Teruntuk Rahasia Yang Sama-sama Kita Miliki
Teruntuk rahasia yang sama-sama kita miliki,
Aku masih berpikir bagaimana memberitahumu selain dari mengatakannnya sambil tertatap muka. Harusnya ini tetap menjadi rahasia. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka bahu-membahu membuka suaraku. Menghabiskan tiap lembar yang kupungut dari dalam lemari.
Aku hampir keliru pada lembaran itu— mungkin bagian terahasia dari yang paling rahasia. Setelah berpuluh-puluh purnama, dalam waktu ini, aku berani membukanya.
Kamu, pernah mengibaratkan aku sebagai lautan. Harusnya kamu jadi seperti karang, setia menunggu di tepi pantai. Bukannya jadi seperti perahu yang menepi lalu tidak kembali.
Dilain waktu, aku ingin berterima kasih kepadamu yang pernah memandangaku sebagai laut— meski kau hanya menatap sebatas permukaan, tidak dalam. Jadi wajar kalau sampai hari ini logikamu tak pernah paham, mengapa perasaanku terus tenggelam.
Pada kerikil dan batu karang, aku tak lagi memiliki pijakan. Sesekali aku kembali menyelam, melihat pada masa lalu yang menerbangkan kita. Kukira, aku hampir membeku pada kenangan di wajah payung saat gerimis sore itu. Kita yang pernah lebih purba dari waktu, yang lebih bising dari hujan, harus mengalah pada ketidaknyamanan kemejamu yang basah.
Kalau memang kisah ini harus surut, aku merelakan. Karena mungkin memang peranmu hanya sebagai perahu pendatang dan aku kembali sebagai lautan yang dalam. Nyatanya, kita sudah sampai pada halaman di mana kisah pantai dan air laut selesai.
Pada ombak yang membawa perasaanku lari, aku pamit.
Hati-hati, jika suatu saat kau naik perahu, aku tidak berjanji bisa kembali mengantarmu sampai ke tepi. Atau jika kau masih menyisakan debaran dalam dadamu, aku tidak mau tahu. Jangan memelas, hati juga tak setabah itu.
Lewat tepian yang kupandang di balik kemudi sore ini, aku kembali belajar. Bahwa tidak semua pasir pantai bisa mengerti aku yang benar-benar kesulitan mengukur kedalaman.
Mungkin begini saja.
Dari aku yang berusaha setengah mati tidak menuliskan kalimat ini,
merindukanmu.
Written by MarchelliaTio
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top