Bab 22 Feel Like Having An Affair

Tapi aku mohon, tolonglah, cukup kau jatuh saja kepadaku jangan biarkan ada cinta di antara kita.

👑👑👑

"Sofia?" Audrina tampak terkejut melihat sahabatnya ada di ruang makan istana saat hendak sarapan.

"Ah, Audri. Aku pagi-pagi sekali datang ke istana untuk berangkat ke sekolah bersamamu," ucap Sofia.

Audrina mengkerutkan dahinya. Dia merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi dengan sahabatnya. Tidak biasanya Sofia mengajaknya berangkat ke sekolah bersama apalagi pagi-pagi sekali sahabatnya itu sudah di istana.

Sofia yang sadar dengan kebingungan Audrina lalu berbicara. "Maaf aku tak mengabarimu terlebih dahulu." Tentu saja Sofia tak mungkin mengabari Audrina bahwa dirinya sudah dari semalam di istana. Lebih tepatnya dia menginap di kamar Andres.

Audrina mengendikkan bahunya. "Tidak masalah. Tapi lain kali beritahu aku dulu karena aku sudah janji dengan Alland hari ini."

"Maksudmu? Kau tak berangkat ke sekolah?"

"Tidak, maksudku, Alland akan menjemput dan mengantarku ke sekolah mulai hari ini."

"Benarkah?" Sofia memicingkan matanya. "Hmm, jadi hubungan kalian semakin dekat ya?"

Audrina mendesah. "Tidak tahu," Dia lalu melirik Sofia. "Hatiku masih milik Jasper."

Sofia langsung mendecak. "Audrina! Sudahlah! Alland pria yang baik untukmu!"

Audrina mendecih dan sedetik kemudian dia melihat kakaknya masuk ke ruang makan. Audrina hendak memanggilnya namun Andres justru menyapa Sofia tak melihatnya.

"Lady Sofia?" sapa Andres tersenyum.

"Salure, fura magista." balas Sofia sopan.

"Kau tak perlu bersikap formal padaku." Andres menarik kursinya dan duduk di tempatnya. Sepertinya dia melupakan kehadiran Audrina di meja makan.

Audrina melihat kakaknya dengan tatapan datar penuh tanda tanya. Andres kau tak melihatku? Kau tak menyapaku? Bagaimana bisa kau menyapa Sofia tapi tak menyapaku!

Andres, Sofia dan Audrina sarapan dengan hening. Sesekali Sofia melirik Andres dan Audrina bergantian. Apa yang kau lakukan Andres! Kenapa kau tak menyapa adikmu? Kau bahkan tak melihatnya!

Audrina memakan sarapan dengan sedikit kesal, berkali-kali dia melirik Andres dan Sofia bergantian. Andres tampak mengacuhkannya dan sama sekali tak menatapnya. Sedangkan Sofia tampak terkejut saat mata Audrina bertatapan dengannya.

Audrina mengernyitkan dahi dan memicingkan matanya. Aku tahu sesuatu terjadi antara kakakku dan Sofia, aku akan mencari tahu!

"Salure, celentina." Seorang pengawal memberi salam. "Tuan Alland sudah menunggu anda di depan Istana."

"Ah baiklah, aku akan segera ke sana." Audrina bangkit dari duduknya. "Sofia, maaf kita tak bisa berangkat bersama, tapi mungkin kau bisa berangkat bersama kakakku?" tanya Audrina sambil melirik Andres yang sama sekali tak menatapnya, dahinya sekali lagi berkerut. "Baiklah, aku pergi dulu Sofia."

"Baiklah Audri, aku akan berangkat bersama kakakmu."

Audrina mengangguk lalu meninggalkan ruang makan setelah sekali lagi dia melirik kakaknya yang tak merespon dirinya.

"Kenapa kau tak menyapa dan menatap adikmu?" tanya Sofia setelah Audrina pergi.

Andres mendesah. Diletakkannya garpu dan pisau di atas piring. "Aku tak berani menatapnya! Apalagi menyapanya!"

"Kenapa? Kau seperti sudah melakukan kesalahan padanya!"

"Aku memang sudah melakukan kesalahan padanya mengingat apa yang sudah kita lakukan semalam!"

"Astaga Andres! Kita hanya tidur bersama tak melakukan apapun! Dan kau..." Sofia mendecak. "Kau seperti sudah berselingkuh saja dari adikmu sendiri!"

"Lebih dari itu Sofia! Aku merasa sudah mengkhianati adikku sendiri!"

Sofia mengernyitkan dahinya. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti?"

Andres menghembuskan napas perlahan lalu di tatapnya Sofia dengan sorot mata sendu namun tegas. "Selama ini Audrina yang sepenuhnya memiliki hatiku, tapi begitu kau juga memiliki hatiku, rasanya seperti aku harus membelah hatiku menjadi dua. Aku menyayangi adikku, tapi aku jatuh cinta padamu Sofia."

Sofia terhenyak. Andres jatuh cinta padaku? Yang benar saja! Pikirannya sedang tidak waras atau hatinya sedang rusak?

Perlahan tangan Sofia menyentuh rahang Andres dan mengelusnya lembut. "Andres, aku tak akan mempertanyakan rasa sayangmu pada Audrina. Aku tahu kau sangat menyayanginya. Tak ada yang menyayangi Audrina lebih dari dirimu." Dia berhenti sejenak. Memejamkan mata lalu menghembuskan napas kemudian ditatapnya lekat kedua mata Andres. "Tapi aku mohon, tolonglah, cukup kau jatuh saja kepadaku jangan biarkan ada cinta di antara kita."

Sofia menyesali dirinya yang seharusnya tak menggoda Andres jika pada akhirnya dia tidak siap menerima kenyataan Andres bisa jatuh cinta kepadanya. Mulanya Sofia hanya ingin bermain-main namun dia melakukan kesalahan dengan semakin serius dalam permainannya. Bukan salah Andres jatuh cinta kepadanya karena sejak awal dirinyalah yang sudah jatuh cinta kepada raja muda itu.

👑👑👑

Audrina yang hendak masuk ke dalam kelas tak sengaja melihat Sofia masuk ke dalam toilet dari kejauhan, dia langsung bergegas mengikuti sahabatnya itu dan menunggunya di luar toilet. Dua pengawal Alland yang ditugaskan untuk menjaga Audrina terlihat berjaga-jaga tak jauh dari tempat Audrina berdiri.

Sambil menunggu, Audrina memikirkan kejadian di ruang makan istana. Andres, kakaknya, sama sekali tak menyapanya bahkan Andres terlihat seperti tak berani menatapnya. Audrina mengkerutkan dahinya, tak biasanya kakaknya seperti itu.

"Audri! Kau membuatku kaget!" pekik Sofia ketika melihat Audrina sudah menunggunya dan menatapnya dengan tajam.

"Ada hubungan apa antara kau dan kakakku?" Audrina langsung bertanya dengan tegas.

"Hubungan apa? Tidak, aku tak ada hubungan apa-apa dengan kakakmu," jawab Sofia mencoba mengelak.

Audrina mendekati Sofia sambil memicingkan mata. "Kau pikir aku tidak tahu kalau semalam kau menginap di istana? Kau tidur di mana?"

"Apa? Menginap di istana? Yang benar saja Audrina!"

"Jangan coba membohongiku!" tegas Audrina. "Jawab dengan jujur Sofia, apa kau tidur dengan kakakku?"

Sofia mendesah. "Baiklah, aku memang tidur dengan kakakmu," jawabnya santai.

"WANITA MURAHAN!"

Sebuah tamparan membuat Sofia kaget bukan main. Mulutnya menganga dan matanya terbelalak. Perlahan diraba pipinya yang terasa panas setelah ditampar Audrina. Dia mulai emosi namun berusaha dikendalikannya amarah itu. Audrina! Jika saja kau bukan putri mahkota, aku pasti sudah mencakar-cakar wajahmu sekarang juga!

Sofia sebenarnya tidak takut dengan status Audrina sebagai putri mahkota. Hanya saja dia tak mau merusak persahabatannya dengan Audrina.

"Aku tak menyangka kau serendah ini Sofia! Awalnya aku tak peduli kau menggoda kakakku, aku tahu kau hanya bermain-main. Namun permainanmu itu menjijikkan dengan mengajak kakakku tidur denganmu!"

Sofia menegakkan kepalanya dan menatap Audrina dengan tajam. "Aku tak pernah bermain-main dengan kakakmu. Aku serius."

"Kau serius dengan kakakku? Sungguh? Sebelumnya kau mengatakan bahwa kau tergila-gila dengan Alland! Lalu sekarang kau bilang kau serius dengan Andres?" Audrina diam sejenak. "Oh, atau kau ingin sekali menjadi ratu untuknya?"

Sofia memutar bola matanya dengan malas. "Audrina, kau mengenalku lebih dari siapapun. Apa kau pikir aku ingin sekali menjadi ratu?"

"Siapa yang tahu?" Audrina mengendikkan bahunya. "Baik kau atau Eleanor atau wanita manapun di dunia ini, tak ada yang pantas menjadi ratu mendampingi kakakku!"

Sofia seketika tertawa lalu menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Kau egois! Sungguh egois! Kau ingin memiliki Andres seutuhnya sebagai kakakmu, tapi kau lupa, Andres seorang raja, dia milik rakyat gallardina dan dia membutuhkan seorang ratu di sampingnya bukan adik manja dan egois sepertimu!" hardiknya dengan napas memburu dan menatap tajam Audrina.

"Aku tidak peduli Sofia." Audrina menyeringai. "Aku tidak suka kau, Eleanor atau wanita mana pun menjadi bagian dari hidup Andres! Karena itu berarti dia harus membagi hatinya, perhatiannya dan kasih sayangnya kepadaku!" Tampak kedua tangan Audrina mengepal. "Jangan coba-coba menggoda kakakku lagi! Ah tidak, jangan sekali pun bermimpi bisa memiliki dirinya! Atau... kau tahu apa yang bisa aku lakukan bukan?"

"Apa kau mengancamku?"

"Well, ucapanku bisa menjadi perintah!"

"Bagaimana jika Andres yang menginginkanku?"

"Akan aku pastikan dia tak lagi menginginkanmu!"

👑👑👑

Andres memasuki kamarnya dan terkejut mendapati Audrina tengah duduk di atas kasurnya. "Audri? Apa yang kau lakukan di kamarku?"

Audrina meraba kasur Andres lalu menatapnya. "Bagaimana rasanya? Mengotori ranjangmu sendiri bersama wanita yang bahkan belum menjadi istrimu?"

"Apa maksudmu?"

Audrina tertawa. "Aku penasaran, haruskah aku melakukannya sama sepertimu? Mengotori ranjangku... dengan Jasper?"

"Aku tak mengerti maksudmu Audrina!" hardik Andres yang langsung naik pitam begitu mendengar adiknya menyebut nama Jasper.

Audrina turun dari kasur lalu berjalan mendekati Andres. "Kau tahu maksudku Andres! Aku tak percaya kau tidur dengan sahabatku Sofia!"

Andres memejamkan mata dan menghembuskan napas perlahan. "Jadi, kau sudah tahu?"

"Menjijikkan!"

"Hentikan Audrina!"

Andres dan Audrina saling menatap dengan tajam. Dua kakak beradik itu saling bersitegang dan tak ada yang mau mengalah.

"Jangan menemui Sofia lagi! Jangan membawanya terjerumus ke dalam hubungan cinta terlarangmu! Aku bahkan belum menyetujui kau dengan Eleanor, tapi kau sudah bermain-main dengan sahabatku!"

"Aku jatuh cinta padanya, Audri. Mengertilah." Andres sadar, dia tak sepantasnya meminta Audrina untuk mengerti di saat yang sama dia tak mau mengerti perasaan Audrina yang jatuh cinta kepada Jasper. Terlebih lagi adiknya tak pernah meminta dirinya untuk mengerti perasaannya itu.

"Aku tak peduli kau jatuh cinta padanya atau tidak, tapi jika kau masih ingin melihatku, kau harus berhenti menginginkan Sofia menjadi milikmu. Atau aku akan melarikan diri dengan Jasper dan kau tak akan pernah melihat diriku lagi selamanya."

Andres langsung mencengkeram lengan adiknya. "Audrina! Jangan mengancamku!"

Audrina menghentakkan lengannya. "Aku sedang mengancammu, Andres!"

"Aku bersumpah! Jika kau berani melarikan diri dengannya, akan aku pastikan laki-laki itu tidak akan hidup lagi di dunia ini!"

"Jika kau membunuhnya, kau juga membunuhku." Audrina bersidekap dan mengintimidasi Andres. "Akhiri hubunganmu dengan Sofia karena aku tidak main-main dengan ancamanku," lanjutnya dengan nada dingin. Kemudian dia bergerak menjauhi Andres.

"Audrina!!! Aku belum selesai bicara!!!" Audrina membanting pintu dan tak menggubris kakaknya. "SIAL!!!" Andres mengepalkan tangannya dan menghantamkannya ke meja berkali-kali hingga buku-buku jarinya berdarah. Dia memang sudah sering bertengkar dengan adiknya namun ini yang pertama kali adiknya berani mengancamnya. Dan ancamannya sungguh membuat Andres murka tak terkendali.

Tak ada yang mengenal Audrina sebaik kakaknya dan Andres yakin adiknya tak bermain-main dengan ancamannya itu. Audrina bisa melakukan hal gila jika Andres tak menuruti kemauannya. Namun, mengakhiri hubungan dengan Sofia? Rasanya mungkin Andres yang bisa menjadi gila!

"Aku harus menyingkirkan Jasper sebelum Audrina benar-benar melarikan diri bersamanya! Sudah saatnya laki-laki itu pergi dari kehidupan Audrina selamanya!" geram Andres dengan napas memburu.

👑👑👑

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top