Bab 37 How It All Ends
Malam itu, setelah lima tahun pernikahan mereka. Audrina dan Alland untuk pertama kalinya melakukan hal yang sudah seharusnya mereka lakukan di malam pertama pernikahan mereka.
👑👑👑
"Hai, Andres. Apa kabarmu di sana?" Audrina memandang pusara kakaknya. "Kau pasti bahagia sekali bukan? Berkumpul dengan ayah dan ibu." Dia menoleh ke pusara orangtuanya yang berada tepat di sebelah pusara Andres. "Sedangkan aku, di sini merindukanmu." Lalu dirinya mendesah. "Aku belum bisa memaafkan Alma, tapi keputusanku untuknya tidak salah bukan? Dan kau tahu? Sudah lima tahun aku menjadi ratu Gallardina secara resmi dan sudah lima tahun juga aku menikah dengan Alland."
Seketika Audrina terdiam dan menunduk. Dia tahu ada yang salah dengan pernikahannya. Setelah lima tahun, seharusnya dia sudah memberikan keturunan, generasi penerus De Gallardino, tapi yang terjadi adalah dia menjalani pernikahan seperti di atas kontrak.
Bukannya Audrina belum siap, tidak, rasanya dia sudah siap. Dan bukan juga karena dia masih mencintai Jasper, tidak, rasa cintanya kepada Jasper memang tidak akan hilang sebagai kenangan namun suaminya kinilah yang menguasai hatinya.
Alland benar-benar memenuhi janjinya untuk membantunya membuka celah dihatinya. Hanya saja, Alland sepertinya tak mau memaksanya. Audrina sendiri memang tidak bisa dipaksa! Tapi jika Alland meminta dirinya, Audrina harus patuh karena sejatinya Alland adalah suaminya secara sah.
Tapi Alland tak akan bergerak lebih dulu. Dia juga tak akan meminta lebih dulu. Entah karena rasa hormatnya kepada Audrina yang seorang ratu atau memang Alland tak mau jika hati Audrina belum sepenuhnya menjadi miliknya. Alland memang menguasai hatinya namun tidak memilikinya.
"Andres, aku harus melakukan hal yang benar bukan? Aku harus menyerahkan diriku lebih dulu padanya. Itu yang harus aku lakukan, benar kan?"
Audrina mengangguk pelan lalu menghela napas. Dia lalu beranjak dari pusara Andres kembali ke istana. Kesibukannya menjadi ratu tak menghalanginya untuk selalu berkunjung ke makam kakak dan kedua orangtuanya jika ada waktu.
"Salure, fura magista. Suamimu sudah kembali dari kunjungannya ke Yunani." Jasper memberitahu.
"Benarkah? Sekarang di mana dia?"
"Di ruang tengah, menunggumu Berentina."
Audrina mengangguk. "Aku akan ke sana."
Sepanjang perjalanan di koridor istana untuk menemui suaminya. Audrina berpikir sudah saatnya dia dan suaminya membicarakan apa yang ada di pikirannya sejak tadi. Audrina harus melahirkan seorang pewaris Gallardina, maka malam ini Audrina bertekad dia akan sepenuhnya menyerahkan diri kepada suaminya.
"Carlae." Audrina memeluk Alland dengan erat.
"Hei, apa kau merindukanku?"
Audrina mengangguk di dalam pelukan.
"Aku bahkan hanya pergi selama tiga hari."
"Tapi bagiku itu lama sekali."
Alland lalu mengecup lembut puncak kepala Audrina. "Apa kau baru berkunjung ke pusara Andres dan orangtuamu?"
Audrina melepaskan pelukannya dan mengangguk. "Kau pasti lelah sekali ya?"
"Tidak terlalu lelah, aku bisa menemanimu mengobrol malam ini."
Audrina menggeleng lalu menatap Alland intens. "Bagaimana jika aku yang menemanimu?" Alland menatap lekat mata Audrina. Jelas sekali istrinya itu meminta dengan ketulusan. "Malam ini, aku akan tidur bersamamu. Aku akan berbagi ranjang denganmu."
Alland sedikit terkejut dan menautkan kedua alisnya. Selama lima tahun pernikahannya, Alland dan Audrina tak pernah tidur sekamar. Alland menghormati Audrina yang belum bisa membalas perasaannya. Alland sadar sejak awal, bagi Audrina, pernikahan mereka adalah sebuah tradisi kerajaan yang harus diikuti Audrina sebagai seorang putri mahkota yang kini menjadi ratu.
"Apakah hatimu sudah sepenuhnya milikku?"
Dan detik itu juga Audrina mengecup bibir Alland dengan lembut. Perlahan, berubah menjadi ciuman yang menuntut. "Apa kau masih ingin mempertanyakan hatiku? Atau kau ingin melakukannya sekarang juga?" tanya Audrina penuh intimidasi ketika tautan bibir mereka terputus.
Tanpa menjawab apapun, Alland yang memang sudah lama menginginkannya langsung mencium kembali bibir Audrina kemudian digendong tubuh istrinya itu menuju kamar.
Malam itu, setelah lima tahun pernikahan mereka. Audrina dan Alland untuk pertama kalinya melakukan hal yang sudah seharusnya mereka lakukan di malam pertama pernikahan mereka.
"Aku rasa... aku jatuh cinta padamu, Alland."
"Apa karena kita melakukan hal ini?"
Audrina tersipu. "Aku tidak tahu, tapi malam ini adalah malam terhebat yang pernah aku rasakan."
"Kalau begitu..." Alland menyingkirkan beberapa helai rambut di dahi Audrina. "Aku juga mencintaimu."
"Kau selalu mencintaiku."
"Benar, kau benar." Dikecupnya bibir Audrina. "Aku selalu mencintaimu, ratuku."
👑👑👑
----- Tamat -----
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top