(7)
Rudy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Sesampainya di gedung tersebut, ia langsung mencari keberadaan dokter Bima, orang yang menelponnya barusan.
Masuk ke ruang praktik namun tidak menemukan Bima, Rudy segera menghampiri perawat yang kebetulan lewat. "Dokter Bima dimana?" tanyanya dengan cepat.
"Dokter Bima belum datang, sejak tadi."
Akhirnya lelaki itu segera bertolak ke apartemen Bima. Tanpa sapa atau salam, Rudy membuka pintu yang rupanya tidak terkunci, itu.
Saat pintu terbuka, terlihat seseorang yang sepertinya juga ingin keluar ruangan.
"... Pa," sapa orang itu.
Mata Bima nanar melihat yang berdiri di depannya adalah Brian. Kemejanya berlumuran darah, tangannya memegang pisau yang juga diselimuti cairan merah lengket itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top