(12)

"Pa."

Rudy terkejut mendengar suara Brian dari lantai bawah. Ia pun menengok ke sumber suara. Benar saja, Brian sudah berdiri di tangga. Anak itu masih belum berganti pakaian. Tubuhnya basah, air bercampur darah menggenang di bawah kakinya.

"Kenapa kamu bisa keluar?" tanya Rudy. Namun, ia tak mendapat jawaban.

Tiba-tiba, gagang pintu di belakang Rudy bergerak naik turun dengan cepat. Spontan Rudy menoleh.

Suara Brian memanggil kembali terdengar dari arah tangga. Sementara itu gagang pintu masih bergerak-gerak. Kini diikuti dengan gedoran yang membuat pintu terlihat bergetar.

Rudy yang ketakutan memilih untuk berlari menuruni tangga untuk pergi dan membawa anaknya itu. "Ayo pergi dari sini!" Rudy berseru sambil meraih tangan Brian.

"Pa! Buka pintunya, pa! Lusi datang mau ambil jantung Brian! Pa, tolong Brian takut pa!" Suara Brian yang terdengar sangat ketakutan dan panik terdengar dari arah kamar.

Rudy berhenti. Ia memandang ke arah kamar Brian. Benar. Tidak mungkin Brian bisa keluar. Jika Brian masih di kamar ....

"Kenapa, pa?" Suara wanita. Rudy mengenali suara ini.

Rudy bisa merasakan aura kelam menyelimuti orang di sampingnya, meski ia belum melihatnya. Ia tidak berani menoleh.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top