Nightmare 78: After School Story

"After School Story"

story by: Radif, Alvan , Ayu , Putri & Dei

made: 09 Oktober 2015

###

Hari ini aku ada pelajaran tambahan di Sekolah, terpaksa aku harus pulang agak malam, dan sialnya hanya aku saja yang mendapat bimbingan ekstra, jadi aku pun pulang sendirian. Langit sudah gelap saat aku melangkahkan kaki ke luar gerbang sekolah. Tapi saat baru keluar dari gerbang, aku melihat seseorang sedang berdiri di depanku. Ia menunduk, dan memakai jaket yang tebal.

Aku mengernyit heran pada sosok tersebut. Tidak, aku heran bukan karena mengenalnya, tapi karena ia terlihat aneh. Tubuhnya terlihat amat tinggi dan besar. Perlahan aku mendekat, terus mendekat, dan aku tersadar. Itu bukanlah sebuah jaket. Melainkan bagian tubuhnya yang terlihat seperti sebuah bulu tebal, dan aku yakin 100% bahwa bulu-bulu memang bukan sebuah jaket. Karena penasaran aku itu mendekatinya. Semakin dekat dengannya aku semakin yakin kalau dia memang benar-benar aneh, matanya besar dan berwarna merah dan ia hanya menatapku tanpa ekspresi.

Tak lama setelah itu aku mendengar ia bergumam pelan.

"Kau yang selanjutnya..." Ucapnya horor ditelingaku. Kulihat dia menyeringai, lantas aku pun melarikan diri.

Tapi aku tak bisa menghindarinya, langkahku terasa berat. Sial, makhluk itu benar-benar menakutkan. Ia mulai melangkah mendekatiku, makin jelas ku lihat bentuk wajahnya yg menyeramkan. Matanya yang merah menyala itu membelalak memandangiku. Nafas beratnya yang dapat ku dengar dari jarak beberapa meter itu, seolah mempunyai nafsu untuk membunuhku. Tubuhku benar-benar tak mampu bergerak, keringat mengucur dengan deras membasahiku. Aku gemetar hebat dan berusaha menggerakan kakiku tapi ketakutan terlanjur menguasaiku.

Makhluk itu mulai tertawa, sungguh tawa berderai yang mengerikan.

Aku masih ingin hidup, tapi bagaimana ini? Aku menyesal telah mendekatinya.

Sungguh.

Perlahan telapak tangan besarnya menarik paksa bahuku, dan jemari besarnya yang berkuku panjang itu sudah menancap disana membuatku menjerit karena darah mulai merembes ke seragamku. Ia melukaiku dengan kuku setannya!

"Tuhan ... apa yang akan ia lakukan padaku?" Batinku tak kuasa. Tubuhku lemas, sama sekali tak bisa ku gerakkan anggota tubuhku. Kuku tajamnya kini mulai mengoyak tubuhku, ku rasakan pula ia mencungkil bola mataku. Aku menjerit kesakitan. Tapi aku tak berdaya. Aku hanya bisa membiarkan makhluk itu mencabik-cabik tubuhku, mencongkel kedua mataku yang tak henti-hentinya mengeluarkan darah.

"Tolong aku.." Gumamku pasrah yang disahut tawa makhluk biasab itu.

.

.

Lalu datanglah seseorang, karena kejadian itu terjadi tepat di jalanan di depan sekolahku.

Ya, dia datang ke tempat dimana aku mati oleh makhluk pencungkil mata itu, dua hari yang lalu. Ia teman sebangkuku yang kini meletakkan bunga tepat dimana mayatku ditemukan sebagai tanda penghormatan terakhir untukku. Seandainya saja aku tak mendekati makhluk itu, mungkin aku takkan mati.

Jadi, untuk kalian yang sering pulang malam, berhati-hatilah. Mungkin saja saat ini ia berada dekat dengan tempat tinggalmu.


» END«


yooo...minna, ini salah satu karya member HL, maap klo banyak typo dan menurut kalian ceritanya gak terlalu memuaskan. Tapi percayalah, rekan-rekan saya ini keren semua karena cerita ini hasil keroyokan berlima dari sambung-menyambung kalimat.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top