jawapan daripada doctor dengan perasaan yang bercampur baur .


" Dia selamat . Cuma , dia masih dalam keadaan koma " Doktor menepuk bahu Jimin lembut .


" Boleh saya , jenguk Isteri saya ? "


" Boleh . Masuklah , saya pergi dulu ye " Jimin menganggukkan kepala sejurus itu doktor berlalu pergi .


Jimin melangkah masuk ke dalam bilik rawatan isterinya . Dia duduk di atas katil bersebelahan dengan Areum . Jimin mengeluh melihat keadaan Areum .


Areum bernafas dengan menggunakan alat bantuan pernafasan .

" Ar—areum .. abang minta maaf ye sayang " Jimin mengulus pipi Areum . Tangan Areum digenggam erat . Jimin mencium tangan Areum .

" Abang betul betul minta maaf , sayang . Abang tahu mesti sayang dengar kan ? A—abang tak tahu kenapa abang jadi macam tu . Mianhae sayang . Abang janji abang akan tembus kesalahan abang "



2 Weeks Later ,

" Jimin , you kenapa tak nak jumpa I ? You macam mengelak je dari I ? You curang dengan I ke ? "

" Huh !? Curang ? Sejak bila I ada relationship dengan you ni ? "

" Bukan ke seb— "

" No Taylor No ! I stress dengan kerja kat office sebab itu I angin bila balik rumah . You jangan nak perasan Taylor . Kita cuma kawan " balas Jimin sambil memandang ke arah mata Taylor .

Taylor menundukkan kepalanya . Mulutnya sudah terkumat kamit menyumpah seranah Jimin . Mukanya diangkat sambil tersenyum palsu .

" Ouh . I'm sorry sebab fikir bukan bukan . Kita kawan kan ? " Taylor menghulurkan tangannya dan disambut baik oleh Jimin .


Gucci gang Gucci gang Gucci gang—

" I angkat call jap " Jimin bangun dan mengambil telefonnya . Punat hijau ditekan .

" Hello ? Areum dah gerakkan jari ? Ah okay saya datang sekarang "

" Taylor , I pergi dulu . Bye "

" Ji— Ish . Payah lah ! Areum ni bila nak mati ? Ligat betul lah . Aish , sabar Taylor sabar . Dia kalau tak mati , you seksa je dia dulu ye Taylor ? Chill " Taylor memecit kepalanya dengan menggunakan hujung jarinya . Selepas itu dia mengungkirkan senyuman .

" Areum ? Areum dengar tak ? " Jimin menggengam tangan Areum manakala sebelah tangannya mengusap rambut isterinya .

Mata Areum mula berkedip kedip . Matanya perlahan lahan terbuka .

" Jimin ketepi ye , saya nak cek dia " Jimin mengundurkan dirinya kebelakang untuk memberi ruang kepada Doktor untuk memeriksa Areum .

" Erm awak ingat nama awak siapa ? "


" Kim Areum " balas Areum dengan suara yang lemah . Jimin mengela nafas lega . Doktor memberi ruang untuk Jimin .

" Sayang ? Sayang ingat tak siapa abang ? "

" erm— tak . Abang handsome ni siapa ? Kenapa panggil kita sayang ? " soal Areum . Jimin mula rasa kehairanan .

" Areum umur awak berapa ? "

" Umur kita ? Umur kita 12 tahun , Darjah 5 bersekolah di Sekolah Hangang , Seoul " balas Areum teruja . Doktor tersenyum , tanya umur je dia jawab dengan nama sekolah sekali . Aish

" Jimin , ikut saya ke bilik saya , nurse sila uruskan Areum ye " Jimin menganggukkan kepala dan mula membuntuti doktor tersebut .

✿✿


" Pesakit mengalami Amnesia . Kebiasaannya , Amnesia ni dia lupa semua . Tapi bagi kes pesakit Areum ni , dia mengalami Amnesia dimana dia hanya ingat ketika dia berusia 12 tahun . Maafkan saya kalau ayat skema " Doktor itu tersengih .

Jimin tersenyum tipis , dia melihat tag nama doktor itu . Ha Sung Woon .

" Erm kalau macam tu , apa yang saya nak buat ? "

" Awak tak perlu buat apa apa . Saya takut kalau awak paksa dia ingat , nanti dia boleh pengsan . Jadi saya syorkan awak cuma bercerita tentang macam mana awak berjumpa dia secara perlahan lahan . Tak perlu paksa dia okay ? "

Jimin mengangukkan kepalanya .

" Terima kasih doktor SungWoon "

" Sama sama " Doktor itu berjabat tangan dengan Jimin sambil memberikan senyuman yang manis .


" abang ? Abang ni siapa ? Abang nak bawa kita pergi mana ? Kenapa omma yang tak amik kita ? Abang— "

" Sayang , abang tengah drive . Jangan jadi mak nenek ye " Jimin tersenyum melihat karenah Areum yang berusia '12' tahun ni .

" Abang , kenapa panggil kita sayang ? Abang ni  miang lah kita re— "

" Sayang cakap lagi , abang cium "

" Kita report kat mak kita yang abang sesuka hati nak cium kita . Abang tu siapa ? "

" Abang handsome ni , suami awak lah " balas Jimin selepas itu pipi Areum dicubit . Areum sudah ternganga .



Maafkan daku kerana menghupdate lambat . Data tak ada . Hehu , next chap sila sabar ye hadik ii hakak ii hatok ii hanenek ii haibu ii hasungwon .

k bye . muah cikit 💜🤣


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top