Dosa Manis
Kepada :
Untukmu yang tak ingin kutahu namamu ....
Pertemuan demi pertemuan antara kita selalu terulang di dua tempat yang sama. Namun, mungkin kau tak pernah menyadarinya karena hanya aku yang memperhatikanmu dari kejauhan.
Entah mengapa, pertemuan pertama kita di sebuah tempat wisata membuatku sulit melupakan bayangmu. Senyum tipis yang menghiasi bibirmu selalu menari dalam benak. Waktu itu, kuanggap pertemuan (tak sengaja) kita sebagai hiburan hatiku.
Siapa yang menyangka kita akan bertemu lagi di sebuah jalan? Lebih tepatnya, kita berpapasan di jalan yang berlawanan arah. Saat itu kau sedang menaiki sepeda gunung dan aku melaju dengan motor. Tentu saja di tengah rasa terkejutku, aku mensyukuri pertemuan ini. Aku pun pulang dengan senyum yang terpaku di bibir sepanjang perjalanan.
Tak ada manusia yang sanggup menebak takdir, termasuk aku. Pertemuan ketiga kembali terjadi di tempat awal kita bertemu. Saat itu aku benar-benar menikmati lagi wajah dan senyumanmu dari kejauhan. Tentu saja secara sembunyi-sembunyi karena aku sudah memiliki pasangan. Entah mengapa, aku merasa, sekilas ada kemiripan antara kau dengan pasanganku. Seolah-olah kalian adalah orang yang sama. Mungkin karena itu aku tertarik di pertemuan pertama kita.
Ada yang berkata, “jika setelah bertemu tiga kali dengan orang yang sama maka dia adalah jodohmu”. Aku harap itu tidak benar karena aku tidak ingin merusak sesuatu yang sudah ada. Entahlah, aku juga tidak bisa menebak takdirku di masa depan.
Setelah pertemuan ke tiga itu, kita masih sering bertemu. Total jumlah pertemuan kita sebanyak lima kali pertemuan sampai saat ini. Kalau (seandainya) kau bertanya bagaimana perasaanku, tentu saja aku senang. Namun, seperti kataku tadi, aku tidak ingin merusak sesuatu yang sudah tercipta. Biarkan aku menikmati dosa yang terasa manis ini seorang diri agar tidak melukai hati seorang pun. Kalaupun suatu hari takdir mempertemukan kita lagi dalam sebuah perkenalan, aku anggap itu adalah bonus dari Tuhan untukku.
Terima kasih, wahai manusia yang tidak ingin kuketahui namamu. Pertemuan demi pertemuan kita membuatku tahu, perasaan ‘istimewa’ masih bisa dikendalikan jika kita tidak ‘memupuk’ dan ‘memeliharanya’.
Lumajang, 20 Februari 2019
Written by Ila_hbb
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top