Part 9
Tidak butuh waktu lama bagi Chrish dan Jesica umtuk sampai di New York dengan cepat karena Yacht yang mereka naiki melaju dengan cepat menuju New York,kini mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit utama milik keluarga Hamilton Ponsel Chrish tidak berhenti berdering sedari tadi
"Iya oma kami sedang dalam perjalanan,iya aku tahu kami akan segera sampai" Chrish sedang menerima telpon dari omanya dan Jesica hanya duduk diam di dekat Chrish
"Bagaimana,apa yang oma katakan??"
"Gerto dalam keadaan kritis dan Vivian sedang menjalani operasi"
"Ya tuhan apa sebegitu parahnya kecelakaan itu??"
"Gerto mengalami pendarahan otak hebat dan mata Vivian terkena pecahan kaca"
"Ya tuhan"
"Pak lebih cepat"
"Baik tuan" Chrish tampak gusar di tempatnya meski hubungan nya dengan gerto buruk tapi Chrish tidak pernah berharap Gerto akan mengalami musibah mengerikan begitu
Jesica teringat pertemuan terakhir mereka bagaimana mereka saling menyindir satu sama lain nya membuat perasaan Jesica menjadi tidak nyaman,tak lama mobil mereka sampai di rumah sakit Chrish dan Jesica langsung masuk ke dalam rumah sakit
"Oma bagaimana keadaan Gerto??" Omanya langsung berhambur memeluk Chrish
"Chrish..gerto kritis dan kecil kemungkinan selamat" Ujar omanya menangis histeris sementara orang tua nya dan orang tua Gerto juga sudah disana
"Apa mereka tidak bisa menyelamatkan nya..!!" Tak lama dokter keluar dari ruangan dan bertemu keluarganya
"Dokter bagaimana keadaan cucu saya"
"Maafkan saya,apa disini ada yang bernama Chrish"
"Saya Chrish..ada apa dokter??"
"Pasien ingin bertemu, maafkan kami,kami sudah berusaha menolong nya namun kita hanya bisa berdoa keluarga silahkan bertemu satu persatu untuk sekarang tuan Chrish di persilahkan masuk"
Chrish masuk ke dalam ruangan dan melihat Gerto terbaring lemah di ranjang dengan semua peralatan medis di tubuhnya matanya sayu dan bibir nya tampak pucat Chrish berjalan ke sisi Gerto
"Chrish"
"Apa yang kau lakukan kepada dirimu bodoh" Air mata mengalir dari mata sayu Gerto dan tersenyum getir
"Kemarilah aku ingin memelukmu" Ujar Gerto lemah dan memeluk dan Chrish,Chrish memeluk tubuh yang kian melemah tersebut
"Maafkan aku,bisakah aku memintamu menjaga Vivian ketika aku pergi"
"Apa yang kau bicarakan..aku tidak mau kau harus tetap menjaganya" Gerto tersenyum dan melepas pelukan nya dan mengengam erat tangan Chrish
"Aku tidak punya banyak waktu, bernjanjilah kau akan menjaga dan menyangginya untuk ku"
"Kau harus tetap hidup"
"Uhukkk" Gerto terbatuk dan memuntah kan darah segar Chrish panik
"Gerto...!!"
"Berjanjilah Chrish kau akan menjaganya"
"Iya aku berjanji"
"Sampaikan maaf ku kepadanya karena tidak bisa mewujudkan pernikahan impian nya"
"Gerto kau bicara apa..!!"
"Aku tahu kau masih mencintainya Chrish maka jaga lah dia untuk ku"
"Tidak..kau tidak boleh pergi.."
"Panggilkan oma dan yang lain" Chrish memencet bel segera dan mereka semua berhambur masuk ke dalam ruangan Gerto
"Gerto...." oma langsung datang memeluk cucunya dengan tangisan pilu begitu juga ibu dan keluarga lain nya
"Geto bertahan lah nak mama mohon"
"Ma,pa,oma dan semuanya jaga Vivian untuk ku dan terima dia sebagai bagian dari kalian,aku mencintai kalian dan hiduplah dengan bahagia aku harus pergi"
"Tidak..kau tidak boleh berkata seperti itu kami akan menjaga nya dengan baik nak kau harus selamat" Gerto hanya tersenyum dan menarik nafas nya yang terasa sesak di dadanya perlahan matanya mulai menutup
"Tidak...Gerto...!!! Bagun nak gerto..!!" ibunya memeluk tubuh Gerto dengan erat begitu juga omanya
"Gerto cucuku...chrish..!!" Chrish memeluk omanya dengan erat ketika melihat tubuh Gerto yang tidak bergerak lagi
Semua yang berada disana menangis pilu melepas kepergian Gerto hari itu,Jesica juga merasakan kesedihan itu dia tidak menyangka bahwa Gerto akan pergi secepat itu meninggalkan mereka semua
"Gerto bangun..kau tidak bisa pergi seperti ini" ibunya menguncang tubuh Gerto yang tergeletak tanpa nyawa sekarang,dokter masuk dan meminta keluarga untuk menunggu diluar
"Kami akan mengurus jasad nya tolong semua keluar" mereka keluar dengan terpaksa dari ruangan Gerto,Chrish tampak pucat seperti patung untuk pertama kalinya Jesica melihat Chrish menetaskan air mata kesedihan dan itu karena kehilangan Gerto
Jasad Gerto di bawa ke ruang jenazah untuk di persiapkan semua keluarga mengantar kepulangan Gerto dengan tangis pilu sementara Chrish mengurus semua hal terkait kematian Gerto dan juga operasi Vivian
Jesica menenangkan oma yang tampak begitu syok dan terpukul mereka semua kembali pulang menuju rumah duka,Gerto dibawa pulang ke rumah utama Hamilton sebelum di makamkan di pemakaman elite yang telah di beli keluarga Hamilton sejak dulu
Suasana duka menyelimuti kediaman Hamilton hari itu,berita kematian Gerto langsung memenuhi surat kabar dan media massa hari itu,kecelakaan mobil yang dialami Gerto dan Vivian menjadi berita utama dimana kecelakaan itu merengut nyawa Gerto dan melukai Vivian cukup parah
Sepanjang hari Chrish tidak memberikan komentar apa pun selain menerima para tamu yang datang melayat,para tamu datang dari berbagai kalangan dan juga rekan bisnis Hamilton,berita itu cukup mengejutkan mengingat Gerto adalah penerus kedua Xen Grup dari ahli waris keluarga Hamilton sontak berita kematian nya membuat banyak pihak terkejut
Menjelang sore mereka semua berlalu menuju pemakaman yang telah disiapkan,iring-iringan mobil mewah yang membawa tubuh Gerto menuju pemakaman dan juga di iringi keluarga besarnya,hari tampak mendung hari itu seolah bisa merasakan duka kepergian Gerto gerimis turun ketika jenazah Gerto di semayamkan
Tangis pilu dari para keluarga yang mengantar kepergian Gerto terdengar di area pemakaman tak terkcuali Chrish yang kini hanya berdiri diam mematung di dekat pusara Gerto bersama Jesica yang setia menemaninya sedari tadi
Tubuh Gerto telah di semayamkan dan prosesi pemakaman selesai di lakukan satu persatu pelayat pergi meninggalkan area pemakaman menyisakan keluarga besar Hamilton disana
"Beristirahat lah dalam damai cucuku" Ujar omanya menangis tersedu-sedu
"Kami akan selalu mencintai dan merindukan mu nak"
"Kau sepupu paling baik Gerto kami mencintaimu" Ujar para sepupu nya yang lain dan juga keluarga lain nya
Satu persatu dari mereka pergi meninggalkan area pemakaman menyisakan Chrish dan Jesica disana sendiri menatap pusara Gerto
"Maafkan kami Gerto karena telah melukaimu dengan perkataan dan perlakuan kami,kami tidak membencimu beristirahat lah dalam damai" Ujar Jesica ke arah pusara Gerto,jesica beralih menatap Chrish
"Ayo kita pulang hujan akan turun sebentar lagi"
"Aku tidak pernah berharap dia menghilang dari dunia ini seburuk apa pun dia kami pernah tumbuh bersama dan melakukan banyak hal" Ujar Chrish lirih dan menatap nanar pusara Gerto,Jesica mengelus pelan pundak Chrish
"Semua sudah berlalu Gerto juga pasti tahu jika kau meyanginya meski hubungan kalian buruk akhir-akhir ini"
"Dia memintaku menepati janji terakhir"
"Janji apa??"
"Menjaga Vivian" Seketika jantung Jesica seperti berhenti sesaat dan diam terdiam mendengar hal itu
"Kau baik-baik saja??" Chrish melihat Jesica yang tiba-tiba mematung di tempatnya
"Tidak apa-apa ayo pulang hujan akan segera turun"
"Kau duluan saja aku akan disini sebentar lagi"
"Baiklah,gunakan ini aku pulang dulu" Jesica memberikan payung yang di pegang nya kepada Chrish dan berlalu menuju mobil
"Aku akan segera pulang"
"Iya" Jesica hanya tersenyum simpul dan kemudian berlalu meninggalkan Chrish sindirian di pusara Gerto
Chrish terdiam dan menatap pusara sepupunya dan tersebut dan berkata dengan lirih dan dalam
"Maafkan aku jika aku sudah menyakitimu Gerto aku berjanji akan menjaga dia untukmu" Ujar Chrish lirih meneteskan air matanya dalam menatap pusara Gerto
"Beristirahat lah dalam damai dan jangan khawatir lagi"
Jesica menatap sendu ke arah Chrish yang duduk terdiam di dekat pusara Gerto dia tidak bisa mengatakan apa pun disisi lain hatinya Jesica takut jika Chrish akan berubah menjadi seseorang yang tidak lagi dia kenal setelah hari ini
Namun disisi lain dia tahu ada janji yang akan Chrish tepati janji yang membuat Jesica memikirkan kembali segalanya tentang dirinya dan Chrish
Mobil yang membawa Jesica melaju pergi pulang ke kediaman nya tidak bisa Jesica pungkiri hari itu sangat melelahkan bagi tubuh dan juga mental nya semua berjalan sangat cepat hari itu
Pernikahan Frank dan sarah,pernyataan cinta Frank dan kematian Gerto yang terjadi dalam satu waktu belum lagi keadaan Vivian tidak tahu bagaimana kondisinya saat ini
Jesica merebahkan tubuhnya ke kasur ketika sampai di rumah,lampu kamar tidak dia hidupkan dan menyisakan kegelapan disana,Jesica mendengar suara pintu rumah di buka dan dia melihat kebawah Chrish sudah pulang
Jesica menghampirinya dan turun ke lantai bawah dan mencoba menyapa Chrish namun tatapan mata Chrish tampak layu dan sembab
"Chrish kau baik-baik saja??" Jesica berdiri di kaki tangga dan chrish menatapnya
"Kenapa belum tidur??"
"Aku belum mengantuk"
"Tidurlah aku akan kekamar"
"Apa kau akan pergi lagi??" Jesica tidak tahu mengapa dia menanyakan hal itu kepada Chrish namun dia merasa Chrish akan mulai meninggalkan nya mulai dari hari ini
"Iya,aku akan ke rumah sakit"
"Menjeguk Vivian??"
"Iya"
"Kau sungguh akan menepati janjimu??" Chrish menatap Jesica dia tidak tahu harus mengatakan apa Chrish hanya diam di tempatnya dan seulas senyum tipis terpaksa terukir di bibir Jesica
"Pergilah aku akan istirahat sampai kan salam ku kepada Vivian" Jesica beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju kamarnya,Chrish hanya diam mematung melihat Jesica pergi begitu saja
Dia kebingungan dengan situasi yang dia alami di sisi lain dia harus menepati janjinya terhadap Gerto namun disisi lain dia tidak bisa melihat Jesica tampak terluka walau dia tidak mengatakan nya
Jesica berbaring di kasurnya dan menatap langit-langit kamarnya,dia melamun dan pikiran nya kosong ingin rasanya dia menahan Chrish dan mengataka kepadanya untuk tidak pergi namun bibir Jesica tidak tergerak untuk melakukan nya Jesica menutup matanya dan menghela nafas dalam mencoba menahan gemuruh dan sesak di dalam dadanya
Chrish mandi dan berganti pakaian dan kemudian bersiap pergi kembali menuju rumah sakit untuk menemui Vivian yang telah selesai menjalani operasi,Chrish menatap sejenak ke arah kamar Jesica dan kemudian berlalu pergi dari kediman mereka
Suara deru mobil Chrish terdengar dan Jesica menatapnya dari jendela kamarnya ada sepintas rasa sakit yang tidak bisa terucap oleh Jesica
"Pada akhirnya kau tetap memilih dia Chrish" Batin Jesica dan menghela nafas berat dan kembali ke kasurnya untuk tidur
Mobil Chrish melaju menuju rumah sakit tempat dimana Vivian dirawat,Chrish sudah mendengar hasil operasi dari dokter,ketika selesai dari pemekaman dia langsung menuju ke rumah sakit dimana Vivain dirawat
Dokter mengatakan bahwa akibat pecahan kaca yang mengenai kornea matanya Vivian dinyatakan buta secara tidak permanen,penglihatan nya bisa pulih namun dalam jangka waktu yang lama
Karena adanya luka dalam dari kornea matanya membuat untuk saat ini Vivian tidak bisa melihat,satu-satunya cara memulihkan penglihatan nya adalah dengan melakukan terapi dan cekup secara rutin ke rumah sakit
Chrish menepi kan mobilnya ketika sampai di rumah sakit dia pun turun dan berlalu ke dalam rumah sakit menaiki lift menuju ruang rawat inap dimana Vivian berada
Lampu kamar Vivian tampak gelap dan hanya ada cahaya lampu tidur di sisi ranjang nya,Vivian masih belum sadar setelah operasi yang dia jalani,Chrish duduk di samping Vivian dan mengengam tangan nya
"Aku akan berada disisimu Vivian aku akan menjaga mu sesuai janjiku kepadanya" Ujar Chrish pelan dab melihat Vivian yang belum sadarkan diri
Chrish mengambil ponselnya dan menelpon anak buahnya dari balik layar ponsel
"Hallo tuan"
"Aku perintahkan mulai sekarang kalian menjaga Nyonya maksud ku Jesica laporkan semua hal tentang dirinya kepadaku mulai hari ini"
"Baik tuan"
"Jika ada hal mencurigakan segera laporkan kepadaku dan awasi kediaman kami"
"Baik tuan"
Chrish mematikan ponselnya dan berniat menghubungi Jesica namun dia urungkan niat itu
"Maafkan aku jeje" Ujar Chrish lirih dan menatap Vivian sejenak sebelum akhrinya dia mengambil selimut dan bantal dan tidur di sofa ruangan malam itu
Chrish tidak pulang malam itu,dia menepati janjinya kepada Gerto dan menjaga Vivian disisinya mulai malam itu,dia menginap dan menjaga Vivian semalaman dirumah sakit
****
Sebulan telah berlalu sejak hari dimana kepergian Gerto,Vivian sudah pulang dari rumah sakit,mereka semua menepati janji mereka terhadap Gerto dengan menjaga Vivian yang tampak sangat terpukul karena kehilangan Gerto
Vivian kini tinggal di rumah utama Hamilton,tempat dimana Chrish selalu mengunjungi dan menjaganya,Jesica sendiri sibuk dengan pekerjaan kantornya sudah satu bulan sejak hari dimana Chrish jarang sekali pulang kerumah bahkan terkadang dia tidak pulang selama seminggu
Hari-hari yang Jesica lewati di kediaman mereka tidak lagi sama,kini Chrish dan dirinya persis seperti orang asing yang tidak pernah bertemu dan dalam satu atap,Jesica menyibuk kan dirinya dengan pekerjaan di kantor demi agar dia tidak merasa terluka akan perlakuan Chrish
Dia bahkan sudah melakukan pekerjaan dinas keluar negeri beberapa kali dalam satu bulan tersebut,performa perusahan nya sedang meningkat dan membutuhkan fokus banyak dari Jesica namun akhir-akhir ini Jesica merasa mudah sekali lelah dan badmood,yuki yang menjadi sahabatnya senang tiasa menemani Jesica melewati hari-harinya yang tampak hampa sekarang seperti hari ini ketika mereka sedang melakukan video call saat Jesica berada di kantornya
"Jadi Chrish sudah jarang pulang sekarang??"
"Hampir tidak pernah"
"Bagaimana bisa kalian menjalani pernikahan seperti itu??"
"Aku sudah membiasakan diriku sepertinya kali ini aku akan memutuskan semuanya"
"Apa maksudmu jes"
"Hari itu aku berkunjung ke rumah utama Hamilton,karena oma memintaku datang"
"Lalu"
"Disana ada Chrish dan Vivian,Chrish ternyata menemani Vivian di rumah keluarganya"
"Kau serius??"
"Iya di tinggal disana"
"Ceritakan kepadaku dengan jelas jangan membuatku mati penasaran"
Jesica menghela nafasnya dan menceritakan semua kejadian yang dia alami seminggu lalu di kediaman utama Hamilton
Flashbackon
Jesica baru saja keluar dari kantornya menuju parkiran mobilnya ketika ponselnya berdering dan menampilkan nomor rumah Hamilton,Jesica mengangkat pangilan itu
"Hallo"
"Jesica ini oma,apa kau sedang sibuk sekarang??"
"Aku baru akan pergi makan siang oma,ada apa??"
"Ayo kemari,kita makan siang bersama disini,oma sudah menelpon Chrish juga"
"Chrish??"
"Iya dia akan makan siang disini jadi kau kemari juga"
"Hmm baiklah oma aku akan kesana"
"Oke oma tunggu" Jesica mematikan ponselnya dan diam sejenak sudah hampir seminggu dia tidak melihat wajah Chrish dia berniat menelpon Chrish namun dia urungkan niatnya
Jesica masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju kediaman Hamilton,ketika sampai disana dia melihat mobil Chrish sudah berada disana,Jesica masuk kedalam rumah dan menuju ruang makan dan disana lah dia melihat sesuatu yang membuat hatinya untuk pertama kali terbakar
Chrish sedang menyuapi Vivian makan,Jesica sudah tahu jika Vivian mengalami kebutaan namun Jesica tidak benar-benar berpikir jika Chrish akan seperhatian itu menjaganya dan lebih ironi lagi mereka disana seolah biasa melihat hal itu,Jesica diam mematung di depan pintu ruang makan sampai suara omanya terdengar memanggil namanya
"Jesica kau sudah datang,ayo kemari nak makan bersama kami"
"Jesica ayo masuk" Ibu mertuanya tampak senang Jesica datang mengujungi kediaman mereka oma dan ibu mertuanya menyambutnya ramah
Jesica duduk di kursi yang berseberangan dengan Chrish,Chrish diam melihat kedatangan Jesica dan menghentinkan suapan nya,Vivian yang mendengar nama Jesica langsung tersenyum simpul
"Hallo Jesica bagaimana kabarmu??" tanya Vivian lembut ke arah Jesica,pertanyaan itu lebih terdengar seperti sebuah pernyataan dimana Vivian sudah tahu jika keadaan nya tidak baik-baik saja
"Baik sangat luar biasa seperti biasanya,bagaimana dengamu? Apa matamu masih tidak bisa melihat??"
"Jesica..!! Apa maksudmu itu" Chrish langsung menegur Jesica ketika mendengar pertanyaan tajam dari Jesica
"Oh maaf maksudku apa matamu sudah membaik??" Vivian tersenyum hambar
"Ya sedikit lebih baik namun belum bisa melihat"
"Ya bisa aku lihat kau dirawat dengan baik oleh suster disini" Ujar Jesica menyindir Chrish,Semua yang ada disana mengulum senyum geli mendengar sindiran Jesica tak terkecuali Chrish yang memasang wajah masam
"Kenapa kau baru berkunjung sekarang nak??" tanya ayah mertuanya kepada Jesica
"Aku sibuk mengurus Elle pa nilai pejualan nya sedang tinggi"
"Oma dengar kau bolak balik italia dan paris dalam satu bulan ini"
"iya benar tapi bagaimana oma bisa tahu??"
"Chrish memberitahu oma katanya kau sibuk dan jarang ada di rumah jadi dia sering memutuskan menginap di sini"
"Oh begitu,ya aku rasa kami berdua sama sibuk dengan urusan masing-masing"
"Kalian pengantin baru tidak baik jika terlalu sibuk"
"Aku tidak suka menganggunya oma kami baik-baik saja,oma tenang saja" Ujar Jesica menatap datar ke arah Chrish yang kini tampak malas memakan makananya tak lama ponsel Jesica berdering dan nama Deren tertera disana dia adalah rekan bisnis Jesica selama di paris
"Oma aku akan mengangkat pangilan ini dari rekan bisnisku"
"iya silahkan"
"Hallo Deren,apa kabar??" Jesica menerima pangilan itu dan menatap Chrish sejenak dan berlalu pergi
Ekor mata Chrish mengikuti langkah kaki Jesica yang menjauh menerima pangilan telpon mendengar nama yang Jesica sebutkan Chrish jadi teringat akan laporan anak buahnya mengenai perjalanan bisnis Jesica ke paris waktu itu bertemu dengan pria bernama Daren
Jesica kembali kemeja makan setelah cukup lama menerima pangilan telepon, omanya bisa melihat tatapan Chrish yang penasaran akan siapa yang menelpon Jesica omanya dengan sengaja memancing reaksi Chrish
"Siapa yang menelpon barusana Jesica??"
"Daren oma dia rekan bisnis Elle di paris"
"Apa dia seorang pria tampan??" Jesica terkekeh
"Oma apa oma tertarik kepada pria muda dan tampan??"
"Oma hanya penasaran,jadi benar dia pria yang muda dan tampan??"
"Iya dia lebih muda setahun dari Chrish aku rasa dan dia memiliki perusahaan ternama di paris"
"Papa sepertinya mengenalnya apa dia Daren Wen??"
"Iya benar pa,papa kenal??"
"Kami pernah bertemu di pesta perusahaan di paris dia memang seorang pria muda yang berkompeten,Elle beruntung bekerjasama dengannya"
"Papa benar penjualan Elle meningkat tajam berkat kerjasama dengan perusahaan nya di paris"
"Wuah oma senang kau bekerja dengan giat dan bertemu banyak pria tampan"
"Ma" ayahnya menegur ibunya Jesica cukup terkejut mendengar hal itu dan tersenyum tidak terkecuali dengan Chrish yang memasang wajah merah padam sedari tadi
"Maksud oma itu bagus untuk meningkat semangat ketika kau bekerjasama dengan anak muda seperti dirimu"
"Iya aku rasa itu menyenangkan oma setidaknya tidak stress"
"Bagaimana dengan mu Chrish??" Tanya omanya ke arah Chrish yang tampak diam sedari tadi dan menyuapi Vivian
"Apa oma??"
"Pekerjaan mu di kantor bagaimana??"
"Semua berjalan lancar oma"
"Baguslah karena oma pikir sekarang kau memiliki banyak waktu luang" Sindir omanya membuat Chrish menghentikan suapan nya kepada Vivian
"Oma kita sudah sering membahas ini"
"Aku kenyang dan akan kekamar sekarang untuk istirahat" Ujar Vivian lagi mencoba bangkit dari kursinya
"Vivian hati-hati,ayo aku antar"
"Aku bisa sendiri Chrish kau lanjutkan makan mu" Vivian mengambil tongkat nya dan mencoba berjalan ke kamarnya dan dibantu oleh suster yang merawatnya
"Oma kita sudah sepakat tidak membahas ini di depan Vivian"
"Kau hanya mengurusinya selama sebulan ini apa kau lupa kau juga punya kehidupan lain yang harus kau perhatikan..!!"
"Aku sudah berjanji dengan Gerto dan oma tahu itu kalian juga menerima nya jadi apa masalahnya"
"Kau sudah menikah Chrish itu masalahnya" Ujar omanya pelan menatap ke arah cucunya,Chrish terdiam dan menatap Jesica
"Oma aku tidak masalah Chrish sudah memberitahuku jika dia akan menjaga Vivian" Ujar Jesica menenangkan oma
"Bagaimana bisa kau begitu santai ketika suamimu bersama wanita lain??"
"Oma Vivian bukan wanita lain..!! Kita sudah menganggapnya keluarga Oma lupa janji dengan kedua orang tuanya untuk menjaga dia"
"Chrish..!! Berhenti membantah..!!"
"Itu benar aku,vivian dan juga Gerto tumbuh bersama apa oma melupakan hal itu" jesica memejamkan matanya
"Chrish..!! Diam..!!" Jesica membentak Crhish di depan mereka semua membuat yang lain terkejut akan teriakan Jesica Begitu juga Chrish jesica menghela nafasnya dan menatap oma
"Oma aku tahu ini membuat oma khawatir aku dan Chrish akan menyelesaikan masalah ini..hueek" Jesica mencoba menahan mual di perutnya
"Jesica kau kenapa?? Kau baik-baik saja"
"Aku baik-baik saja oma memang belakangan aku sering merasa mual aku rasa karena kelelahan dan tidak makan teratur"
"Jesica kau harus menjaga dirimu dengan baik"
"Kau baik-baik saja??" Chrish menatap ke arah Jesica dia tampak sedikit panik
"aku baik-baik saja,Oma bisakah aku mengatakan satu hal"
"Katakan Jesica"
"Aku sudah memutuskan akan mengakhiri pernikahan ku dengan Chrish"
"Apa...!!!" Semua orang terperanjat terkejut akan perkataan Jesica begitu juga dengan Chrish
"Jesica apa-apaan kau ini..!!" Chrish tampak terkejut mendengar pernyataan Jesica
"Kau pasti mengabaikan email yang aku kirim dari pari minggu lalu" Ujar Jesica ke arah Chrish
"Email??"
"Iya"
"Tapi kenapa kau melakukan itu Jesica??"
"Aku tidak bisa hamil jadi aku memutuskan untuk bercerai dari Crish"
"Apa..!! Kau serius??" Oma dan yang lain tampak terkejut mendengar pernyataan Jesica
"Aku sempat berpikir jika aku hamil beberapa hari lalu ketika aku terus merasakan mual dan pusing jadi aku ke dokter tapi dokter mengatakan aku tidak bisa hamil karena ada masalah dalam rahim ku,maafkan aku karena harus mengabari berita ini kepada kalian" Semua tampak diam dan syok tak terkecuali Chrish yang benar-benar tampak syok mendapati berita itu
"Jes,kalian masih bisa berusaha kau bisa menjalani pengobatan jika mau"
"Tidak oma,aku tidak ingin membani Chrish dengan banyak hal lagi"
"Chrish...ini terjadi kepada istrimu kenapa kau bisa tidak tahu..kau sungguh keterlaluan..!!"
"Jesica kita perlu bicara"
"Kita akan bertemu nanti di rumah sekarang aku harus kembali ke kantor,oma maaf sudah mengejutkan kalian kita akan bahas lagi nanti sekarang aku harus kembali ke kantor"
"Baiklah kabari oma lagi jika kalian sudah bicara"
"Baik oma,ma,pa aku pergi dulu"
"Hati-hati nak"
"Aku akan mengantarmu"
"Tidak perlu kau pasti sibuk dan Vivian membutuhkan mu,aku bawa mobil jadi tidak usah repot Chrish" Jesica tersenyum simpul dan beranjak dari meja makan dan kemudian berlalu pergi
Chrish menyusul langkah Jesica dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja Jesica katakan,dia tidak mungkin akan benar-benar minta bercerai
"Jesica tunggu" Jesica menghentikan langkah kakinya dan berbalik menatap Chrish
"Ada apa??"
"Kau serius dengan semua yang kau katakan tadi"
"Iya aku sudah memutuskan kita bicarakan lagi nanti"
"Tapi mengapa kau tidak memberitahu ku langsung"
"Kau tidak pernah pulang dan aku tidak berniat menganggumu dengan sebuah pangilan telpon jadi aku hanya mengirim mu email"
"Kita periksa kan sekali lagi untuk membuktikan nya"
"Tidak perlu itu sudah jelas aku tidak bisa hamil"
"Aku tidak percaya bagaimana bisa kau tidak subur"
"Itu bisa saja terjadi sudah lah aku harus pergi pulang lah ke rumah untuk membicarakan semuanya" Jesica masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan kediaman Hamilton
Chrish dia mematung di tempatnya berdiri dia tidak bisa berpikir jernih sekarang terlalu banyak hal yang terjadi dan dia melewati hal paling penting,bagaimana bisa dia tidak tahu jika Jesica berobat dan memeriksa kan dirinya
"Sial..!!" Chrish berteriak dan meremas kepalanya dengan prustasi
Jesica mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi,dadanya terasa sakit ketika mengatakan semuanya kepada Chrish namun itu adalah cara terbaik agar mereka bisa berpisah dan dia tidak ingin berada diantara Vivian dan Chrish lagi walau keputusan sulit harus dirinya tempuh
Yuki terdiam mendengar cerita Jesica yang panjang,dia tertegun ketika melihat sahabatnya itu tanpa sadar mengusap air matanya
"Jes kenapa kau baru menceritakan ini kepadaku??"
"Aku tidak ingin kalian lebih khawatir"
"Tapi semua ini terlalu berat untuk kau tanggung sendirian Jesica"
"Aku sudah terbiasa berteman dengan rasa sakit sejak hari Frank mengkhianatiku"
"Tapi ini berbeda Chrish suamimu dan kau membohoginya"
"Ini jalan terbaik"
"Jadi kapan proses cerai kalian akan dilangsungkan??"
"tiga hari lagi,aku sudah membicarakan nya dengan Chrish aku hanya meminta hak paten atas kepemilikan Elle"
"Dia setuju??"
"Iya,dan villa kediaman kami juga menjadi milik ku tapi aku tidak akan lagi tinggal disana setelah bercerai"
"Keterlaluan..!! Apa Chrish tidak tahu kau melakukan semua ini dengan terpaksa"
"Sudah lah Yuki jangan mengatakan apa pun lagi kepadanya,dia sudah cukup pusing karena harus menjaga Vivian,dan aku tidak ingin lagi ada masalah jadi berhenti melakukan apa pun yang bisa merusak semuanya..mengerti??"
"Iya ya baiklah terserah kau saja,aku selalu ada kapan pun kau butuhkan"
"Aku tahu terima kasih,baiklah aku harus rapat sekarang kita bicara lagi nanti byee"
"Byee" Jesica menutup pengilan telpon nya dan memejamkan matanya senjenak
Dia memijat kepalanya yang terasa sangat pusing dan menyadarkan tubuhnya ke kursi,Jesica menghela nafas lelah dan mengelus pelan perut ratanya
"Bertahan lah nak mama tahu kau kuat,kita bisa melewati semuanya" Ujar Jesica tersenyum getir dan mengelus perut ratanya
Kehamilan Jesica sudah memasuki dua minggu sejak hari dimana dia tahu jika dirinya hamil,semua yang dia katakan di rumah Hamilton adalah kebohongan hal itu demi menutupi kehamilan nya dari Chrish dan memudahkan proses perceraian mereka
Jesica menghela nafas berat dan kemudian berlalu pergi dari ruangan nya,Jesica sudah memutuskan untuk menjauhi Chrish sejauh mungkin sebelum dirinya semakin terluka dan dia tidak akan bisa memaafkan Chrish lagi seperti yang terjadi pada Frank
To be continue..dont forget to vote thank you🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top