Teruntuk Penggores Pena Kalbu


Teruntuk Penggores Pena Kelabu


Dear penggores pena kelabu

Hai, semoga pena itu selalu menemani disetiap langkahmu. Mungkin sebuah hal yang langka saat aku menulis surat langsung untukmu. Tidak perlu bingung, aku akan memberitahu perihal kumenulis surat ini. Aku harap kamu segera bertindak setelah membacanya. Dan aku tahu kamu pasti memahaminya.

Sebelum itu, bisakah dirimu jangan lagi mengelak. Sungguh-sungguh ku meminta kepadamu. Apakah kamu tahu? Bahwasanya aku menyesali semuanya, seandainya aku bisa mengulang waktu. Maka, akan kuperbaiki semua penyesalan ini. Akan tetapi, kamu pasti tahu jika penyesalan hanyalah penyesalan tidak untuk dilupakan namun dikenang dan dijadikan pembelajaran. Ya, aku juga tahu hal itu. Hei, sudahlah sungguh aku berharap kamu segera bertindak setelah membacanya. Baca dengan cermat, kamu akan menemukan sebuah kata yang terselip di dalam kalimat ini.

Karang mengadu pada air

Ketika kelabu melunturkan jingga

Kemudahan telah didapatkan setelah sekian lama

Membeli kebahagiaan dengan kesengsaraan

Mengadu semua pada awan

Berpaling semua pada kelabu

Beringin menguatkan akarnya bersama tanah.

Bisakah hujan hilang berpamitan? Dan datang memberi tahu?

Kronis hujan turun membasahi lesung bumi

Biosida memengaruhi langkahku menjadi semakin curam

Tirta memancarkan kristalnya, memberi sedikit kesejukan

Gerah karena pancaran cahaya melalui sinarnya yang terang

Frekuensi nadi sudah melewati batas normal

Menggertak seluruh makhluk di Bumi yang tak lagi tenang.

Hanya itu.
Oh … tunggu, aku melupakan sesuatu. Aku teringat sebuah kalimat indah darimu.

Jika sebuah pena tanpa tinta tidak akan berarti, seperti dirimu dan diriku kita diciptakan untuk saling melengkapi.

Cepatlah! Aku yakin kamu bisa, karena aku menunggumu disini.


Dari penyelamatmu,

Penggores tinta merah

Note: Maaf jika banyak kesalahan dalam penataan tulisan. Dikarenakan penulisnya masih amatiran, dan masih dalam tahap pembelajaran membenahi tulisan secara bertahap.

Written by niffda

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top