Ninth

Bagas berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor nya

Setiap ke sekolah atau kemanapun dia selalu menggunakan motor sport merah nya

Ketika ia beranjak usia 13 tahun , di mana orang yang dia sayang mulai meninggal kan nya , dia tidak menggunakan uang dari ayah nya

Dia merasa ,uang dari ayah nya adalah uang haram yang tidak baik untuk nya

Dia hanya menggunakan warisan dari kakek nya dan butik yang di miliki bunda nya , yang masih di kendalikan oleh orang kepercayaan bunda nya

Karena dia tahu , bahwa butik yang di miliki bunda nya adalah murni uang bunda nya , tidak ada campur tangan dari ayah nya

Setelah 15 menit mengendarai motor nya , Bagas berjalan memasuki rumah nya

Ting...

Suara bunyi ponsel nya , yang menandakan ada pesan masuk

Kemarilah , datangi ulang tahun keponakan kecil mu ..

Faisal

"Oh iya , ini kan tanggal 26 , kenapa gue bisa lupa " ucap Bagas menepuk jidat nya

" mana gue belum beli kado , duh gimana nih " Bagas melirik jam di dinding dekat lemari

"Jam 3 , masih ada waktu lah "

Bagas bergegas ke kamar mandi ,5 menit menyelesaikan mandi bebek nya Bagas berganti pakaian casual nya dan turun menuruni tangga

•••
" hai little boy " sapa Bagas bertos ria dengan keponakan nya itu

"Kak , aku ini bukan anak kecil lagi , berhentilah memanggil ku little boy "ucap Reval tidak terima dengan sebutan itu

" hahaha   , memang berapa umur mu sekarang huh ? "

" umur ku sudah 13 tahun , itu tanda nya aku sudah memasuki usia remaja , bukan anak anak

"Oke  "

"Mana kado ku ?" pinta Reval menadah kan tangan nya

" oh , ya , aku sampai lupa , maaf Rev  , mungkin kado nya di antar nanti malam atau kemungkinan besok pagi "

" oke , aku harap kau tidak menipu ku "

" hey mana mungkin aku menipu mu Rev ,dan sebaik nya kau antar aku ke stand makanan , aku sangat lapar "

" oke , come on brother "

Di saat Bagas memakan makanan nya , Faisal adik kandung ayah nya menghampiri

" kau datang sendirian ? " tanya Faisal

" jelas dong om " sahut Bagas

" ayah mu kemana ? "

"Tidak tau "

" kau masih marah pada ayah mu ? "

"Tentu "

"Kenapa ?"

" karena dia bunda dan kakek meninggal "

"Itu tidak benar gas "

" jadi om undang aku kesini untuk membahas ini ?"

" tidak , bukan maksut om begitu , om hanya ingin menjelas kan "

" penjelasan apalagi ? Tidak ada perlu penjelasan , semua jelas , bahkan sangat jelas "

" kau tidak mengerti gas "

" bagian mana yang belum ku mengerti "

"Akan ku jelas kan "

" oke , silah kan om jelas kan "

" ayah mu hanya di fitnah oleh rekan kantor nya saja "

"Lalu kenapa ayah baru keluar sekarang ?"

"Karna bukti baru di temu kan beberapa bulan yang lalu dan setelah 1 bulan dari itu , ayah mu baru di keluar kan dari penjara "

"Apa semua ini benar ? "

"Tentu saja "

" apa bukti nya ? "

" kau masih belum care terhadap ayah mu ? Kalau kau peduli pada nya , kau akan mendapat kan bukti yang sangat jelas "

" ma-maksut om apa ?"

"Dimana sekarang ayah mu bekerja "

"Aku tidak tahu " jawab Bagas sambil mengedikan bahu

"Mulai sekarang , peduli lah terhadap ayah mu , kasian dia , dia juga sangat terpukul atas peninggal nya bunda mu dan ayah kami "

" aku tidak berjanji , tapi akan kucoba "

"Ya kau harus melakukan nya "

•••

Motor sport merah milik Bagas berhenti di depan rumah nya

Bagas memasuki rumah nya dan menuju kamar nya , saat hendak menaiki tangga , ayah nya muncul

"Apa kau habis dari rumah Faisal ?"

"Hm"

"Sebenar nya ayah juga di undang , tapi ayah tidak enak badan "

Mendengar itu Bagas merasa kasian terhadap ayah nya ,

Bagaimana pun ayah nya lah yang selalu mengajari agama

Bagas bukan lah anak durhaka , di dalam sujud nya dia juga selalu mendoakan anak ayah nya

Tetapi setiap di depan ayah nya hati Bagas kembali tercabik , terbayang di saat dia kehilangan Bunda dan kakek nya

"Istirahat lah , nanti Bagas siapin obat " tutur Bagas perhatian dengan nada dingin nya

Bagas berlalu ke kamar untuk berganti baju santai dia segera turun ke dapur untuk menyiap kan makanan dan obat untuk ayah nya

Setelah semua nya siap Bagas menemui ayah nya berada di kamar

Saat Bagas akan membuka kamar , dia mendengar suara ayah nya menangis

"Kenapa kamu tinggalin aku ,Lina , kau tau ? Aku merasa tidak ada guna nya lagi di dunia ini , hanya anak kita lah yang bisa menahan ku untuk tetap melanjut kan hidup"

Mata Bagas memanas ,dia terlalu cengeng untuk di hadap kan dengan masalah ini , hati dan logika nya selalu bertolak belakang

"Kau tahu Lina , Bagas kita hampir kembali , dia sudah mulai peduli dengan ku , kalau begitu aku akan memilih setiap hari sakit , supaya dia kembali seperti dulu "

Bagas memasuki kamar ayah nya , dia melihat ayah nya sedang memegang pigura foto bunda nya

" eh Bagas , kemari lah nak "

Bagas mendekat dan meletakan nampan di atas nakas

" terimakasih nak , nanti pasti ayah makan "

"Bagas tunggu   , makan lah sekarang "

" baik lah " Fahmi mencoba untuk mengambil roti di atas nakas tapi tangan nya tidak sampai lalu Bagas menepis tangan ayah nya dan mengambil kan roti di piring

" Bagas "

"Hm" Bagas hanya berdehem

"Bagaimana sekolah mu nak ?"

"B aja "

"Apa kau tidak mau mencerita kan lebih seperti dulu ? "

"Semua udah beda "

"Ayah akan menunggu sampai kamu memahami ayah "

•••

Setelah selesai dengan urusan ayah nya , Bagas kembali ke kamar untuk merebah kan badan nya

Bagas memikir kan ucapan om Faisal , yang ada di benak nya sekarang adalah 'apa benar ayah nya itu tidak bersalah ?'

Lalu apa maksut paman nya tadi , untuk peduli dengan ayah nya , supaya mendapat jawaban semua ini ,

"Ahhh !" teriak Bagas frustasi

" bikin pusing aja ! Lagian kalo salah ya salah aja , gue nggak peduli ! " gumam Bagas seraya memejam kan mata nya

Di saat dia memejam kan mata , ada bayangan seorang Renia di benak nya , entah apa yang terjadi , semakin hari , dia semakin mencintai nya

" gue bakal dapetin lo Re "

~



Hallo ,

Maaf ya lagi update , lagi sibuk sama kerjaan baru ,semoga aja berkah ... Aku janji bakal nggak ngaret terlalu lama lagi ,

Aku seneng pembaca nya udah nambah , tapi sayang kalian lebih suka jadi pembaca rahasia ,

Padahal vote sama commen nya berharga banget buat author   ,

Jadi please tinggalin jejak ya ...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top