Teruntuk SAAR

Teruntuk

SAAR (Secret Agency Association of Responsibility)

Kutuliskan sebuah pengakuan terlarang yang tak boleh seorang pun ketahui tentangnya. Hm, tak seorang pun kecuali kau yang menjaganya.
Sekantung penyesalan telah tumpah membanjiri hari-hariku. Namun aku tak mampu menyuarakannya dan tak mampu pula ku teriakkan. Berkardus-kardus keberanian telah ku lahap. Berharap akan masuk kedalam tubuhku sari-sari keberanian untuk mengungkapkannya. Namun nyatanya, bibit-bibit keberanian itu tak tumbuh jua.

Karena perasaan takut ini semakin memelukku erat, kututup lubang disetiap cela berharap dia tidak akan mengetahuinya. Lagi dan lagi, kutelan pahitnya rasa bersalah.

Namun semakin lama, beban ini terasa semakin berat dan menyiksa. Kepercayaan yang diberikannya seolah terkhianati begitusaja. Kepalaku berputar setiap kali mengingatnya. Jantungku kembali berdisko ria tiap kali melihatnya. Itu salahku. Ya ampun! bagaimana bisa kukatakan padanya yang sebenarnya?

Melihatnya tersenyum tulus, membuatku semakin getir. Dia saudariku. Demi kumis cumi-cumi! bagaimana caraku bicara dengannya? dia mungkin akan marah dan memutuskan persaudaraan kami. Tidak! aku tidak siap kehilangan kakakku. Meskipun menyebalkan, tapi dia orang yang selalu ada disisiku.

Kurasa semua baik-baik saja. Sampai hari itu, kejadian sama terulang. Dengan kepanikan yang sama dan berakhir dengan rasa bersalah yang sama.

Kenapa aku begitu ceroboh? tanganku yang panjang ini kembali berulah. Kini terhitung sudah dua kali aku menjatuhkan sikat gigi baby pink kakak ke toilet. Karena kaget dan panik, akhirnya kutaruh lagi tanpa mencucinya. Ah! kacau sudah hari-hariku setelahnya. Maafkan adikmu ini, Kak. Aku khilaf.

Oh, iya. Sebagai klien SAAR aku harap surat ini menjadi arsip saja. Jangan direplay apalagi diforward kepada kakakku tercinta. Karena kalau dia tau dan ngamuk, kebun tetangga bisa koyak semua. Aku harus sembunyi dimana nanti?

Tersangka,
Adik lucknut yang ingin bertaubat

Note: segala kebocoran informasi akan ditindak lanjuti menurut hukum yang berlaku.

Written by Areviska

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top