Chapter 3- honey moon?? Part 2
Chapter 3- honey moon?? Part 2
sore menjelang, saat ini mika dan Michel tengah duduk berdua di kasur, Michel membuka bajunya dan...."kerokin di sini ya mika jangan merah-merah nanti lama hilangnya, kaka repot kalau pemotretan" ujar Michel. " siap kak..." ujar ku seperti memberi hormat. Mika mencoba mengerok kak Michel, berdasarkan pengalaman mengerok papi, mika berasa handal. "Nah bener mika, di pijit sedikit seperti itu"ujar Michel memberi arahan ke mika. "tok..tok.." suara ketukan pintu menghentikan acara mengeroknya tadi , "bentar ya kak Michel , mika buka pintu, kak Michel boboan aja lagi" seruku.
Mika membuka pintu di sana berdiri 2 orang polisi, dan beberapa masyarakat serta petugas hotel, "maaf mbak nagi, pak polisi ingin menggeledah ruangan karena takut hotel ini di jadikan hotel gelap , jadi pak polisi mau melihat surat nikah kalian" seru petugas hotel . bagai kesamber gledek, buku nikah boro-boro, mika Cuma bawa kartu pelajar, ktp aja belum punya, ampun pak pol mika baru 16 tahun. " maaf mbak kita harus memeriksa kedalam, saya takut kalian adalah pasangan gelap" ujar pak polisi,
Pak polisi masuk ke kamar, di lihatnya kak Michel yang tidak pakai baju sedang tidur, ya ampun pasti mereka mikir yang macam-macam. Ini tidak bisa di biarkan " kak Michel bangun, kak ada polisi" bisik mika. " maaf pak mengganggu kami hanya ngin melihat buku nikah kalian, jika kalian pasangan gelap maka sesuai hukum di pulau ini kalian harus di nikahkan paksa"ujar bapak-bapak berkumis tebal. What gimana ini masa mika unyu harus nikah sama kak Michel, seruku dalam hati. "mika bagaimana ini" bisik kak Michel, " bagaimana mbak mas ada surat nikahnya?" ujar pak polisi. Aku dan kak Michel bertatap-tatapan, mika menangis " ampun bapak polisi kami hanya pengganti kak nagi dan kak delon, kami tidak pasangan gelap" aduh mulut mika keceplosan."maksud kalian apa hah?" seru pak polisi, " dan kenapa mas tidak memakai baju, kalau begitu kalian benar pasangan gelap" serunya. "kalian harus di nikahkan!" seru bapak berkumis.
"bukan pak kami bukan pasangan gelap" ujar kak Michel meyakinkan mereka, " sudah banyak omong kalian, mana buktinya jika kalian tidak pasangan gelap, tidak adakan? Ayo pak nikahkan saja, dari pada pulau ini kena petaka karena ada orang yang berbuat zina"seru warga setempat. Aku menangis sepanjang jalan, aku dan kak Michel di arak ke tempat bapak berkumis yang ternyata ketua desa pulau ini, kami terpaksa menikah dengan hanya mengucap janji suci di gereja mungil di pulau itu, hiks mami gini banget nasib mika, semua gara-gara kak delon kak nagi, mereka harus merasakan penderitaan , semoga honey moon nya gagal , seru mika di dalam hati.
" nah sekarang kalian bebas melakukan apa saja, kalian sudah sepasang suami istri, nih saya kasih buku nikahnya" ujar bapak berkumis yang bernama tarso itu. "Nah sekarang mbak cium tangan suaminya sambil di foto ya, ujar pak tarso kembali, aku dan kak Michel bagai sapi di cucuk hidungnya menurut saja ketika di suruh-suruh. Crazy! Oh no aku menikah dengan kak Michel, dan berarti aku kakak ipar kak nagi dan kak delon, hell no omg, this is crazy!
Sekembali nya di hotel, kak Michel meriang panas dingin, aku khawatir sama kak Michel, acara mengeroknya gagal karena pernikahan absurd tadi. Dia pasti masuk angina lagi dan "tuttt...." tuh benerkan masuk angin kentutnya makin dahsyat lebih dari kentut jenis silent killer. " kak Michel mau di kerok lagi ? " tanya ku. Kak Michel menggeleng , " kakak maafin mika ya kita jadi nikah gini" ujarku tersedu. " maafin kakak juga ya mika, kita rahasiain pernikahan kita dari keluarga, kakak takut keluarga kita ga setuju usia kita beda 10 tahun mika" ujar kak Michel, " iya kak mchel, mika juga mau sekolah, mika gam au temen-temen mika tau mika udah nikah duluan" ujarku kembali. Kami saling tatap dalam kesenduan.
" mika tolong beliin kakak obat pusing kepala" ujar kak Michel membangunkanku, " kepala kakak pusing sekali, badan kakak juga lemas sekali" tambahnya. "oke kak tunggu ya, mika cariin obat" ujarku. Aku bersiap-siap dengan cardigan pink ku, dan dompet bergambar Barbie." Kak Michel tunggu di sini ya, mika cari obat dulu" seruku menenangkan kak Michel.
Duh cari di mana ya apotek sudah jam 12 malam gini, emang masih ada apotek buka, ini bukan Jakarta atau pun bogor, ini hanya pulau kecil. Seru mika dalam hati, ah lebih baik mika tanya bapak-bapak di sana " permisi pak, numpang tanya apotek di sini di mana ya pak yang masih buka?" tanyaku. " wah mbak apotek di sini cuma satu, itu juga udah tutup jam 9 tadi, mbak besok pagi ke sini aja lagi " seru bapak tadi, aduh kasihan kak Michel, aku harus mencari akal nih , kak Michel harus sembuh ini pasti karena nolongin aku pas nyaris tenggelam." Kalau toko herbal ada pak?" tanyaku ke bapak itu, " wah kalau toko jamu ada mbak, mbak tinggal lurus terus belok ke kiri, toko jamu babah namanya" ujar bapak itu, "terimakasih pak" ujarku kemudian.
Di malam yang sesunyi ini aku sendiri mencari obat, ku tatap langit yang tidak berbintang ini, mami mika udah nikah, nikah sama kak Michel pula, maafin mika ya mami, ujar mika sambil buat permohonan , semoga ada bintang jatuh, mika mau kak Michel sembuh ya tuhan. Mika berjalan sendirian di kegelapan malam mencari toko jamu babah, nah tinggal belok ke kiri nih, ujar mika dalam hati.
"selamat malam pak, saya mau beli obat" seru ku, " di sini adanya jamu mbak, mbak mau pesen jamu apa?" ujar penjual jamu, hemh jamu apa ya mika juga kurang ngerti " pokoknya jamu yang ga bikin orang lemes gitu pak" seruku, " lemes? Buat cewek atau cowok nih mbak?" tanya penjual jamu lagi, si bapak banyak tanya " buat cowok pak, pokoknya jamu yang bikin cowok ga lemes, yang bikin tidak ngantukan di kasur dan ga bikin kentut terus " ujarku, " oh jamu itu, emang mbak udah nikah?" tanya bapak itu lagi, mika bengong beli jamu harus di tanya nikah segala, untung mika bawa surat nikah jaga-jaga takut di grebek pak polisi lagi, " udah dong pak nih buktinya" seru mika sambil menunjukan buku nikahnya. " oke mbak di tunggu ya" ujar penjual jamu. Dengan sigap bapak penjual jamu mempersiapkan jamu handalannya yang katanya ga bakal bikin kak Michel ngantuk dan lemes serta ga kentut, aku takjub dengan kecepatan si bapak membuat jamu bagaikan bartender di tv-tv. " ini mbak jamunya" seru pak penjual seraya memberikan jamu ke aku. ( bagaimana reaksi Michel ketika minum jamu? Apakah Michel akan kentut terus atau tidak? Atau ada masalah lain lagi ? hahaha tetap di crazy!)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top