Bab 9 Pengawal Pribadi

Sekali lagi kau menggoda pengawal pribadiku, akan kutelanjangi kau di pusat kota Burgundy!

"Sebenarnya apa yang kau lakukan, Jasper!?” hardik Andres sambil melempar beberapa koran yang di halaman depannya terpampang jelas wajah Audrina dengan judul ‘PUTRI MAHKOTA TERCANTIK DI DUNIA TERTANGKAP BASAH SEDANG MABUK DI SEBUAH KLUB’

Aras auffarlae, fura magista.”

“Aku memberi perintah padamu untuk membawa putri mahkota kembali ke istana malam itu juga, tapi kau malah membawanya ke sebuah klub?” Andres mendecak kesal.

Aras auffarlae, ini benar-benar kesalahanku Yang Mulia. Anda boleh menghukumku.”

“No, no, Jasper.” Andres mengembuskan napas kasar. “Aku tahu, adikku yang melakukan kesalahan. Kau selalu melindunginya, jadi aku akan menghukum putri mahkota!”

Tiba-tiba Jasper langsung berlutut. “Aras auffarlae, fura magista. Hukumlah aku jangan putri mahkota. Ini sungguh kesalahanku, jika malam itu aku bisa membawa putri mahkota kembali ke istana, hal ini tak akan terjadi! Hukumlah aku, Yang Mulia Raja Andres!”

Jasper tak bisa membayangkan putri mahkota kesayangannya itu akan mendapat hukuman. Terakhir kali Audrina dihukum karena Jasper membiarkannya bermain dengan anak-anak pelayan istana. Audrina harus mendekam di menara timur istana selama tiga hari. Dia tak boleh ke mana-mana dan tak boleh dikunjungi kecuali oleh pelayan untuk mengantarkannya makanan.

Memang tidak seperti penjara, meski disekap di menara timur, tapi Audrina tak kekurangan apapun yang dibutuhkannya. Di menara itu semuanya ada, bahkan Audrina tak dilarang menonton TV atau memainkan ponselnya. Hanya saja, sang putri tak boleh ke mana-mana. Tak boleh dikunjungi, tak boleh ditemani, kedua hal itu membuatnya semakin kesepian.

Jasper tak ingin sang putri kesepian, dia tahu bagaimana sedihnya putri mahkota ketika kakaknya tak pernah lagi bisa menemaninya seperti dulu dan hukuman itu? Pasti akan membuat Audrina semakin menderita.

Tidak! Jasper tidak bisa membiarkan putri mahkotanya menerima hukuman! “Aku mohon Yang Mulia Raja Andres, jangan hukum putri mahkota. Aku siap untuk dihukum.” Dia memohon sekali lagi.

“Jangan membelanya, Jasper! Tentu saja kau siap dan rela menggantikan dia dihukum, tapi aku mencoba bersikap adil! Kau tahu betul ‘kan adikku melakukan kesalahan?”

“Yang Mulia….”

“Jawab pertanyaanku Jasper! Adikku melakukan kesalahan atau tidak?”

Jasper untuk sesaat tak bersuara lalu dia menjawab. “Tidak Yang Mulia. Putri Mahkota tak melakukan kesalahan apapun!”

Andres mendecak. “Kalau begitu, karena kau mengaku bersalah. Kau kupecat!”

Tepat pada saat itu, Audrina masuk ke dalam ruangan. “Apa kau bilang Andres!? Kau berani memecat pengawal pribadiku!?”

“Dia mengaku bersalah karena kesalahanmu, putri mahkota!”

“Bukan berarti kau boleh memecatnya!”

“Kalau kau lupa, Audrina. Aku raja Gallardina dengan kekuasaan penuh! Aku berhak memecat siapapun termasuk pengawal pribadimu!” Andres mengingatkan Audrina dengan intonasi nada tinggi namun tetap mengontrol emosinya.

“BRENGSEK!” Audrina menjatuhkan semua barang-barang di atas meja kerja Andres dan membuat Jasper kontan langsung berdiri.

“Putri mahkota, tenanglah.” Jasper berbisik sambil memegang bahu sang putri.

Audrina menatap Andres penuh amarah. “Jangan memecat Jasper jika kau masih ingin melihatku hidup.” Jasper dan Andres mengernyitkan dahinya sambil menatap Audrina. “Aku melakukan kesalahan, Yang Mulia. Kau berhak menghukumku, tapi jangan pecat pengawal pribadiku!”

Ϫ Ϫ Ϫ

Sisa liburan benar-benar dijalani Audrina sebagai hukuman. Dia dengan pasrah rela disekap di menara timur istana fuchsia agar pengawal pribadinya tidak dipecat. Selama hukuman, Audrina menjalaninya dengan tenang, sesekali dia sibuk dengan ponselnya mengirim pesan dan mengobrol dengan sahabatnya, Sofia Valaerise La Corsiva.

SofiaVala

Audrina! Apa itu benar?

Kau dihukum di menara timur?

AudriRose

Iya, Sof. Andres ingin memecat Jasper.

Dia sungguh kejam! Menyekap adiknya sendiri!

SofiaVala

Astaga! Jasper sungguh dipecat?

Bagaimana dengan hatimu? Baik-baik saja?

AudriRose

Tidak, tentu saja Jasper tidak jadi dipecat karena aku dihukum!

Hatiku masih baik-baik saja.

SofiaVala

Oh, romantis sekali!

Pengorbanan cinta.

AudriRose

Jangan menyindirku Sof!

SofiaVala

Baiklah, maafkan aku Yang Mulia.

Ngomong-ngomong apa kau boleh dikunjungi?

Berapa lama hukumanmu?

AudriRose

Tidak boleh.

Sampai liburan sekolah selesai.

SofiaVala

Ah, sayang sekali.

Padahal aku ingin mengunjungimu.

Kalau begitu kita bertemu saat di sekolah ya?

Miss you

AudriRose

Miss you too Sofia

Audrina mengakhiri obrolannya dengan Sofia lalu dia beralih ke pesan chat dengan kontak nama Jasper. Cukup lama dirinya menatap layar yang belum diketik satu huruf pun, dia bingung harus mengetik apa. Audrina lalu mendesah perlahan.

AudriRose

Jasper?

Kau ada di mana?

Audrina menunggu balasan dari Jasper dan tidak membutuhkan waktu lama, sang pengawal pribadi membalas.

JasEmiliano

Aku ada di depan pintu masuk menara timur.

Menjagamu putri mahkota.

Sang putri terbelalak saat membaca chat balasan dari Jasper.

Apa kakakku sudah gila? Dia menyuruh Jasper menjagaku?

AudriRose

Apa kau sepanjang hari di depan pintu masuk?

Istirahatlah! Ini perintah!

JasEmiliano

Tidak putri, ini hukumanku.

Dan ini tak seberapa daripada hukumanmu.

Maafkan aku, Yang Mulia.

Astaga! Kenapa Jasper meminta maaf?

AudriRose

Kakakku sungguh keterlaluan!

Bagaimana kalau kau capek? Lelah?

JasEmiliano

Murae granisa, celentina.

AudriRose

Jas? Apa maksudmu?

JasEmiliano

Terima kasih karena tidak membiarkanku dipecat.

AudriRose

Tentu saja aku tidak akan membiarkanmu dipecat!

Kau milikku, Jasper!

Audrina kemudian dengan kesal menelepon kakaknya.

Hella?

Yang Mulia Raja Andres Yang Terhormat!

Jika kau tak ingin melihatku lompat dari atap menara timur, sebaiknya beri perintah kepada Jasper untuk istirahat!

Apa yang kau bicarakan, Audri?

Jangan bertindak macam-macam!

Aku membicarakan pengawal pribadiku, Andres!

Bagaimana bisa kau memberinya hukuman untuk menjagaku sepanjang hari di depan pintu masuk menara timur!?

Apa maksudmu?

Aku tak memberinya hukuman apapun!

Ka-kau tak memberinya hukuman?

Lalu kenapa Jasper ada di depan pintu sepanjang hari!

Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, Audrina!

Audrina mengernyitkan dahinya lalu memutuskan panggilan. Dia kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan. Jika Andres tak memberi hukuman apapun kepada Jasper, lalu untuk apa dia menjagaku di depan pintu masuk menara timur sepanjang hari? Sebenarnya apa yang dia lakukan? Dan tak menemukan jawaban hingga dia menyelesaikan hukumannya.

Ϫ Ϫ Ϫ

Matanya terus memperhatikan pria berjas dan berkacamata hitam yang berdiri di dekat pintu masuk kantin Gallardina Royal High School Academy. Kedua jari tangannya memainkan sedotan minuman furae-nya. Audrina mengernyitkan dahinya dan terus berpikir kenapa Jasper menghukum dirinya sendiri? Padahal kakaknya jelas-jelas tak memberinya hukuman.

“Astaga Audrina! Berhentilah memandangi pengawal pribadimu! Dia tak akan lari darimu!” celetuk Sofia menggeleng tak habis pikir. “Seharusnya kau melirik laki-laki seperti Allandrio Maximus La Calladine! Lihatlah! Dia sangat tampan bukan?” Dia menyodorkan layar ponselnya dengan wajah Alland yang sangat terkenal di Gallardina itu tepat di muka Audrina.

“Aku tak tertarik Sofia!” Audrina menyingkirkan ponsel sahabatnya itu dengan tangan kirinya dan masih terus memandangi Jasper.

“Audrina, sadarlah! Dia hanya pengawal! Seharusnya kau mencari pria yang berkelas!” Sofia mendecak kesal.

“Jasper berkelas.” Sofia tertawa mendengar kata-kata Audrina. “Dia menyerahkan dirinya untuk dihukum hanya agar aku tidak dinyatakan melakukan kesalahan.”

Sofia kembali tertawa. “Audri, kau jangan naif! Dia melakukan itu karena dia memang harus melakukan itu! Dia sudah bersumpah untuk setia, menjaga dan melindungimu! Bukan karena dia berkelas atau jatuh cinta padamu!” Seketika Audrina memicingkan mata. “Baiklah, maafkan aku Yang Mulia Putri Mahkota.” Sofia menghembuskan napas kasar. “Tapi apa yang aku katakan adalah kenyataan. Jaga hatimu! Jangan sampai kau jatuh cinta padanya, dia hanya pengawal pribadimu!”Audrina mendengkus kesal lalu mengalihkan pandangannya kembali ke arah Jasper.

Apa yang dikatakan Sofia memang benar, Audrina tidak tahu apakah Jasper menyerahkan dirinya itu karena memang sudah kewajibannya sebagai pengawal pribadi ataukah karena memiliki perasaan padanya? Dan bukan hanya itu, bahkan Jasper rela menghukum dirinya sendiri demi menemaninya di menara timur.

Satu hal yang Audrina sadari adalah dia sudah jatuh cinta pada Jasper. Audrina menyatakan Jasper adalah miliknya. Baginya, Jasper bukan hanya orang yang dibutuhkannya tapi juga tombak di dalam hatinya yang terluka akan masa lalu yang mengerikan, membantunya untuk bangkit ketika mengalami trauma atas kematian ayahnya dan satu-satunya orang yang membuatnya merasa tak kesepian saat dirinya merasa sendirian di istana.

“Audri? Kau baik-baik saja?” tanya Sofia ketika dia melihat sang putri mahkota meremas sedotan yang sedari tadi dimainkannya.

“Berani-beraninya dia menggoda pengawal pribadiku!”

Sofia lalu melihat Jasper yang kini sedang digoda oleh salah satu siswi berambut pirang. Pria itu tampak tersenyum dan gadis pirang itu semakin agresif menggodanya.

Bahkan kau tersenyum padanya, Jasper! Kau tak boleh tersenyum kepada siapapun kecuali padaku! Audrina bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Jasper dengan tatapan nanar.

“Audri, kau mau ke mana!?” teriak Sofia yang tentu saja tak digubris oleh sahabatnya itu.

Sang putri mahkota langsung menarik bahu gadis pirang yang sedang menggoda Jasper kemudian ditamparnya muka gadis itu.

“APA YANG KAU LAKUKAN!?” bentak gadis itu meringis dan sedetik kemudian dia terbelalak kaget ketika melihat siapa yang ada di hadapannya.

“Yang mulia.” Jasper langsung memegang lengan Audrina yang tentu saja langsung ditepis secara kasar oleh sang putri tanpa menatapnya.

Sofia menutup mulut dengan kedua tangannya melihat kejadian itu, matanya terbelalak. Beberapa orang juga tampak terkejut dan hanya bisa terdiam lalu beberapa lainnya memainkan ponselnya merekam adegan yang akan dipertunjukkan sang putri mahkota.

“Apa yang kau lakukan? Berani sekali kau berbicara seperti itu padaku! Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa!?” tanya Audrina tegas, tapi di saat bersamaan terdengar menakutkan.

“Ma-maafkan aku, Yang Mulia.” Gadis pirang itu menundukkan kepalanya dalam. Dia masih bingung kesalahan apa yang sudah diperbuatnya sehingga putri mahkota menamparnya? Tentu saja, dia takut apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh putri mahkota, karena kata-kata sang putri bisa menjadi perintah.

“Kau meminta maaf? Meminta maaflah dengan benar!” ucap Audrina seanggun mungkin sesuai kelasnya sebagai putri kerajaan, tapi ketegasan membuat kata-katanya tetap terdengar menakutkan.

Si gadis pirang itu menelan ludah dan mengepalkan tangannya. Dengan keadaan menunduk dalam tak berani menatap sang putri dia meminta maaf sesuai etika terhormat. “Aras auffarlae, fura magista,” ucapnya dengan lantang.

Audrina lalu mendekati gadis pirang itu yang masih menunduk kemudian dia bersidekap.  “Sekali lagi kau menggoda pengawal pribadiku, akan kutelanjangi kau di pusat kota Burgundy!” tegasnya dingin.

Dia lalu mendelik ke arah Jasper yang menatapnya intens dengan dahi berkerut. Mata sang putri langsung berubah menjadi sendu dan terlihat guratan kekecewaan di raut wajahnya. Kemudian dia pergi dan berlalu begitu saja keluar dari kantin.

Ϫ Ϫ Ϫ

------------------------------------------------------

Murae Granisa : Terima kasih banyak

Aras Auffarlae, Fura Magista : Hamba meminta maaf, Yang Mulia.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top