Ada Masalalu yang Tidak Harus Dikenang, Bag. 1

Bara Senopati. Anak ketiga dari empat bersaudara. Kelahirannya tidak diinginkan, sehingga disepanjang hidupnya ia tak pernah benar-benar diperhatikan. Terutama oleh Papanya sendiri, padahal Aras merupakan sosok yang begitu Bara kagumi. Sejak mengetahui bahwa Bella hamil, Aras mulai menjauhi Bella, entah kenapa. Itu membuat Bella begitu menyayangi Bara, karena ia tahu, bahkan sebelum ia melihat dunia, ia tak pernah diinginkan oleh Papanya.

"Bunda, Papa mana?" Bocah berusia enam tahun itu menatap sang Bunda penuh tanda tanya. Hari ini ulang tahunnya, dan Bunda berjanji bahwa Papanya akan menyempatkan untuk datang di sela jam kerja yang begitu padat.

Mereka hanya berada di ruang makan, dengan Bobby dan Aira yang ikut duduk di meja makan. Bobby sibuk dengan mainan mobilnya sedangkan Aira sibuk dengan bukunya. Pesta ulang tahun yang sangat sederhana, tidak sebanding dengan perayaan ulang tahun kedua kakaknya yang sampai berlibur ke negeri orang. Namun Bara tidak pernah berkecil hati, baginya merayakan ulang tahun dengan keluarga yang lengkap sangat membahagiakan.

"Papa gak akan datang, gak usah nunggu Papa" ucap Bobby datar. Ia fokus menatap mainnya, tidak mau memperhatikan hal yang lain. Bara merengut mendengar ucapan Bobby, abangnya itu memang memiliki karakter yang dingin, berbanding terbalik dengan namanya yang terkesan ramah. Jadi Bara tidak tersinggung dengan ucapan sang abang yang sedikit ketus.

"Gak Abang! Papa pasti datang kok, Bunda udah janji sama Bara. Ini kan ulang tahun Bara, dia selalu gitu kok ke Abang dan ke Kakak, datang tepat waktu, jadi dia pasti datang juga ke ulang tahun Bara, ya kan Bunda?" Bara menatap Bundanya dengan ekspresi wajah yang kuat.

Bella tersenyum dan mengangguk, ia menatap Bobby dan berkata, "Pasti Papa datang". Namun hanya itu yang mampu terucap dari mulutnya, menampakkan senyum menenangkan namun sorot matanya penuh dengan kesedihan. Ia mengelus puncak kepala Bara lembut, begitu banyak usaha untuk membujuk Aras untuk sekadar menampakkan wajah di hadapan anaknya, tapi hati pria itu seperti batu yang sulit dipecahkan. Bella tidak mengerti mengapa pria itu sampai hati pada anak bungsunya.

Apa salah Bara?

Pertanyaan itu menampar Bella dengan telak. Tentu, Bara tidak bersalah, yang bersalah itu dirinya. Yang memaksakan diri untuk terus memperjuangkan kehadirannya dalam hidup Aras. Seharusnya... Mungkin ia tidak perlu menerima tawaran itu... Sehingga tidak ada lagi hati yang tersakiti oleh keputusannya.

Aira yang membaca buku ikut tersenyum lebar, "Iya iya, Kakak percaya kok! Nanti kalo sejam lagi Papa gak datang, kita rayakan tanpa Papa ya."

Bella menatap Aira dalam dan ikut membujuk Bara. Aira benar-benar dewasa dan pengertian, ia dapat mengerti situasinya bahkan ketika umurnya baru sembilan tahun. Dan Bella bersyukur akan hal itu.

Bara mengangguk enggan, "Papa pasti datang, kan ini ulang tahun Bara" lirihnya dan menatap kue tart didepannya.

Namun... Aras benar-benar tidak datang, lelaki itu bahkan tidak mengabari Bella atau hanya mengatakan ucapan selamat ulang tahun via panggilan. Semua orang disana sudah tahu akan terjadi hal ini, kecuali Bara.

"Bunda, potongan pertama kuenya buat Papa ya."

Permintaan itu membuat mereka yang ada di meja makan terdiam.

"Papa cuma lupa aja kan Bunda? Papa pasti sedih kalo gak ikut makan kue" wajah lembut dengan mata besar itu menampakkan binar wajah polos dan murni, tapi mampu membuat orang-orang yang melihatnya merasakan denyutan sakit di jantung.

Tangan kecil sedikit gempal dengan pelan dan hati-hati membawa potongan kue ke kulkas dengan hati-hati, kemudian lanjut mendudukkan dirinya di bangku.

"Bara baik banget" Aira mendekati Bara dan memeluk adik laki-lakinya erat menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca, "Buat wishnya dong" ucap Aira pelan.

"Um!" Bara berdoa semoga ulang tahun yang nanti Papa datang, semoga Papa sehat selalu dan panjang umur, biar banyak belikan Bara mainan.

Bahkan bocah itu masih saja mendoakan Papanya yang belum tentu mengingatnya.[]

10.07 Jum, 7 Jun.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top