Eightteenth

"anjir,  gila kenapa gue ngomong gitusih tadi , mampus lo gas,  besok emang lu mau ngapain " sambil mengacak rambutnya frustasi,  berguling guling diatas kasur .

"oh iya,  harusnya hari ini gue kan jalan sama Renia"teringat bahwa dia belum mendapat maaf sepenuhnya oleh Renia .

"Tapi gue harus bawa duit banyakkan,  semoga aja duit gue cukup,  mungkin dia lupa,  jadi gue besok harus ingetin dia biar dia juga luoa sama yang gue omongin tadi"  Bagas yang sedaritadi heboh memikirkan ucapannya tadipun segera beranjak tidur.

•••

Renia yang selesai mandi turun untuk menonton acara yang ditunggu setiap minggu pagi seperti ini,  kartun .

"Re,  bantu mama dong " mamanya yang berkutat didapurpun memanggil Renia .

Dengan langkah gontai karena sedang asyik menonton tapi diganggu,  Renia pun menghampiri mamanya "Spongebobnya lagi karate loh ma"

Tanpa menggubris ucapan anaknya,  Tuti , mama Renia pun menyodorkan dark coklat beku ke Renia " panasin ya,  habis itu bantu parutin keju "

"mah Spongebob lagi latihan karate buat lawan Shandy".

"lalu mama suruh ngapain" ucap mamanya sambil mengaduk adonan roti.

"harusnya mama nggak usah panggil Re kesini,  inikan hari minggu,  time to watching cartoon "

"kartun bisa lanjut nanti ,sekarang bantu mama"

"kalau nanti udah beda lagi kartunnya" lirih Renia sambil mengerucutkan mulutnya  .

Setelah selesai memanaskan coklat Renia melanjutkan tugasnya untuk memarut keju,  Tuti yang melihat anaknya sedang memarut keju dengan tampang cemberut , tahu kalau dia sedang kesal . "kalau udah selesai kamu boleh lanjut nonton lagi " , "tanggung,  palingan udah selesai" jawab Renia datar.

"jangan cemberut gitu dong " rayu mamanya.

"hem" hanya dibalas deheman oleh Renia.

"mah?  Papa sama bang Vano belum bangun?  Kok daritadi Renia nggak liat" Renia menyadari kalau daritadi belum melihat dua laki laki dirumah itu.

"udah bangun kok,  mereka sedang jogging sambil memasukan adonan kue dalam loyang ke oven 

" kok nggak ajak ajak,  Re kan juga mau jogging "

" ya mama nggak tau"

" oh iya,  tumben buat kue,  biasa juga beli " heran Renia

" sekali kali kan,  udah lama juga ngga bikin kue "

"Renia juga pengin buat tapu belum bisa"

"makanya bantu mama dulu,  lain kali mama ajarin "

"bener mah ?" Renia antusias

"kapan kapan ajarin buat redvelvet itu ya "ucap Renia kegirangan.

"iya sayang,   ini udah hampir selesai tinggal nanti kasih keju atasnya,  kamu kalau mau lanjut nonton Tv nggakpapa".

"bener udah selesai?  " Renia memastikan

"nanti kalau udah stay nonton nggak boleh panggil lagi loh "

"iya,  ah udah sana "

•••

"hahahaha tolol banget sih "tawa Renia pecah ketika melihar aksi kucing dan tikus berlarian dengan tingkah konyol keduanya.

Dengan tanpa bersalah Vano sang kakak menghalangi TV dengan berdiri didepan Renia sambil tertawa melihat aksi konyol Tom and Jerry.

"bang minggir " entah dengar atau tidak,  Vano tidak menggubris sedikitpun ucapan Renia.

"eh kak Syifa udah dateng" seketika Vano menengok kearah pintu "mana?".

"ahahahaha goblok banget sih " Renia terbahak melihat wajah konyol kakaknya.

"lo tipu?  " Renia yang masih belum berhenti tertawa dan tiba tiba " aaaaa. Bang stio lo bau" .

"sukurin,  suruh siapa lo nipu gue "

"bang gue bisa pingsan"

" emang enak hahaha " terus saja Vano mengganggu adiknya dengan memeluk sang adik padahal dia belum mandi sehabis olahraga.

"Vani jangan ganggu adikmu,  cepet mandi" lerai Tuti .

"siap komandan! " hormat Vano kepada sang mama.

"awas ya lo,  entar gue aduin ke kak Syifa,  biar nggak mau dijadiin istri " jengkel Renia sambil menata rambutnya yang acak acakan.

Ting tong

"Re buka pintunya "

"ya" saat membuka pintu Renia terkejut melihat seseorang yang berdiri depan pintu "assalamualaikum"

"lo ngapain kesini ?" tanya Renia bingung.

"jawab dulu sakan dari gue "

"waalaikumsalam" Bagas pun cengengesan dengan tanggapan Renia.

"boleh gue masuk?  " "untuk apa? "

"ck , kan waktu itu lo bilang ke gue suruh dateng pas sabtu pake uang banyak biar gue dimaafin " jelas Bagas.

"eh,  oh itu  "

" siapa Re,  kok nggak disuruh masuk? "tanya Tuti menghampiri Renia

"oh ini pasti nak Bagas kan , ayo masuk jangan malu malu."

"eh iya tante " tangan Bagas yang ditarik oleh mama Renia pum mengikuti masuk kedalam rumah.

" ayo silahkan duduk"

"iya makasih tante " Renia yang akan menaiki tanggapun di cegah oleh sang mama .

"Re tolong buatin minum buat Bagas."

"nggak usah repot repot tante "

"alah biasanta juga ngrepotin,  minta minum yang rasanya aneh aneh kanlo " ucap Renia.

" jadi nak Bagas pernah ngedate disini?  " tanya Tuti asal

"kok ngedate sih ma Yaampun,  "

"hehe pernah sekali kesini kok tante. "

Ayah Renia yang usai mandi masih memegang handuk pun ikut bergabung diruang tamu .

" ini loh pah yang namanya Bagas" saut mama Renia memperkenalkan.

"oh iya,  ganteng juga kamu nak "

"iya om,  kata temen temen juga saya ganteng " jawab Bagas cengengesan.

"hahaha saya suka gaya kamu " puji ayah Renia  .

Renia masuk membawakan 2 minuman dan 1 toples camilan dari dapur  .

" nah ini Renia dateng,  kalian mau jalan kemana?  " tanya ayah Renia.

"kata siapa jalan,  enggak kok " elak Renia.

"kan kamu Re yang ajakin aku jalan waktu itu " ucap Bagas cengengesam sok manis  .

" mana ada,  akal akalan lo itu sih "

Vano yang masih terlihat basah rambutnya pun duduk di sebelah Bagas " hei bro!  Dateng juga lo "

" dateng dong bang , mana mungkin gue ingkar "

" gih pah tanyain soal yang semalem mumpung ada orangnya "

" yang mana sih Van " tanya papa Renia bingung .

"yang musik,  papa lupa mulu daritadi " sebal Vano

" oh iya,  papa sudah tua jadi wajar kalau pelupa , Bagas bisa main musik "

" musik ya om,  kebetulan bisa gitar om,  drum juga bisa, piano saya juga suka " jawab Bagas antusias karena memang dia suka musik.

" woahh pah asli habis ini kita bikin band!! "

" nggak ada band band,  adanya kue " potong Tuti sambil meletakkan sepiring kue dimeja.

" wah kayanya enak tante,  Bagas coba boleh? "

" boleh dong,  silahkan dimakan "

Sekali gigitan " wooah tante serius ini enak banget,  saya suka,  "

" wah bener?  Itu bikinan Renia loh "

"eh masa tante ? Tapi enak banget,  iya kan bang? " tanya Bagas ke Vano.

" ah ini sih bukan Renia,  dia mana bisa bikin kue,  "  ejek Vano

" itu yang marut keju gue bang,  yang encerin coklat juga gue " 

"noh jujurkan dia,  yang bikin mah tetep mama "

"yang penting udah bantu,  wle "

Renia menatap Bagas,  dia jadi teringat kata kata yang Bagas yang tadi malam, dia sedikit was was apa yang akan dilakukan Bagas nanti.

Tapi dilihat dari sikapnya , Bagas seperti biasa saja,  tidak terlihat dia guguo atau apapun.

Dan apalagi papa Renia,  biasanya papa Renia jutek kalau Renia ada teman cowo,  tapi kenapa kali ini tidak. 

" Re aku mau omong,  " ucapan Bagas membuyarkan lamunan Renia.

"em Re..... "

~~~

Re kenapa Re,  tunggu besok kamis ya Bagas mau ngapain..

Ini aku udah update ya,  kamis update lagi oke, 

Emak nggak bakal ngaret again.

See u 👋👋👋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top