Twenty Two
Dari sekian teman Bagas dikelas, hanya 1 yang menarik perhatian Bagas, cewe didekat pintu yang berdiri disamping cowo yang Bagas ketahui adalah kakak kelasnya.
"heh kampret kenapa ada dia disini?! " bisik Bagas ke Rino yang masih rebahan disamping Bagas.
Sambil memainkan ponsel Rino ikut berbisik "siapa yang lo maksud? ".
"si kecoa anjir, lo kalo mau bawa pasukan ya jangan dia diikutin juga"
"dia ngikut sendiri ya gue biarin"
Bagas hanya menghela nafas, percuma saja dia mengeluh.
" heh gas lu bisa sakit juga ?" tanya Via.
" lo pikir gue superman yang nggak bisa sakit " jawab Bagas asal.
" gas minum dong masa tamu ngga dikasih minum " seru Renia.
" ah lu ambil aja sendiri, kan lo nyonya rumahnya Re " sorakan dari teman teman Bagas pun memenuhi kamar.
Renia merasakan pipinya memanas, entah dia malu karena banyak teman temannya disini atau karena dia tersanjung oleh ucapan Bagas.
" bentar gue panggilin bibi dulu biar dibuatin minum, lo pada duduk aja disitu " menunjuk sofa berwarna hitam yang berada dekat dengan balkon.
Saat Bagas melewati pintu, dia sengaja dengan melirik ke arah Adit.
Saat akan turun tangga ternyata bibi sudah menyiapkan minuman dinampan dan beberapa cemilan.
"ehh bi, ini kan berat biar bagas aja sini yang bawa "
" udah den nggakpapa, aden kan lagi sakit, bibi kuat kok " .
"yaudah kasih disitu dulu bibi nggakusah keatas , dah disitu aja " pinta Bagas.
Lepas itu Bagas menujur kamar dan memanggil Rino " Rin bantuin bibi bawa minum dong kasian kalau harus disuruh naik bawa minuman.
Dengan langkah gontai Rino meletakan ponselnya diatas nakas dan keluar dari kamar.
Setelah sampai dibawah ,Rino mengambil nampan yang sudah berisi minuman dan 2 toples camilan .
"maaf lo den Rino, jadi ngerepotin, padahal mah bibi juga bisa ngangkatnya.
"nggakpapa bi biar Rino bantu, bibik kerjain yang lain aja " .
"makasih ya den "
"oke" sambil menganggukan kepalanya.
Ponsel Adit berdering menandakan ada pesan masuk, ternyata dari salah satu anggota pramuka yang mengabarkan kalau Adit harus segera ikut berkumpul ke basecamp untuk merundingkan kegiatan pramuka.
Adit segera berpamitan kepada Renia dan yang lain, juga tak lupa kepada Bagas.
"Sorry ya Re ini dadakan, aku nggak bisa anter kamu pulang "
"iya nggakpapa kak, nanti aku bisa bareng yang lain ".
" yaudah aku pergi dulu ya, see u guys " dan dibalas anggukan oleh semuanya.
"nanti lo gue anter aja Re " bujuk Bagas.
" ah gamau gue, lo kan sakit. Entar lo nabrak terus gue mati kan kasian calon suami gue jadi duda sebelum waktunya "
" kalo lo mati entar gue juga nyusul elo, gue nggakmau jadi duda sebelum waktunya. "
"heh kampret ngayal mulu lo anjir " teriak Riya sambil melempar bantalan sofa ke Bagas.
" gue nggak ngayal, kan emang gue jodoh Renia "
"efek sakit harus minum obat biar nggak ngelantur mulu, tuh obatnya disuruh bibi minum " sambil meletakan nampan berisi minuman dimeja.
"lagian lo kok bisa sakit, bukannya lo kemarin sehat " tanya Renia.
Bagas hanya berpikir tidak mungkin dia menceritakan kronologi yang sebenarnya, kalau dia berdebat dengan ayahnya dan menenangkan diri ditaman sampai kehujanan.
"emm cuma drop biasa aja sih, kecapean maybe ".
"makanya istirahat yang cukup sayang, aku nggakmau kamu sakit ". Ejek Rino.
•••
"Thanks udah anterin gue, harusnya lo nggak usah anter gue " .
" santai aja kali Re " .
"kan bisa Rino yang anter gue, "
"gue nggakpercaya sama dia, dia kalo pake motor suka ugal ugalan, entar kalo lo jatuh gimana, masih mending jatuh sama gue jadinya jatuh cinta ."
" dasar pantat singa cuma modal gombal doang " .
" lah lo mau dinner ditempat cafe? Apa kita shoping gitu, ayok gue bayarin "
"bodo ah, gw mau masuk " Renia kehabisan kata, sejak pergi dari rumah Bagas dan diantar Bagas jantungnya terus berdetak dengan cepat .
Entah, selalu saja begitu jika berada didekat Bagas.
"yaudah, gih masuk, gue liatin . "
Renia membuka pagar rumah dan menutupnya kembali, saat akan membuka pintu dia berbalik melihat kearah belakang, Bagas masih setia diatas motornya.
Renia segera masuk dan menuju kearah kamarnya yang berada dilantai 2 .
Renia mengintip dari arah jendela, ternyata Bagas sudah pergi.
"huufftt, lama lama jantung gue nggak sehat kalau dideket dia " sambimerebahkan badannya di kasur.
" jangan bilang kalau gue juga suka sama dia! Gamungkin! "
Kring kring.
Ponsel Renia berdering ternyata pesan masuk dari Adit.
From : K Adit
Afternoon Re, udah sampai rumah? Maaf ya aku nggak bisaa anter kamu.
Setelah membaca pesan dari Adit, Renia langsung membalas
To : K adit
Udah kak, nggakpapa kan kakak lagi ada urusan .
Renia langsung mematikan ponselnya dan men-charge ponselnya.
•••
"loh darimana kamu gas, kan kamu lagi sakit nak " tanya Fahmi.
"udah mendingan, habis anter temen."
"siapa yang kamu antar? Apakah seorang gadis? Atau bisa jadi pacarmu? Ceritakan ke ayah "
" Bagas capek, pusing mau kekamar"
"oh oke, istirahat yang cukup nak, jangan lupa minum obatnya " tak dihiraukan oleg Bagas, dia terus berjalan kearah kamarnya.
Namun kali ini beda, Bagas tak seketus biasanya .
Dia tahu, kalau yang menggendongnya adalah ayahnya sendiri, waktu itu dia ingin menolak, tapi apa daya tubuhnya tak kuat untuk memberontak.
Setelah sampai dirumah, ayahnya sendiri yang langsung mengurus Bagas.
Sejak saat itu, Bagas tersadar.
Bahwa apa yang selama ini Bagas lakukan ke sang ayah sudah terlampaubatas.
Percumah dia menjadi seorang yang taat agama, tetapi tak berbakti pada ayah kandung sendiri.
Tapi logikanya masih saja menyeru.
Tetapi dia tidak mau melakukan kesalahan lagi, dia ingin sejahtera seperti dulu.
Dia akan mencoba untuk menerima sang ayah, apapun keadaannya.
Bagas juga akan sedikit peduli pada sang ayah, supaya dia tahu bahwa ayahnya memang melakukan kesalahan atau tidak.
Tidak ada salahnya dia menggunakan cara om.nya itu.
•••
Pagi ini Bagas sudah siap di depan rumah Renia.
Padahal jam masih menunjukan pukul 6 kurang 15 menit.
Dia sengaja karena memang dia tidak mau jika didahului oleh kakak kelas itu.
Sedikit ragu, Bagas menekan tombol bel didepan pagar.
" ohh nak Bagas, mari masuk "
"iya tante, saya mau ngajak Renia berangkat ke sekolah bareng "
"Renia lagi sarapan tuh didalem, oh iya Bagas sudah sarapan, tante yakin belum karena ini masih pagi banget, ayo gabung aja "
" eh maaf tante jadi ngerepotin "
" enggak ngerepotin kok, ayo masuk "
Bagas masuk mengikuti Tuti .
" ngapain lo pagi pagi kesini?" tanya Renia
"numpang makan " jawab Bagas asal.
"hah enak banget hidup lo "
"hus! Nggak boleh gitu, mama kok yang suruh Bagas sarapan "
"dirumah dia banyak kali mah makanan "
" ya nggakpapa kan mama yang suruh "
"whatever" pasrah Renia karena dia tahu percumah berdebat dengan mama nya karena ujung ujungnya dia yang kalah.
~~
Hello see u again.
Lama nggak update rindu kalian readers ku ❤ .
Maaf ya lama update sekalinya update dikit banget.
Bukan mau gantungin kalian, cuma authornya lagi di uji kepemalasannya hehe 😂
Bonus foto anak emak aja deh Renia
Jangan bosen nungguin updatenya ya, tungguin terus Bagas sama Renia.
See next time 👋👋
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top