(5)

Pukul 1.30 malam. Suara langkah sepatu menggema di koridor rumah sakit A. Seorang suster yang berjaga tengah kembali dari ruangan pasien karena mendapat panggilan untuk penggantian infus. Hampir tidak ada suara manusia yang bisa ia dengar dari ruangan sekitar.

Ketika akan duduk, ia kembali melihat tanda nurse call dari ruangan lain. Akhirnya, ia berbalik dan berjalan menuju ke ruangan pasien.

"Suster Dita, mau kemana lagi?" panggil temannya.

"Itu, tadi ada nurse call dari kamar mawar."

"Hah?" Suster yang sedang duduk menghadap komputer itu, kebingungan. "Perasaan nggak ada pasien di sana, deh."

Namun, ia ragu. Sehingga hanya membiarkan suster Dita pergi. Setelah sudah sekitar 30 menit, suster Dita tidak kembali. Oleh karena itu, ia mengecek ke ruangan Mawar.

"Gelap banget, sih?" Wanita itu pun menyalakan saklar. Namun lampunya tidak ada yang menyala. Akhirnya ia menggunakan ponselnya untuk penerangan.

Jantung suster itu berdegup kencang ketika ia melihat aliran darah di lantai. Ia ingin lari, namun entah mengapa raganya melakukan hal yang sebaliknya.

Tiba-tiba lampu menyala. Pandangan suster menjadi sangat jelas.

"Kyaaaaa!" Perawat itu terduduk ketika melihat pemandangan di depan matanya. Suster Dita terkapar di lantai dengan luka menganga di dadanya.

Tak memedulikan seragamnya yang kini berlumur darah setelah terduduk di lantai barusan, wanita itu berlari keluar.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top