Shiori met Natsu (1)
Crystal POV
Aku puas hari ini! Nengok muka kesel si Shiori telah membuat hari ku berbunga-bunga! Aku tersenyum jahil kecil saat masih memikirkan nya Shiori masih bisa nengok senyuman khas milikku.
"Untuk apa kau ketawa?"
Deathglare nya sudah siap tinggal dilepaskan.
"Gak ada."
Aku kedipkan mata berusaha kasih signal bahwa ku baik-baik saja tapi malahan kok bingung sih. Aku malas untuk lakukan itu sama dia jadi gak ku lanjutkan mendingan ngobrol sama mereka ah.
"Oi!"
Aku melambaikan tanganku supaya dapat attention tanpa ku sadari aku ditahan oleh maniak harga diri.
"Mau apaan hah?"
Karena deathglare nya udah hampir mau terlepas
*itu aku tau dari suaranya yang lama kelamaan makin emosi*
ku mesti tahan mulutku tuk sementara.
"Tenang...tenang...maniak..Shi.. Shiori-chan."
Gugup campur takut membuat suara ku susah keluar dari mulut ku apalagi tatapan deathglare nya sudah capai klimaks nya seketika ku langsung Syuuttttt menciut dihadapan nya. Tiba-tiba ada orang yang telepati dengan ku.
"Oi! Bagaimana keadaannya?"
Suara telepati berbicara di pikiranku. "Emm... Belum ada perkembangan."
"Kok lama kali!"
"Itu tergantung kalau dia emang punya kemampuan untuk mengingat walaupun sudah berusaha kalo gak ada kemampuan sama aja failed."
"Kalo itu case-nya biarkan ku saja!" "Wait! Wait! Apa maksudmu? Hei! Hei! Tck! Terputus!"
"Aku harus pergi sekarang." Tampaknya Aichi sudah akan pergi soalnya dia dah bilang sendiri.
"Cepat kali Aichi!"
Shiori sampai terkaget padahal dia baru nyampe.
"Itu yang kamu gak tau. Aichi dah disini beberapa menit yang lalu."
Jelas Fuyumi.
"Ehh?"
"Ya sudah!"
Kata Shiori dia membalikkan badannya ke arah yang berlawanan mukanya yang merah padam kayak tomat pasti malu karena terlambat. "Kalau gitu ku pergi dulu ya?"
Kata Shiori mau segera keluar dari sana sebelum Aichi.
"Tentu. Hati-hati di jalan!"
Aichi membalasnya bagaikan teman biasa.
"Ya!"
Shiori POV
Akhirnya bisa keluar juga dari sana. Aduh... Kok si violet ganas itu datang sih?! Sebel😡.
BRAAKKK
Aku terkejut karena tiba-tiba ku ditabrak gadis kecil, rambut panjang putih lurus, mata biru.
"Maafkan aku aku terburu-buru."
Kata gadis sebenarnya ku gak terlalu permasalahkan itu sih cuman...
"Eits! Tunggu pita mu!"
Aku mengejarnya untuk mengembalikan pita biru yang telah dia lupakan tapi dia malah lari terus. "C-chotto mohon!"
Waduh! Kecil-kecil dah bisa lari sekencang itu aku berlari mengejarnya sampai langit tertutup oleh warna malam perlahan aku mulai kehabisan tenaga dan oksigen dan baru saja kunyadar...
Ini di mana nih? Saat baru nyadar aku tak tahu kalau sekitarku tampak seperti dah dibakar hangus saat itulah kumulai connect dengan semua ini.
"Ini pasti hutan timur yang kebakaran kemarin."
Saat sibuk dengan sekelilingku gadis kecil itu dah menghilang dari pandanganku. Yang kulihat sekarang pohon hangus, tanah gersang dan asap???
Loh? Kan apinya dari kemarin dah dipadamkan kok masih ada asap nambah ada cahaya juga jadi makin penasaran. Ku hiraukan langit yang memperingati ku untuk pulang dengan menunjukkan bintang pertamanya aku berlari menuju cahaya yang dikerumuni kain hitam yang tidak dapat dipegang aku berlari dan berusaha untuk bersuara sekecil mungkin.
Perlahan... perlahan... perlahan... Saat jarak antar diriku dan cahaya itu makin dekat. Diriku terkejut dan takut ketika kulihat api berkobar-kobar dimana-mana bagaikan di neraka panas yang dihasilkan si jago merah ini menusuk-nusuk diriku membuat ku berkeringat banyak.
"Apa ini?..."
Ketakutan ku semakin menjadi-jadi ketika tepat di tengah-tengahnya terdapat pria itu... pria yang ditampilkan dalam TV tadi siang!
SYUUTTTTT
Seperti ada pusaran angin kencang yang menarik semua jago merah yang tadinya sedang melahap habis hutan yang tersisa cuman tanah hangus karena timbunan jago merah. Ku balikkan pandanganku kembali pada pria tadi api-api yang tertarik angin itu masuk ke dalam mulutnya pria itu!!???
"Dia memakannya?!..."
Dengan ada batu yang menutupi pita suara yang ingin berteriak minta tolong sekarang juga aku ingin kabur dari tempat itu tapi Dewi Fortuna malah kasih masalah.
KREK
Kaki sial ku ini tak sengaja menginjak ranting pohon yang menjadi hitam karena ulah jago merah dan pria itu dah nampak aku mengingat kalau ciri-ciri fisik ku ini sangat norak dia pasti dapat ingat jelas. Tanpa berbalik melihatnya lagi aku mulai menggerakkan kakiku untuk keluar dari sana sebelum dia mengejar ku.
"Demi Tuhan apa yang telah kulakukan sampai bisa jadi begini?"
Renungan ku dalam hati segera terhenti ketika...
BRUUKKK
"Hei! Kenapa kamu bisa ada disini?"
Sosok orang dengan seragam polisi dan senter ditangannya.
"Disini udah dikasih pita polisi. Gak nampak?"
Dia menunjukkan pita kuning yang digunakan untuk membatasi antar masyarakat biasa dengan TKP.
"Maafkan aku tadi gak nampak jadi gak sengaja kesini."
"Ya udah cepat pergi!"
Ku terkekeh pelan saat polisi itu menyuruhku untuk pergi. Entah mengapa aku tidak bisa mengatakan apa yang telah kulihat barusan yang bisa aku lakukan hanya memendamnya sendiri dan itu menambah beban berat dalam hatiku.
Sekarang aku hanya ingin lupakan nya saja seperti mimpiku saat bangun tidur pria itu terasa seperti pernah nengok sebelumnya tapi aku lagi gak mau care urusan itu yang aku mau pulang ke rumah dan siapkan diriku untuk berjalan-jalan di alam mimpi bawah sadar ku.
??? POV
Aku tercengang dapat melihat rambut dengan warna norak itu lagi warna rambut khas miliknya saja tapi kurasa gak mungkin itu dia soalnya dah setahun setelah insiden itu... Tapi di lubuk hatiku ku masih berharap itu dia.
"Oi! Natsu kamu mau sampai kapan lamun disana! Penjaga penjaga dari dunia ini sedang kesini!"
Happy, Exceed milikku yang sekarang lagi terbang di langit memperingati ku untuk pergi.
"Apa!? lagi!?"
Sial para penjaga itu (author: maksudnya polisi) mau latihan pun susah lagian untuk memenuhi janji ku dengan nya mendingan ku lawan mereka saja.
"Auman pembantai naga..."
Aku sudah bersemangat untuk lepaskan apiku tapi...
"Natsu apa kau lupa kalau master bilang kita gak boleh lukai sesiapapun dari dunia ini!"
A..aku lupa! Dengan terpaksa aku tidak jadikan serangan ku pada mereka kalau gitu ganti rencana...
"Ayo pergi Happy!"
Langsung aku berlari kabur dari para penjaga.
"Aye sir!"
Kata Happy memulai kata terkenalnya itu. Saat berlari dengan Happy seraya aku juga berfikir warna rambut sama, bau...juga sama! Tadi aku terlalu fokus ke latihan jadi gak sampai kepikiran ke baunya!
"Happy..."
Aku memanggil Happy untuk memberi tahunya
"Nanni Natsu?"
"Kurasa aku menemukannya." "Siapa?"
"Kasih satu petunjuk: malam dan emas rambutnya"
(Bagi yang nonton 'I don't have many friends' pasti tau.)
"Natsu apa mungkin..."
"Yap! Kurasa kita sudah menemukannya! Teman kita yang hilang!"
---------------------------------------------------------
Shiori met Natsu (1) END
Next: Shiori met Natsu (2)
💐
💐
💐
Cuman minjam karakternya saja. Kalau ada kesalahan mohon maklum.
Sorry udah coba ketik sebanyaknya
@Hououyama_athour1
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top