(9)

Anabelle perlahan membuka matanya. Ia terbangun karena mendengar suara orang yang berbincang. Mengucek mata sebentar dan melihat sekeliling, Ana sadar bahwa ia masih di tempat asing.

Rasa rindu rumah semakin menyiksa gadis itu. Caspian sepertinya lupa akan janjinya karena anak itu kini juga terlelap di kursinya.

Meski begitu, Ana tidak berniat membangunkannya hanya untuk memarahi anak itu. Apalagi, sepertinya 'orang-orang dewasa' yang dimaksud Caspian sudah datang. Pertama-tama, ia akan meminta bantuan, lalu membangunkan Caspian saat berpamitan saja.

"Jam berapa, sekarang?" gumam Ana. Ia tidak melihat satupun jam dinding di ruangan ia berada.

Alhirnya, gadis itu berjalan ke arah pintu, dan membukanya.

"Aaaaaa!!" Baru beberapa saat melihat keluar, gadis itu langsung berteriak histeris.

Buru-buru ia menutup pintu. Berlari ke arah Caspian yang masih tertidur. Ana mengguncangkan Caspian, lalu menarik anak itu bersembunyi. Beruntung ada satu kamar yang bisa ia buka. Caspian yang gelagapan karena baru terbangun dengan paksa hanya bisa menurut dan mengikuti Ana.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top