Part 8

Pernikahan Frank dan Sarah segera di lakukan,pernikahan yang telah mengundang banyak perhatian media itu pun akan terjadi hari ini,Jesica menerima undangan dari adik tiri dan juga mantan tunangan nya itu,pernikahan Sarah diadakan di sebuah pulau milik keluarga Roiton

Jesica datang bersama dengan Chrish ke pulau pribadi milik keluarga Frank,Jesica menatap hamparan laut di depan nya dengan tatapan kosong,Chrish yang berdiri di belakang nya menghampiri dan berdiri di dekatnya

"Mengapa mereka memilih tempat pernikahan di pulau terpencil begini" Gerutu Chrish membuat Jesica menoleh ke arahnya

"Memang kenapa??"

"Tidak apa-apa hanya saja aku merasa mereka mungkin malu dan menghindari keramaian untuk melaksanakan pernikahan"

"Malu??"

"Iya malu dengan dirimu dan tentu saja dengan keluarga Hamilton"

"Percaya diri sekali dirimu"

"Itu kenyataan nya,semua orang tahu jika adik tirimu menikahi tunanganmu sebelumnya dan kini kau menjadi menantu utama Hamilton,tentu saja itu tamparan paling keras bagi mereka"

"Aku harap kau tidak membuat ulah yang mengundang perhatian orang disana nanti"

"Aku tidak berjanji"

"Chrish..!!"

"Kenapa..?? Untuk apa aku perduli dengan mereka jika aku ingin bermesraan dengan mu disana" Jesica menghela nafas dan mengelengkan kepalanya

"Terserah kau saja" Jesica berlalu dari dek kapal dan menuju meja minuman

"Kenapa kau selalu menolak bermesraan dengan ku??"

"Kau melakukan nya di tempat umum itu memalukan Chrish"

"Jika kita suka kenapa harus menghiraukan pandangan orang"

"Tentu saja harus,kau lupa siapa dirimu"

"Tidak,aku tahu siapa diriku"

"Jika tahu harusnya kau lebih menjaga sikap bukan main sembarang nyosor"

"Tapi kau juga tidak menolaknya"

"Aku akan mempermalukanmu jika menolaknya" Elak Jesica dan meneguk habis minuman nya

"Bilang saja memang suka kan nyonya Hamilton"

"Cih"

Chrish tertawa ketika melihat wajah malu Jesica,dia sangat suka menggoda Jesica dan membuatnya kesal,Kapal yang mereka naiki pun sampai di pelabuhan

"Kita sudah sampai"

"Benarkah??"

"Iya ayo" Jesica diam mematung di tempatnya dan menatap pelabuhan di depan mereka

"Jes..are you oke??" Jesica tersadar dan kemudian menatap Chrish

"Ayo"

Mereka pun melangkah keluar dari kapal menuju pulau yang menjadi tempat resepsi hari itu,langkah Jesica terasa berat ketika kakinya selangkah demi selangkah menuju ke arah pesta pernikahan Sarah dan Frank

Hingga akhirnya mereka sampai di meja yang telah di sediakan untuk tamu,Jesica duduk disana bersama Chrish dengan para tamu lain,media sudah menunggu disana untuk meliput pernikahan hari itu

"Chrish aku akan ke kamar kecil sebentar"

"Baiklah" Jesica berlalu dari tempatnya duduk dan berjalan ke arah kamar mandi untuk menenangkan dirinya

Tidak bisa dipungkiri datang ke pernikahan itu membuat dadanya terasa sesak,bayangan pengkhianatan Frank dan Sarah masih tergambar jelas di ingatan Jesica

"Jesica" Sebuah suara berat memanggilnya,suara yang masih sangat Jesica kenal bahkan sampai hari ini,langkah Jesica berhenti dan dia membalikkan badan nya,Frank berdiri di depan nya dengan tatapan penuh penyesalan

"Ada apa??" Jesica menjawab dengan wajah dingin  walau sebenarnya dia sangat ingin menangis saat itu juga

"Jesica masih belum terlambat untuk kita menyelesaikan semuanya"

"Apa maksudmu?? Kita tidak punya hubungan apa pun lagi kecuali kau kini akan menjadi adik ipar tiriku Frank"

"Jes,aku sungguh minta maaf tapi percayalah aku tidak berniat menyakitimu,semua terjadi begitu saja dan aku tidak menyangka Sarah akan hamil"

"Tidak menyangka?? Ketika kau tidur dengan nya apa kau tidak berpikir dia bisa hamil"

"Aku tidak pernah berpikir dia akan hamil"

"Aku tidak perduli hamil atau tidak kau telah merusak semuanya Frank"

"Jesica aku mencintaimu..!! Satu-satunya wanita yang di tetapkan menikah denganku adalah dirimu" Jesica tertawa sinis menatap tajam ke arah Frank

"Cinta?? Kau masih bisa mengatakan kau mencintaiku hahaha kau sangat lucu Frank"

"Aku tidak berbohong aku menyadarinya ketika kau sudah pergi"

"Terlambat..aku mencintai pria lain dan itu bukan dirimu"

"Tidak..kau berbohong..!! Aku tahu kau tidak mencintai Chrish"

"Tahu apa kau..kau tidak pernah mengenali isi hatiku"

"Jesica kita tumbuh bersama dari kecil dan aku paling mengenal dirimu dengan baik"

"Oh ya?? Jadi itukah alasan mu berpikir bahwa jika ketika kita menikah kau akan membawa anak mu dan Sarah dalam pernikahan kita dan aku akan menerimanya"

"Karena aku tahu kau mencintaiku pasti kau juga akan bisa menerima anak itu" Jesica tertawa dengan hambar dia tidak bisa lagi melukiskan bagaimana sakit hatinya ketika mendengar semua pernyataan gila Frank

"Kau terlalu berpikir naif Frank,bagiku pengkhianatan tetap akan menjadi sebuah pengkhianatan,kau merusak semua kepercayaan ku dan kau masih bisa berpikir bahwa aku akan menerima kau dan anak mu itu,kau gila..!!" Jesica menatap marah ke arah Frank namun hal itu tidak mengurungkan niat Frank mendekat ke arah Jesica dan meraih tangan nya

"Beri aku kesempatan memperbaiki semuanya Jesica aku ingin memulai semua kembali dari awal denganmu" Jesica mematung di tempatnya ketika Frank memegang lembut tangan nya dia menatap nanar ke arah pengangan Frank

"Lepaskan"

"Tidak,aku tidak akan melepaskan mu"

"Frank...!! Aku bilang lepaskan..!!"

"Jesica aku mohon maafkan aku dan kembali lah kepadaku"

"Kau pria paling brengsek yang pernah aku kenal Frank,di hari pernikahanmu kau bahkan masih meminta mantan tunanganmu kembali dengan mu tanpa rasa malu,menjijikan..!! Lepaskan aku..!!"

"Jesica kenapa kau berubah menjadi sangat kejam,kemana Jesica ku yang begitu lembut dan manja denganku"

"Dia sudah mati..!!"

"Aku pikir aku melewatkan sesuatu yang menarik"  Chrish datang dari arah lain dengan tatapan dingin nya yang menusuk ke arah Jesica dan Frank

"Chrish.."

"Sayang,apa yang kau lakukan dengan pengantin orang lain??"

"Chrish dia..."

"Lepaskan tanganmu dari istriku tuan Frank bukan kah tidak layak seorang pengantin memegang tangan wanita lain dan itu istri orang" Frank mengertakan giginya dan memegang erat tangan Jesica tidak ingin melepaskan nya

"Bukan urusanmu..!! Ini masalah ku dengan Jesica"

"Frank..!! Lepaskan..!!"

"Jesica sekali lagi aku tanya sebelum semua terlambat,pilih aku atau dia..??" Frank menatap serius ke arah Jesica,suasana menjadi hening ketika pertanyaan itu keluar dari mulut Frank,. Jesica terdiam ketika melihat Chrish juga menatap ke arahnya dan menunggu jawaban nya

"Kau terlalu percaya diri tua.n Roiton,sudah pasti aku memilih suamiku,lepaskan tangan ku"

"Jesica..!"

"Plakk....!!" Satu tamparan keras mengenai wajah mulus Frank,Frank terkejut mendapati Jesica menamparnya tanpa ragu,Chrish menyeringai melihat adengan itu

"Itu hadiah pernikahan dariku tuan Roiton selamat menempuh hidup barumu" Jesica melepaskan dengan paksa gengaman tangan Frank dan berlalu dari hadapan nya dan berjalan ke sisi Chrish

"Well tuan Roiton aku rasa kau sudah mendapat jawabanmu,jadi kami pergi dulu pengantinmu sudah menunggu,selamat atas pernikahanmu dan menjauh lah dari istriku jika kau tidak ingin mendapat masalah" Chrish menyeringai ke arah Frank dengan tatapan dingin nya yang menusuk,Frank mengepalkan tinjunya dan menatap tajam ke arah Chrish dan Jesica yang membuang wajahnya ke arah lain

"Ayo Chrish" Jesica mengandeng lengan Chrish dan Chrish merangkul pinggang nya mereka pergi meninggalkan Frank yang mematung datar di tempatnya

Tidak bisa di pungkiri hatinya lebih sakit dari pada tamparan yang Jesica berikan kepadanya,sorot kebencian di mata Jesica lebih membuat hati Frank terasa di koyak dari pada apa pun,wanita yang selama ini selalu bergantung kepadanya sejak mereka kecil kini sudah memiliki sandaran lain dan itu membuat diri Frank terluka

Frank masih ingat bagaimana dia menemani Jesica saat masa sulitnya ketika kehilangan ibunya dulu dan janji yang mereka ucapkan dulu

"Frank kau harus menikahiku nanti agar bisa selalu menemaniku di saat terburuk ku"  pinta Jesica remaja saat itu kepada Frank, ketika dia baru saja kehilangan ibunya

"Aku berjanji akan selalu menemanimu sampai kapan pun dan akan menjadikan mu pengantinku my Jesi"

"Aku mencintaimu Frank"

Tanpa Frank sadari air mata mengalir dari matanya ketika mengingat kenangan dirinya bersama Jesica,dia tertunduk dan meniju dinding di sebelahnya

"Jesica..aku tidak percaya jika aku telah kehilanganmu..maafkan aku" Ujar Frank lirih disisi lain ada wanita lain yang menahan air matanya dengan perasaan sesak

Sarah berdiri di balik dinding dan mendengar semua pembicaraan Jesica dan Frank sejak awal,dia tahu dia telah menghancurkan hubungan kakaknya dan juga Frank namun keinginan hatinya memiliki Frank disampingnya tidak bisa Sarah abaikan,dia mencintai pria itu sejak mereka bertemu ketika Frank begitu perhatian dan ramah kepadanya

Namun ketika tahu jika Frank adalah tunangan kakak tirinya membuat Sarah semakin ingin memiliki Frank disamping nya hingga mereka melakukan hubungan di belakang Jesica

Jesica berjalan dalam diam menuju meja para tamu undangan,tatapan kosong dan rangkulan dari Chrish tidak lepas dari tubuhnya dia tersadar ketika wartawan mulai menyelimuti mereka

"Nyonya Jesica dan tuan Chrish apa kalian sudah memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai??" Chrish menatap Jesica yang tampak terkejut ketika mendapati wartawan mendekat ke arah mereka

"Maaf istriku lelah dan ingin istirahat kami tidak menerima wawancara" Ujar Chrish mencoba membawa Jesica pergi dari hadapan mereka namun langkah Chrish terhenti ketika Jesica menahan lengan nya lembut

"Tidak apa Chrish mari kita ladeni mereka"

"Kau yakin??" Chrish menatap Jesica dengan tatapan serius

"Iya,kami sudah mengucapkan selamat kepada mempelai aku baru saja menemui mereka" Ujar Jesica tersenyum tipis ke arah wartawan

"Apa anda memiliki kado pernikahan untuk mereka nyonya Hamilton??"

"Saya sudah memberikan nya" Ujar Jesica tersenyum miring membuat Chrish ingin terkekeh

"Istriku memang sangat perhatian dia sudah memberikan kado terbaik kepada mempelai"

"Itu artinya hubungan kalian baik-baik saja dengan mempelai??"

"Tentu saja bagaimana pun dia masih adik ku dan adik iparku"

"Apakah kalian belum berencana memiliki momongan??" Jesica tersentak ketika mendengar pertanyaan wartawan tersebut

"Kami sedang mengusahakan nya,aku dan Jesica sedang dalam masa bulan madu aku harap kami segera memberikan hasil terbaik" Ujar Chrish tersenyum bahagia ke arah wartawan sementara Jesica hanya tersipu malu

"Sepertinya kalian semakin mesra,bisa berikan tipsnya untuk selalu mesra tuan Chrish??"

"Tentu saja,tipsnya sangat mudah aku selalu menggoda istriku setiap hari dan mengantakan bahwa aku selalu menginginkan nya"

"Chrish" Jesica menatap kearah Chrish tidak percaya

"Dan aku selalu suka memanjakan dia dengan semua hal yang dia inginkan aku mencintainya" Ujar Chrish tersenyum tulus menatap Jesica tiba-tiba jantung Jesica terasa berhenti sejenak dan wajahnya memerah

"Dia memang penggoda yang handal dan aku tidak bisa mengimbanginya" Ujar Jesica ke arah wartawan

"Apa anda juga mencintai tuan Chrish nyonya??" Jesica terdiam dan melihat Chrish yang menatapnya seksama

"Tentu saja dia suamiku dan aku mencintainya sama seperti dia mencintaiku" Ujar Jesica tersenyum ke arah wartawan

Chrish seperti berada diatas awan ketika mendengar pernyataan Jesica,karena bahagia tanpa menunggu lama dia mengecup pelan bibir Jesica membuat Jesica terkejut dan moment itu membuat wartawan langsung mengabadikan nya dan menarik perhatian para tamu disana

"Terima kasih wawancaranya kami pergi dulu" Chrish menarik bibirnya dari bibir Jesica dan membawa Jesica menjauh dari para wartawan dan tamu undangan

Chrish membawa mereka ke pantai dan menjauh dari acara pesta,Jesica cukup heran dengan perlakuan Chrish

"Chrish kita mau kemana pesta akan segera dimulai"

"Tidak usah melihat pesta itu kita kepantai saja"

"Tapi"

"Ssstt ikuti saja istriku"

Jesica pun pasrah mengikuti langkah Chrish yang membawanya ke pantai menjauh dari acara pesta,Jesica membuka sendal dan bertelanjang kaki begitu juga Chrish yang membuka sepatu dan jasnya kini mereka duduk di pantai sembari menikmati ombak di depan mereka

"Terima kasih Chrish"

"Untuk apa??"

"Untuk selalu membuat perasaan ku menjadi lebih baik"

"Itu tugasku sebagai pasanganmu sekarang" Jesica menatap Chrish dan tersenyum tulus

"Aku tahu apa kau tahu satu hal"

"Apa??"

"Dulu aku pernah meminta Frank menikahiku dan menemaniku dimasa terburuk ku hal itu terjadi ketika ibuku meninggal dunia dan dia berjanji akan menjadikan ku pengantinya,ketika melihat hari ini dia akan menikah aku teringat akan janji itu dulu"

"Apa benar kau selalu menempel dan manja kepadanya??" Jesica terkekeh mendengar pertanyaan  Chrish

"Iya aku melekat kepadanya seperti prangko,ketika aku masih jadi nona muda, Frank selalu mengabulkan apa pun yang aku inginkan"

"Kenapa dengaku kau tidak begitu?? Padahal aku senang bisa memberikan apa pun yang kau mau" Jesica tersenyum sesaat

"Mungkin karena aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama"

"Apa maksudmu??"

"Frank mungkin menuruti semua keinginanku tanpa aku bertanya apa yang benar-benar dia inginkan dari diriku,aku pikir dia lelah akan sikapmu dan itu membuatnya mengkhianatiku"

"Jika dia benar mencintaimu dia tidak akan pernah merasa lelah denganmu bagaimana pun sifatmu"

"Benarkah??" Jesica menatap ke arah Chrish lekat

"Hmm benar,orang yang mencintaimu dengan sungguh-sungguh akan selalu menerima baik dan buruknya dirimu"

"Kau seperti ahli saja dalam cinta" Chrish tertawa dan menatap ke arah Jesica

"Hahaha setidaknya itu yang aku rasakan ketika mencintai Vivian aku tidak perduli jika dia mantan sepupuku satu hal yang aku tahu aku mencintainya dan menginginkan dirinya"

"Namun sikap mu itu menyakitinya"

"Iya benar" Ujar Chrish lirih Jesica menatap seksama ke arah suami nya dan tersenyum

"Seharusnya jika dia benar mencintaimu maka dia tidak perlu merasa tersakiti bagaiman pun caranya kau menujuk kan cinta,orang yang benar mencintaimu akan menerima bagaimana pun cara nya kau mencintai dirinya" Jesica seolah balas menenangkan perasaan Chrish

"Dan aku menemukan orang nya,yaitu dirimu,apa kau sungguh mencintaiku? Seperti yang kau katakan tadi Jeje"

"Jeje??"

"Iya aku tidak ingi memanggil mu jes atau jesy"

"Kenapa??"

"Frank memanggilmu begitu" Jesica tertawa melihat kelakuan kekanak-kanakan Chrish

"Kau cemburu ya??"

"Iya aku cemburu dan aku tidak suka"

"Chrish kau ini"

"Aku serius jeje,aku tidak suka kau berdekatan dan berintraksi dengan nya aku cemburu dan marah ingin rasanya aku meninju wajahnya tadi"
Jesica tersenyum kecil dia bisa melihat emosi yang memang Chrish tahan sejak tadi

"Lalu kenapa kau tidak meninjunya?"

"Karena kau sudah menolaknya dengan keras jadi aku sedikit senang dan mengurungkan niatku"

"Sungguh??"

"Iya aku senang kau memilihku,jadi jawab pertanyaan ku apa kau benar mencintaiku??" Jesica terdiam ketika Chrish bertanya sungguh-sungguh kepadanya ada rasa takut dalam dirinya untuk mengukapkan perasaan nya kembali

"Aku ingin kita perlahan bersama mengembangkan perasaan yang ada"

"Maksudmu??"

"Aku masih butuh waktu meyakinkan diriku Chrish" Chrish menghela nafas dia tidak ingin memaksa Jesica dan mengulang kesalahan nya terhadap Jesica juga

"Baiklah tidak masalah kita bisa pelan-pelan sembari menghadirkan anak diantara kita"

"Chrish..!!"

"Kenapa?? Apa salah"

"Tidak bisakah kau serius"

"Aku serius memang aku terlihat bercanda"

"Otakmu selalu saja tentang ranjang"

"Karena disana keahliankau,bagaiman jika hari ini kita melakukan nya disini aku pikir di saksikan ombak lebih eksotis"

"Dasar gila..!! Jangan harap..!!" Chrish tertawa dan menatap Jesica yang sudah beranjak dari duduknya

"Hey mau kemana??"

"Kepesta"

"Jee tunggu"

"Apa lagi..??"

"Kau melupakan sesuatu"

"Apa"

"Ini..cuup" Chrish menarik pinggang Jesica dan mengecup bibirnya pelan

"Chrish...!!"

"One kiss..please"

"No...!!"

"Ayolah jeje sekali saja"

"Chrish kau ini benar..eemmm"

Chrish langsung melumat bibir seksi Jesica tanpa menunggu lama Jesica sudah terhanyut dalam ciuman intens Chrish dia mengalungkan lengan nya ke arah leher Chrish dan membalas ciuman itu

"Love you" Chrish menata Jesica

"Me too" Ujar Jesica sembari tersenyum

"Tuan Chrish" Chrish menatap ke asal sebuah suara yang mengejutkan mereka anak buahnya ada disana

"Ada apa??"

"Kita harus kembali ke new york"

"Ada apa??"

"Ada masalah disana"

"Masalah apa?? Cepat katakan"

"Tuan Gerto dan nona Vivian mengalami kecelakaan dan semua keluarga sedang berkumpul di rumah sakit"

"Apa..!!"

"Iya tuan nyonya besar meminta kalian kembali"

"Ya tuhan Chrish"

"Baik kami akan segera kembali"

"Chrish ini"

"Jesica..aku harus kembali"

"Apa maksudmu??"

"Kau disini sampai acara selesai aku akan kembali langsung ke New York"

"Tidak,aku akan ikut denganmu"

"Ayah mu sedang berjalan kemari" Jesica menatap ke arah dimana tatapan Chrish berada

Benar saja ayahnya sedang berjalan menuju ke arah mereka dan kini berdiri tidak jauh dari mereka

"Jesica apa yang kalian lakukan disini kenapa tidak kepesta"

"Papa"

"Ayo kemari kita berfoto bersama"

"Aku tidak bisa pa"

"Ada apa?? Apa kau masih marah"

"Jes pergilah aku akan kembali ke New York sendiri"

"Tidak aku tidak mau,pa aku tidak bisa sepupu Chrish mengalami kecelakaan dan kami akan kembali ke New York segera"

"Benarkah??"

"Iya kami harus segera kembali"

"Baiklah jika begitu hati-hati kabari papa jika kau membutuhkan sesuatu"

"Baik pa"

Jesica dan Chrish pun berlalu dari hadapan ayahnya dan kembali ke kapal mereka bersiap pulang menuju New York,bisa Jesica lihat raut wajah Chrish yang tampak tegang dan cemas,dia tidak tahu apakah keputusan nya benar mendampingi Chrish kembali ke New York namun Jesica mencoba menenangkan dirinya dan meyakini bahwa dirinya harus berada di samping Chrish saat ini

To be continue..Mohon Maaf Lahir batin ya Selamat hari raya iduk fitri untuk kita semua,jangan lupa Vote thank You🌹

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top