Bab 21 Pelantikan Raja
King of Gallardina,
His Majesty Beren Andres Montague La Corsiva De Gallardino.
Salure ausfirae, fura magista!
👑👑👑
Masyarakat Gallardina mendatangi istana fuchsia dan chapel kathedral untuk mengikuti prosesi pelantikan raja Andres secara resmi. Setelahnya, mereka akan menyambut Yang Mulia Raja dengan suka cita.
Media internasional yang sudah berada di Gallardina lebih dari sepekan juga sudah menempati tempat yang disediakan pihak istana untuk menyiarkan secara langsung prosesi pelantikan raja tersebut. Dulu, saat Ratu Elizabeth II dari Inggris dilantik sebagai Ratu, prosesinya juga disiarkan secara langsung namun tidak di seluruh dunia hanya di seluruh Inggris Raya.
Kini untuk pertama kalinya prosesi pelantikan raja di era modern disiarkan secara langsung di seluruh dunia. Tentu saja, hal ini tidak lepas karena raja Andres begitu populer meski sebenarnya princess Audrina-lah yang membuat raja Gallardina tersebut menjadi begitu populer. Siapa yang tidak tahu dua kakak beradik kerajaan dari Gallardina?
Tepat jam sebelas siang, raja Andres tiba di chapel kathedral bersama putri mahkota Audrina. Dia lalu langsung diperkenalkan kepada para petinggi kerajaan, bangsawan dan tamu undangan oleh Uskup Benediktus Asturias La Clementine. Sedangkan Audrina duduk bersama petinggi kerajaan lainnya di tempat yang sudah disediakan di depan altar tidak jauh dari kursi singgasana Gallardine.
Andres tampak seperti seorang raja sejati dengan mengenakan mahkota raja Amuria di kepalanya, mahkota yang berlapiskan emas dan dihiasi dengan ukiran bunga fuchsia juga batu zamrud berwarna capri blue di sekelilingnya.
Dia juga memakai jubah kebesaran raja Gallardine yang terbuat dari bahan kasmir asli berwarna biru laut. Dahulu, Kaisar Mongolia memberikan hadiah bahan kasmir kepada Ratu Amuria sebagai tanda diakuinya kerajaan Amuria De Gallardine. Hingga sekarang, kerajaan Amuria De Gallardine masih menggunakan bahan kasmir asli dari Mongolia untuk jubah kebesaran raja yang secara turun temurun sudah diwariskan melewati beberapa generasi raja dan ratu yang berkuasa.
Kaisar Mongolia menyukai kerajaan Amuria De Gallardine yang menurutnya seperti Horse Kingdom (kerajaan kuda). Di Gallardina, kuda adalah hewan yang sangat penting untuk dijaga sebagai sarana transportasi. Masyarakat Gallael pandai menunggang kuda dan itu sudah seperti warisan akan budaya Gallardina. Bagi bangsa Mongolia, kuda sangat penting sebagai jati diri mereka yang merupakan penunggang kuda.
Setelah diperkenalkan, Andres menuju altar utama di tengah chapel yang menghadap patung Jesus dan di tengah altar itu ada sebuah patung Bunda Maria yang dikelilingi lilin-lilin dan terlihat cantik. Uskup Benediktus mendoakan dan memberkati Andres lalu membimbingnya untuk mengucapkan sumpah sebagai Raja. Inti dari sumpah tersebut adalah Raja akan memerintah negara sesuai dengan undang-undang dan tradisi, berlaku adil sesuai hukum dan memakmurkan Gallardina.
Setelah mengucap sumpah, dilanjutkan dengan ritual keagamaan sesuai dengan agama katolik. Selesainya ritual keagamaan yang dipimpin Uskup Benediktus menandai berakhirnya prosesi pelantikan Raja. Andres kini dinyatakan sebagai Raja Gallardina yang sah dan sudah dilantik secara resmi. Dia lalu dipersilahkan duduk di kursi singgasana Gallardine.
Para petinggi kerajaan, bangsawan dan tamu undangan tak ketinggalan putri mahkota Audrina bersama-sama mengucapkan “Salure ausfirae, fura magista.” Sambil sedikit membungkuk dan menundukkan kepala.
Raja Andres kemudian kembali ke istana fuchsia bersama putri mahkota dengan menggunakan vicallo kerajaan melewati jalan raya utama Burgundy dengan memutari chapel kathedral dan istana fuchsia. Di sepanjang jalan masyarakat Gallardina melemparkan karangan bunga fuchsia dan bersorak-sorai dengan suka cita menyambut raja dan putri mahkota Gallardina.
Tak beberapa lama, akhirnya iringan vicallo kerajaan tiba di istana fuchsia. Raja Andres dan Putri Audrina langsung bergegas masuk ke dalam untuk penyambutan sang raja di balkon utama istana.
“Kau sudah siap Andres? Rakyat gallael sudah menunggumu.” tanya Audrina.
“Aku hampir siap,” sekilas Andres melihat tiara yang dikenakan Audrina di kepalanya. Dia lalu terkekeh membuat Audrina bingung. “Kau terlihat seperti putri mahkota.”
“Memangnya aku tidak terlihat seperti putri mahkota?” Audrina tak terima.
“Tanpa tiara di kepalamu, kau hanyalah adikku, Audrina sayang,” ucap Andres lembut.
Audrina mendengkus. “Cepatlah, Kau tak tahu kalau kau sangat populer sekali hingga orang-orang di depan istana tak sabar ingin melihatmu.”
“Aku pikir kau yang sangat populer,” balas Andres sambil membenarkan jubahnya di depan cermin.
“Aku memang lebih populer darimu,” ucap Audrina santai. “Kau kan populer karena diriku, kau bahkan tidak lebih populer dari pangeran William,” lanjutnya mencibir.
Andres melirik adiknya lalu memicingkan matanya. “Apa kau sedang menyindirku?” Audrina hanya mengendikkan bahunya. “Tapi statusku tentu saja di atas status Duke of Cambridge.” Andres sedikit menyombongkan diri.
Audrina menatap Andres datar. “Apa kau sedang menyombongkan diri karena kau seorang raja?” Andres tertawa mendengarnya. “Baiklah, kau memang seorang raja sedangkan Duke of Cambridge masih bergelar pangeran, but well, katakanlah Ratu turun tahta, maksudku, tak mungkin lebih lama lagi kan Ratu Elizabeth berkuasa? Dan pada saat itu status kalian akan sama-sama bergelar Raja. Oh jangan lupakan, bahwa pangeran William akan menjadi Raja Inggris.”
Andres mencubit hidung Audrina dengan gemas. “Kau juga jangan lupa pada pangeran Charles. Mana mungkin William akan melangkahi ayahnya sebagai Raja?”
“Mengapa tidak? Rakyat Inggris lebih menyukai William jadi Raja ketimbang ayahnya jika Ratu mangkat. Lagipula kabarnya, pangeran Charles tak ingin menjadi raja.”
“Kita masih belum tahu itu, semuanya masih abu-abu, bahkan kapan Ratu Elizabeth mangkat pun tak ada yang bisa meramalkan. Di usianya kini yang di penghujung Sembilan puluh tahun, Ratu masih tampak sehat dan masih mampu memimpin negaranya.” Andres tersenyum tipis pada Audrina.
“Seandainya orang tua kita berumur panjang seperti Ratu Elizabeth…”
“Audri…”
Andres langsung memeluk Audrina erat. Dia tak ingin adiknya menangis di hari pelantikannya sebagai raja secara resmi. Entah kenapa pembicaraan terkait kerajaan Inggris justru mengingatkan sang adik pada orang tua mereka yang sudah tiada.
“Berjanjilah kau akan berumur panjang, Andres,” bisik Audrina di dalam pelukan kakaknya.
Andres hanya terdiam dan tak bisa berkata apapun. Seakan dia tak bisa berjanji pada adiknya. Audrina, kelak kau akan menjadi Ratu terbaik yang pernah dimiliki Gallardina.
Audrina melepaskan pelukannya, bersama kakaknya mereka melangkahkan kaki menuju aula utama yang terletak di lantai tiga. Lalu perlahan Andres muncul di balkon utama istana diikuti Audrina di belakang.
Masyarakat Gallardina yang memenuhi depan istana fuchsia sejak pagi bersuka cita menyambut Raja mereka. King of Gallardina, His Majesty Beren Andres Montague La Corsiva De Gallardino.
“Salure ausfirae, fura magista!”
“Salure, beren Andres!”
Andres melambaikan tangan kepada rakyat Gallael yang berkumpul di depan istana lalu dia menoleh ke arah Audrina kemudian mengulurkan tangannya.
Audrina tampak bingung, ekspresinya seakan-akan mengatakan. “Untuk apa kau mengulurkan tanganmu padaku?”
Andres kemudian langsung menarik tangan Audrina yang sedang kebingungan dan mensejajarkan tubuh adiknya itu dengan dirinya. Dirangkulnya punggung sang adik dan dikecupnya lembut kepalanya sambil berbisik. “Kau seharusnya berdiri di sampingku, Audri. Bukan di belakangku.”
Audrina memutar bola matanya. “Seharusnya ratu-mu yang berdiri di sampingmu bukan aku!”
“Tapi aku belum memiliki ratu. Lagipula, jika aku sudah memiliki ratu, kau tetap harus berdiri di sampingku bukan di belakangku.”
Andres tersenyum dan sekali lagi dia mengecup puncak kepala adiknya dengan sayang. Audrina terkekeh dan menggelengkan kepala mendengar kata-kata kakaknya. Tak jauh dari kedua kakak beradik kerajaan tersebut, Jasper dan Ayahnya melihat mereka dengan senyuman keharuan.
Tak ada yang mampu membuat Jasper dan Ayahnya bisa begitu setia melindungi Andres dan Audrina selain ikatan dan garis keturunan raja dari dua kakak beradik itu sendiri yang sudah menjadi janji kesetiaan pada kerajaan bagi klan Emiliano.
👑👑👑
Beberapa hari setelah pelantikan, Andres menerima kedatangan Lady Eleanor di istana. Hal ini tak lain untuk membahas rencana pernikahan mereka. Andres mengatakan akan melangsukan pernikahan mereka setelah ulang tahun Audrina yang ke tujuh belas di mana Audrina akan memilih pria pendamping hidupnya kelak.
Andres menyambut Eleanor di ruang utama Istana, mereka tampak bercengkrama tanpa rasa canggung. Lalu Andres memberikan sebuah rangkaian bunga fuchsia kepada Eleanor.
“Terima kasih, Raja Andres. Bunga ini sangat indah,” untuk beberapa saat Eleanor menatap bunga tersebut. “Ini, bunga fuchsia bukan? Bunga kebanggaan negaramu?”
Andres mengangguk. “Kau tahu? Di Gallardina, jika seorang pria memberikan rangkaian bunga fuchsia yang dia rangkai sendiri kepada seorang wanita, kelak, wanita itu akan menjadi pendamping hidupnya.”
“Oh, benarkah?” Eleanor tampak terkejut lalu menatap rangkaian bunga fuchsia di tangannya. “Apakah kau merangkainya sendiri untukku?”
Andres mengangguk. “Apa kau suka?”
“Aku suka, ini indah sekali dan terima kasih tidak menolakku saat aku memilihmu.”
“Tidak masalah, Lady Eleanor. Aku tak punya hak memilih apalagi menolak.”
Eleanor terdiam dan tersirat di wajahnya dia ingin menanyakan sesuatu namun saat dia hendak membuka mulutnya, seseorang masuk ke ruangan utama istana tanpa mengetuk pintu.
“Ah, maaf. Maksudku, Aras auffarlae, fura magista dan Lady Eleanor.” ucap wanita itu sedikit gugup ketika melihat Andres sedang bersama Eleanor di dalam ruangan.
“Lady Sofia.” gumam Andres.
“Maaf, aku tidak mengetuk pintu terlebih dahulu. Aku tak tahu kalau kau sedang bersama calon istrimu.” Kata-kata Sofia terdengar sarkastik. “Kalau begitu aku permisi.”
Andres hanya diam saja melihat Sofia keluar dari pintu ruangan lalu dia mendesah perlahan kemudian tersenyum kepada Eleanor.
Sofia tampak kesal namun dia berusaha tak menunjukkannya. Untuk apa dia kesal? Lagipula memang dirinya dan Andres tak ada hubungan apapun! Yah, itu semua permainannya! Dia lalu berjalan menuju kamar Audrina.
Dari jauh Sofia melihat Jasper sedang duduk di ruang tengah yang tidak jauh dari pintu kamar Audrina. Perlahan Sofia mendekati Jasper dan duduk di sampingnya. Entah kenapa, rasa cemburunya pada Eleanor membuatnya ingin sekali menggoda Jasper.
“Hai, tampan,” goda Sofia sambil tangannya bermain di atas paha Jasper. “Apa putri mahkota ada di kamarnya?” tanyanya dengan suara yang dibuat-buat agar terdengar seksi.
“Lady Sofia,” Jasper langsung menyingkirkan tangan Sofia dari atas pahanya. “Celentina, sedang istirahat. Dia memberi perintah untuk tidak diganggu oleh siapapun.”
“Oh, begitu? Aku tak mengabarinya akan datang ke istana.” Sofia lalu melirik Jasper yang memasang ekspresi muka dingin dengan dahi berkerut Dasar beruang kutub! Ingin rasanya dia tertawa namun ditahannya. Dia justru melanjutkan aksinya menggoda Jasper, kali ini tangannya menyentuh dada pria itu. “Apa kau tak bisa mengganggunya sebentar? Beritahu dia bahwa sahabatnya ada di sini?” Lagi dan lagi Sofia merayu dengan wajahnya yang semakin mendekati wajah Jasper.
“SOFIA!!!”
Jasper langsung berdiri sedangkan Sofia mencoba untuk bersikap biasa saja ketika Andres memanggilnya dengan marah dan emosi.
“A-aras auffarlae, fura magista.” Jasper dengan gugup meminta maaf dan menundukkan kepalanya dalam.
Tanpa berkata apapun dengan kemarahan yang sudah menguasai dirinya, Andres menarik tangan Sofia dengan kasar membuat Sofia terhuyung bangun dari duduknya. Dia mencoba melepaskan cengkraman Andres namun tentu saja cengkraman Andres yang begitu kuat karena amarah membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
“Lepaskan Andres!!! Apa yang kau lakukan!?” hardik Sofia sambil terus meronta ingin melepaskan diri.
Andres tak menggubris. Dia semakin kencang mencengkeram tangan Sofia dan terus menariknya dengan paksa ke kamar tidurnya. Secepat kilat dia mengunci pintunya dan memojokkan Sofia ke dinding dan mendekamnya hingga Sofia tak bisa bergerak.
“Kau, wanita pertama selain Audrina yang masuk ke kamarku Sofia,” ucapnya dengan napas memburu. Sofia bisa merasakan embusan napas Andres karena jarak wajah mereka yang sangat dekat.
“Kenapa kau membawaku ke kamarmu?”
“Karena aku menginginkanmu.” Langsung saja Andres mencium bibir seksi Sofia dengan sangat berhasrat dan menggebu.
“Tunggu dulu,” Sofia berhenti dengan napas tersengal-sengal. “Bagaimana dengan Eleanor?”
“Dia sudah kembali ke negaranya. Lagipula dia tak penting untukku.”
“Lantas, siapa yang penting untukmu?”
Sofia bertanya tentu saja ingin menguji Andres untuk memilih antara dirinya atau Eleanor. Namun, jawaban Andres sungguh di luar dugaan.
“Maafkan aku Sofia, tapi bagiku, Audrina adalah yang terpenting untukku.” Andres memundurkan tubuhnya menjauhi Sofia lalu menghembuskan napas. “Adikku adalah permata Gallardina, itu yang dikatakan terakhir kali oleh ibuku. Dan dia adalah berlian di hatiku.” Andres menatap Sofia dengan tegas seakan mempertegas kata-katanya.
“Jadi, baik aku maupun Eleanor tak penting untukmu?”
“Tak terlalu penting untukku.”
“Benarkah?” tanya Sofia mendekati Andres. “Benarkah aku tak terlalu penting untukmu?” lalu Sofia kembali melanjutkan aksi bibirnya yang sempat terhenti.
Permainan bibir Sofia membuat Andres tak bisa mengendalikan dirinya. Didekamnya kembali tubuh Sofia ke dinding dengan tubuhnya lalu kali ini dia membalas ciuman Sofia dengan hasrat yang menggebu.
“Kau sungguh sudah gila raja Andres!” racau Sofia disela-sela ciuman mereka. “Kau bahkan baru saja dilantik menjadi raja secara resmi dan kau sudah bermain-main dengan jalang sepertiku,” lanjutnya dengan napas tersengal-sengal.
“Tapi kau jalang terhormat dari kelas bangsawan.” Andres melepaskan ciumannya dan beralih mencumbu leher Sofia. “Dan aku sebagai raja tak pernah bermain-main dengan jalang sepertimu. Aku ingin memilikimu, Sofia!” Kedua tangannya mencengkeram kedua tangan Sofia dan tubuhnya mengunci tubuh Sofia ke dinding agar tak bisa memberontak.
Namun, dengan sekuat tenaga Sofia mendorong tubuh Andres. “Apa kau berani membatalkan pernikahanmu dengan Eleanor?” Sofia jelas menantang Andres dengan pertanyaan itu.
Andres tersenyum tipis. “Aku tak bisa membatalkan pernikahanku, tapi aku akan memilikimu Sofia.”
“Bagaimana caranya? Kau tak bisa memiliki dua wanita sekaligus.”
“Tentu saja aku bisa.”
Andres dengan cepat meraih tengkuk Sofia dan mengunci pinggangnya ke tubuhnya. Wajah mereka sangat dekat hingga kedua hidung mereka bersentuhan. Napas Andres memburu dan sangat terasa di wajah Sofia. “Jangan bicara lagi dengan Jasper atau pria manapun! Karena aku tidak menyukainya!” Andres menatap Sofia dengan tajam dan mengintimidasi.
“Kenapa aku harus menurutimu?” tanya Sofia santai seakan tak terintimidasi.
“Karena aku raja-mu dan ini perintah!”
Andres sadar dia sudah terjebak permainan Sofia dan Sofia menyadari dirinya mulai terjerumus permainannya sendiri. Keduanya sadar telah memainkan permainan yang seharusnya tak pantas untuk seseorang yang menyandang gelar bangsawan di belakang namanya.
👑👑👑
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top