Teruntuk ____,

Kau bagaikan matahari yang menyinari bumi.

Bagaikan galaksi yang mengelilingi bumi –bersinar terang.
Memilikimu adalah kehormatan bagiku.

Mendapatkanmu merupakan kebahagiaan tersendiri bagiku.

Kau adalah petunjuk bagiku. Seperti busur panah pada kompas –melengkapi.

Tanpamu aku bukan apa-apa. Tanpamu aku hanyalah manusia yang egois.

Tanpamu aku tak akan oernah mampu berdiri dan bersinar –menjadi seperti ini.

Dari ucapanmulah yang menyadarkanku, mengingatkanku, dan membantuku melawati segalanya.

Uluran tanganmu membantuku berdiri tegak menyongsong masa depan.

Sapuanmu menenangkanku di saat titik terendahku, menguatkanku, membangkitkanku.

Perhatianmu yang selalu membayangiku membuatku merasa disayang. Walaupun terkadang ku merasa di kekang.

Banyak hal yang ingin ku katakan. Hanya saja aku tak mampu.
Terlebih menahan gejolak air mata yang tumpah.

Maafkan aku yang tidak pernah menghargaimu –dulu.
Maafkanku yang tak pernah peka terhadap perasaanmu.

Maafkan aku yang tak pernah tau apa maksud kelakuanmu –dulu.

Kini hanya kata maaf yang mampu aku ucapkan. Dan satu kata indah yang mungkin menjadi kata ajaib yang pernah aku katakan.

Aku mencintaimu –sangat. Walaupun terlambat setidaknya akan ku katakan. Bahwa aku bangga memilikimu.
Aku bangga menjadi bagian dari hidupmu. Aku menyayangimu my L.

Pernah terbesit dalam benakku untuk pergi darimu –meninggalkanmu.
Tapi entah mengapa ku merasakan hampa luar biasa saat ku sendiri.
Rasanya kosong dan berbeda. Tak ada teriakan, panggilan, dan suaramu saat ku membuka mata.

Tak ada keramaian saat ku membuat ulah. Tak ada. Semuanya hilang, hanya tersisa kekosongan.

Kini aku tau bahwa aku tak benar-benar siap bila kau pergi dari hidupku. Terima kasih L, terima kasih.

Dari aku yang telah menyadari segalanya,

M
Your Love bird

Written by hyejin_gege4