Part 7

Seperti yang di rencanakan Jesica mengujungi rumah ayahnya siang itu dengan membawa berkas yang akan dia berikan kepada ibu dan adik tirinya,Chrish tidak ingin meninggalkan Jesica sendiri dia pun mengikuti langkah Jesica memasuki rumah Summer

Hak tinggi Jesica bergema ketika menginjak kan kaki ke lantai kediaman Summer siang itu orang tua nya sedang makan bersama sarah dan juga ada Frank disana,Jesica tersenyum miring ketika melihat keakraban mereka yang terlihat harmonis dan seolah melupakan bahwa mereka sudah menyakitinya

"Sepertinya aku menganggu acara makan siang kalian" mereka menoleh ke arah Jesica yang berdiri tidak jauh dari meja makan

"Jesica,kapan kau datang?? Kemari lah ayo makan bersama"

"Terima kasih tawaran nya pa tapi aku hanya datang untuk memberikan ini" Jesica melemparkan map ke arah meja makan,ayahnya menatap Jesica sejenak sembari membuka map di depan nya

"Apa ini??"

"Papa bisa lihat,itu adalah penyebab kerugian dari Elle" Ayahnya membuka map yang Jesica berikan dan terkejut mendapati apa yang tertulis di dalam dokumen

"Jesica kau tidak berniat benar-benar melakukan ini kan??"

"Maaf pa untuk kali ini aku tidak akan bertoleransi" Serly menatap ke arah suaminya

"Apa itu pa??" Suaminya hanya menatapnya dalam diam dan memberikan kepada Serly,Serly membuka map dan terkejut

"Jesica apa maksudmu ini..??"

"Disana sudah jelas tertulis aku menutut pembayaran dari kalian berdua"

"Ma apa maksudnya" Sarah mengambil dokumen yang di pegang ibunya dan membelalak kan matanya tidak percaya

"Jesica..keterlaluan apa-apaan kau ini..!! Bagaimana bisa kau melakukan hal ini?" Sarah menatap marah dan tidak percaya

Jesica tersenyum sinis dan menaik kan alisnya sembari bersedekap dan menatap kedua wanita yang duduk di depan nya

"Kalian berdua menyebabkan kerugian yang besar terhadap penjualan Elle sebagai direktur aku berhak menutut kalian untuk bertanggung jawab" ibu dan adik tirinya Jesica terdiam gugup di kursi mereka,Frank melihat dokumen di tangan sarah dan membacanya

"Dari mana kau tahu jika mereka melakukan hal ini??" Jesica menatap tidak percaya ke arah Frank dan tersenyum tidak percaya

"Heh apa kau tidak punya mata?? Sudah jelas disana detail dari setiap pengambilan barang yang mereka ambil tanpa membayar"

"Aku juga berhak atas perusahaan itu,aku dan mama adalah bagian dari keluarga Summer dan aku juga anak papa" Sarah berteriak keras ke arah Jesica membuat Jesica menatap nya tajam dan maju selangkah ke arahnya

"Tapi itu perusahaan bukan milik mu,itu milik ibuku dan kini menjadi milik ku,dan kalian tidak bisa seenak hati,paham...!!"

"Jesica,papa mohon jangan begini,bagaimana pun kita keluarga,tidak bisakah kau membiarkan nya begitu saja"

"Membiarkan?? Huh yang benar saja,pa aku mungkin membiarkan dia mengambil semua yang menjadi milik ku tapi tidak untuk perusahaan mama..!!aku tidak perduli dengan cara apa kalian melunasinya,yang aku inginkan kalian membayar semua untuk yang telah kalian ambil..!!" Jesica menatap tajam ke arah Serly dan Sarah

"Kau keterlaluan Jesica,adikmu sedang hamil dan akan menikah bagaimana bisa kau menutut nya begini" Serly menatap marah ke arah Jesica

"Itu bukan urusanku,urusan ku adalah mencari penyebab kerugian perusahaan dan menangulanginya,dia akan menjadi menantu Roiton Grup bukan kah sudah seharusnya mampu untuk dilunasi,bukan begitu tuan Frank??"

Frank terdiam dan mematung di tempatnya dan menatap ke arah Jesica sejenak dan kemudian bicara

"Roiton Grup memiliki sedikit saham di dalam Elle,bisakah kau mengambil dari sana??"

"Baik,aku akan memotong pembayaran dari saham milik Roiton sebesar 70%" Frank memejam kan matanya dan menatap Jesica dalam

"Apa ini yang benar-benar kau ingin lakukan Jes??" Ujar Frank lirih ke arah Jesica,Jesica tidak bergeming di tempatnya dan hanya diam,melihat tatapan mata Frank,dengan cekatan Chrish maju ke depan dan merangkul pinggang Jesica

"Sayang,sudah selesai??" Jesica terkejut mendapati Chrish berada disamping nya dia pun mengalihkan pandangan dan menatap Frank

"Bisnis tetap bisnis tuan Reiton,silahkan datang ke perusahaan besok untuk menandatangani kesepakatan,kalau begitu aku pergi,ayo Chrish"

Jesica melangkah pergi meninggalkan mereka semua yang menatap tidak percaya ke arah Jesica,tuan moward hanya bisa menghela nafas dan berlalu dari ruang makan

"Pa kami bisa jelaskan ini" Serly mencoba membujuk suaminya

"Kalian teruskan saja makan,Frank nanti ke ruang kerjaku setelah makan"

"Baik om"

Ayah Jesica berlalu dari meja makan dan memasuki ruang kerjanya,tidak bisa di pungkiri dia cukup sedih melihat Jesica kini telah berubah,Jesica masuk ke dalam mobil Chrish tanpa bicara dan kini hanya duduk diam di kursinya

Chrish bisa melihat raut wajah Jesica berubah dari amarah menjadi kesedihan dia tidak ingin menganggu lamunan istrinya itu,Chrish pun melajukan mobilnya menuju sebuah bar tanpa Jesica sadari

Mobil terus melaju menuju club ternama di pingiran New York sampai akhirnya mereka berhenti di sebuah club yang elita dan mewah,Jesica terkejut ketika menyadari mereka sudah berada di wilayah parkiran Club

"Chrish untuk apa kita ke klub??" Chrish tersenyum dan menatap Jesica

"Untuk membuat mu merasa lebih baik,ayo turun" Chrish membuka pintu mobil dan Jesica turun dari mobil menyambut uluran tangan Chrish

Mereka pun kemudian bergandengan tangan masuk ke dalam club dan menuju sebuah meja bar
Dan duduk berdua disana

"Mau anggur??" Tawar Chrish ke arah Jesica

"Boleh" Chrish pun memesan sebotol anggur untuk dirinya dan Jesica dan kemudian menuangkan nya ke dalam gelas

"Ini" Jesica tersenyum kecil ke arah Chrish

"Bagaimana kau tahu suasana hatiku sedang buruk??"

"Itu terlihat jelas di wajahmu nyonya Hamilton" Jesica menghela nafas sesaat dan menopangkan pipinya dan menatap ke arah Chrish

"Tidak banyak yang bisa membaca isi hatiku selain yuki"

"Kalau begitu aku termasuk hebat??" Jesica terkekeh kecil

"Dasar kepedean"

"Akui saja kau punya suami yang memang hebat dan penuh pengertian"

"Cih..tapi juga menyebalkan"

"Bagian mana yang menyebalkan dari diriku??"

"Ketika kau mesum"

"Aku suka bagian itu"

"Chrish..!!" Chrish terkekeh dan menatap Jesica lembut

"Apa sesusah itu menghadapi keluargamu??" Tanya Chrish ke arah Jesica,Jesica menatap lurus ke arah gelas yang Chrish pegang

"Setiap menginjak kan kaki ke rumah itu aku hanya merasa ingin segera keluar,terlalu menyesak kan dan memuak kan berada lama disana"

"Dan juga menyedihkan??" Jesica terdiam dan menghela nafas perlahan

"Itu menyakitkan Chrish ketika harus berhadapan dengan mereka dan melihat kenyataan bahwa apa yang aku temui tentang mereka adalah nyata"

"Lepaskan perlahan maka kau akan merasa lebih baik dan tidak merasa kan sakit lagi"

"Sungguh??"

"Hmm tentu saja,bagaimana jika kita liburan setelah ini?"

"Liburan??"

"Iya anggap saja ini bulan madu kita"

"Cih itu memang niatmukan"

"Aku serius,agar kau bisa melupakan perlahan dari rasa sakitmu"

"Apa ini juga untukmu??"

"Maksudnya??"

"Cara agar kau perlahan bisa melepaskan Vivian" Chrish diam dan kemudian  meneguk anggur di gelasnya

"Iya mungkin saja ini cara yang tepat"

"Kau masih mencintai Vivian??" Chrish terdiam dan menatap lurus ke arah Jesica

"Bagaimana dengan mu?? Apa masih mencintai Frank atau sudah mencintaiku??" Goda Chrish ke arah Jesica

"Hey pertanyaan macam apa itu"

"Tentu saja itu pertanyaan cinta sayang,aku tidak suka melihat kau dekat dengan pria itu"

"Memang kenapa?? Apa urusan denganmu??"

"Karena kau milik ku jadi sebisa mungkin menjauh dari pria brengsek itu" Jesica menghela nafas dan meneguk habis anggur di gelasnya

"Milikmu tapi bukan barangmu Chrish"

"Memang bukan barang tapi sesuatu yang berharga nyonya Hamilton" Jesica menatap Chrish dalam mencerna perkataan Chrish yang menusuk masuk ke dalam hati Jesica

"Apa itu pernyataan cintamu??"

"Kau suka??"

"Well entahlah aku tidak mengerti,ayo pulang aku harus ke kantor lagi"

"Hey apa-apaan itu,apa kau benar-benar tidak mengerti"

"Chrish bukan saatnya membicarakan perasaan"

"Lalu kapan??"

"Entah lah"

"Jika begitu kapan kau akan tidur di kamarku"

"Hah..!! Apa-apaan kau ini membahas tentang kamar disini Chrish"

"Kau tidak ingin membicarakan perasaan jadi ya sudah kita bahas tentang ranjang saja"

"Chrish..!!"

"Ada apa..?? Kenapa kau suka sekali berteriak"

"Kau..!! Aarrgh dasar mesum gila"

"Apa yang salah dengan itu,kau istriku"

"Tapi bukan bearti harus dibahas disini,sudah ayo pulang" Jesica beranjak dari kursinya dan berjalan keluar Club,Chrish menghela nafas dan memasang wajah cemberut dan berjalan menyusul Jesica

Mereka pun pulang siang itu dan Chrish mengantar Jesica pulang ke kantor sebelum akhirnya dia juga kembali ke perusahaan nya

"Aku mau malam ini sepuluh adengan" Ujar Chrish ketika mereka di dalam mobil

"Hah..!! Sepuluh adengan?? Chrish kau cari mati"

"Apa salah?? Itu juga masih kurang"

"Gila..aku tidak mau"

"Jes..ayolah,masa segitu saja tidak mampu"

"Dasar gila kau pikir ini sesuatu yang bisa kau nego"

"Itu membutuhkan kerjasama tim tentu saja bisa aku negosiasi"

"Aku tidak ingin membicarakan nya"

"Tapi aku ingin membicarakan nya"

"Chrish..ya tuhan kau kerasukan apa sampai begini"

"Aku sudah terpanah cupid cinta"

"Hah..??"

"Iya aku terpanah olehnya dan kini susah berpaling selain ingin bersama dengamu menghabiskan malam-malam penuh sensasi yang indah"

"Ya tuhan..dasar pria gila"

"Ya aku tergila-gila dengamu istriku jadi kau harus tanggung jawab"

"Itu bukan kesalahan ku itu kesalahanmu sendiri"

"Kenapa bisa begitu??"

"Kau terlalu menikmati peran mu sudah lah aku mau turun byee.."

"Tentu saja aku menikmatinya,bercinta itu ternyata sangat mengasik kan terutama denganmu" Ujar Chrish tersenyum senang dan mengendus ke arah Jesica lembut,Jesica memejamkan matanya dan menarik nafas dalam

"Jika kau tidak berhenti aku tidak akan pindah ke kamarmu" Ancam Jesica ke arah Chrish yang langsung membuat Chrish diam dan menghentikan kenakalan nya

"Baik lah baik..aku mengerti jika begitu sampai jumpa di rumah sayang..muaach" Chrish mencium pipi Jesica hingga akhirnya Jesica keluar dari mobil Chrish dan berteriak prustasi dan berjalan masuk ke dalam kantornya

"Hihi istriku sangat imut ketika marah" Ujar Chrish terkekeh melihat Jesica kesal dan kemudian berlalu dari kantor Jesica

****
Apa yang Chrish inginkan harus dia dapatkan,setidaknya itu lah pilosofi Chrish selama ini dan dia tidak percaya jika dirinya tidak nisa menaklukan wanita yang kini menjadi istirinya

Jesica,sudah membuat Chrish kehilangan akal dan terpesona dengan penolakan nya terhadap diri Chrish namun bukan Chrish namanya jika dia tidak bisa menaklukan hati Jesica

Seperti malam ini chrish sudah menyiapkan beberapa hal romantis dari mulai dinner romantis hingga kamar tidur mereka yang dia hiasi dengan penuh banyak mawar merah,Chrish tersenyum menatap hasil kerja kerasnya,sementara itu Jesica baru saja pulang dari kantor ketika melihat suasana rumah tampak gelap gulita

Jesica membuka hak tingginya dan menutup kembali pintu namun ketika langkah kakinya mulai memasuki ruangan tengah Jesica di kejutkan dengan untaian lilin yang berjejer di sepanjang jalan menuju kamar taman belakang,lilin-lilin indah yang di hiasi dengan kelopak bunga mawar merah itu tampak begitu cantik dan indah

Suasana romantis langsung tercipta disana,Jesica mengikuti alur jalan yang di bentuk oleh lilin dan mawar tersebut sembari tidak berhenti mengangumi keindahan ruang tamu rumah yang disulap menjadi begitu romantis

Jesica sampai di tengah taman dimana Chrish sudah menunggunya di dekat sebuah meja makan bundar yang di kelilingi oleh lilin-lilin putih dan meja yant dihiasi setangkai mawar merah,Chrish tersenyum menatap ke arah Jesica

"Good Evening sayang" Ujar Chrish membungkuk memberi salam hangat ke arah Jesica yang di balas kekehan dari Jesica

Jesica berjalan perlahan ke arah Crish dan berdiri di depan nya sembari menatap lurus ke manik matanya

"Kau memang selalu bisa memberikan kejutan"

"Always,aku senang melakukan nya,silahkan duduk My queen" Chrish menarik kursi untuk Jesica kemudian Jesica duduk

"Apa kau yang akan melayaniku??"

"Tentu saja malam ini kau ratunya aku akan melayani apa pun yang kau inginkan"

"Oh ya??"

"Tentu,tunggu sebentar" Chrish berlalu dan mengambil troli yang berisi makanan yang telah dia siapkan untuk Jesica dan dirinya dan sebotol sampanye

Chrish menghidangkan makan malam ke arah Jesica dan untuk dirinya dan juga menuangkan sampanye ke dalam gelas mereka dan kemudian duduk kembali ke kursinya

"Kau memasaknya??" Tanya Jesica ketika melihat steak di depan nya yang terlihat lezat

"Aku khusus belajar memasaknya untukmu" Ujar Chrish sembari tersenyum,Jesica tertawa mendengar penuturan Chrish

"Aku harap ini tidak buruk"

"Cobalah"

Jesica memotong steak daging di depan nya dan mencoba menikmati masakan khas Cherish,Chrish menatap penuh harap ke arah Jesica ketika dia mulai mengunyah

"Tidak buruk untuk ukuran seorang boss besar kau cukup handal memasak" Puji Jesica tulus ke arah Chrish dan meminum sampanye nya Chrish terkekeh pelan

"Syukurlah setidaknya kau tidak akan kelaparan malam ini" Jesica tertawa dan menatap Chrish kembali

"Tumben sekali kau menjadi seromantis ini tuan hamilton? Pasti sedang menginginkan sesuatu"

"Kau memang paling mengerti suamimu nyonya hamilton"

"Jadi benar?? Apa yang kau inginkan??"

"Dirimu" Ujar Chrish menatap Jesica dan tersenyum manis,Jesica terdiam sesaat dan kemudian tertawa

"Apa lagi yang kau mau dariku?? Aku sudah menjadi istrimu"

"Hatimu,aku mau hatimu jes" Jesica terdiam sesaat dan tersenyum tipis

"Chrish,hati berbeda dengan ikatan"

"Apa bedanya??"

"Dia tidak bisa di paksa"

"Tapi aku menginginkan dirimu dan hatimu juga Jesica"

"Kau sudah melupakan Vivian??" Chrish terdiam mendengar pertanyaan Jesica

"Apa hubungan nya dengan Vivian??"

"Tentu saja ada hubungan nya,kau tidak bisa menginginkan wanita lain ketika hatimu masih untuknya"

"Kau istriku dan bukan wanita lain"

"Justru itu justru karena aku istrimu" Jesica tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kepada Chrish

"Jes aku menginginkanmu" Ujar Chrish lirih dan mengengam tangan Jesica menatap lembut kemanik matanya

"Kau hanya terbobesesi denganku Chrish,perasaan tidak bisa di paksakan,itu harus benar-benar kau rasa kau tidak bisa memaksa pihak lain untuk memaksa hatinya,aku bukan Vivian"

"Justru karena kau bukan Vivian aku menginginkan mu"

"Apa maksudmu??"

"Kau berbeda darinya Jesica,kau bisa menghargai diriku dan juga cintaku dan aku bisa merasakan itu"

"Aku tidak ingin kau menginginkan ku karena hal seperti itu"

"Lalu kau ingin bagaimana??"

"Kau jatuh cinta kepadaku dan buat aku jatuh cinta kepadamu"

"Bukan kah sekarang aku sedang berusaha melakukan nya nyonya Hamilton??"

"Tapi aku belum merasakanya"

"Merasakan apa??"

"Perasaan bergetar terhadapmu"

"Sungguh??"

"Iya" Chrish menatap Jesica dan kemudian menarik tangan Jesica untuk berdiri

Chrish membawa Jesica berdiri di hadapan nya dan mendekat tubuh mereka,tatapan mata Chrish menatap ke dalam manik mata Jesica tanpa kata dan tanpa bicara Chrish hanya terus menatap Jesica dalam diam membuat Jesica tersipu malu dan membuang wajah nya ke arah lain

"Apa yang kau lakukan??"

"Membuat hatimu bergetar" Ujar Chrish lembut menatap Jesica membuat Jesica terkekeh

"Itu tidak bisa di lakukan dengan cepat tuan Hamilton"

"Benarkah?? lalu bagaimana dengan ini??" Chrish menarik pinggang Jesica mengarah lebih dekat ke arah nya dan suara deru nafas mereka terasa hangat di depan wajah mereka yang berjarak hanya beberapa inci

"Chrish jangan menggodaku" Wajah Jesica memerah dan degup jantung nya mulai meningkat

"Bukan kah ini bagian dari membuat hati bergetar sayang" Bisik Chrish lembut ke arah Jesica membuat bulu kuduk Jesica meremang

"Itu bukan cara membuat jatuh cinta itu menggoda secara sensual"

"Tapi itu efektif"

"Tidak efektif sama sekali"

"Wajahmu memerah" Jesica membuang wajah malunya dari tatapan Chrish

"Udaranya terasa panas"

"Karena kau tergoda jadinya panas"

"Aku tidak tergoda"

"Benarkah?? Jika begini bagaimana??" Chrish meniup Leher jenjang Jesica memberikan sensasi hangat dan geli disana

"Chrish berhenti"

"Tidak mau"

"Chrish"

"Lupakan soal perasaan bergetar"

"Apa maksudmu??"

"Aku punya cara sendiri untuk membuatmu jatuh cinta" Chrish menyeringai nakal ke arah Jesica

"Chrish..aku belum mandi"

"Tidak masalah aku bisa memandikan mu sekarang atau kita mandi bersama" Ujar Chrish kemudian mengangkat Jesica dan mengendong nya

"Chrish..lepaskan..!! Apa yang kau lakukan"

"Memberi kejutan lain" Jesica menghela nafas kasar dan melingkarkan tangannya ke arah leher Chrish

"Kejutan apa??"

"Kau akan segera tahu" Chrish tersenyum manis dan mengendong Jesica ke kemar miliknya

Chrish membuka pintu dan masuk ke dalam kamar yang bernuansa temaram dan dipenuhi lilin dan juga hamparan mawar di sepanjang lantai dan tempat tidur

"Chrish ini cantik sekali" Jesica menatap takjub ke arah kamar yang dihiasi Chrish,Chrish tersenyum dan menurunkan Jesica dari gendonganya

Jesica berkeliling kamar dan mencium aroma air mawar yang di letak kan di wadah lilin yang berada di sekitar tempat tidur

"Kau suka??"

"Iya ini indah,seperti hamparan taman mawar,kau mendekorasinya??"

"Iya,aku ingin kita tidur dengan hamparan mawar malam ini" Ujar Chrish dari belakang sembari memeluk Jesica

Seulas senyuman terpatri di bibir Jesica dia cukup terharu dengan perlakuan manis Chrish namun dia tidak ingin terbuai Jesica menatap Chrish dalam

"Terima kasih"

"Kau harus membayarnya"

"Chrish"

Chrish membuka perlahan kancing kemeja Jesica dan menarik baju dari pundak Jesica,Chrish mencium lembut pundak Jesica dan memberikan sensasi hangat disana,Jesica memejamkan matanya menikmati ciuman lembut itu

Tidak ada suara diantara mereka selain kecupan demi kecupan yang Chrish berikan,kecupan demi kecupan terasa semakin lembut dan intens,Jesica meremas pelan rambut Chrish dan memejamkan matanya,Chrish membuka pakaian nya dan juga pakaian Jesica perlahan dan kemudian menatap Jesica sesaat

Mereka saling berpandangan dalam diam dan kemudian akhirnya saling berpelukan dan berciuman dengan panas,Jesica membalas ciuman intim Chrish dan memejamkan matanya menikmati ciuman panas itu satu persatu tangan Chrish membuka semua pakaian Jesica dan dirinya yang kini tidak tersisa apa pun

Chrish mendorong tubuh Jesica ke tempat tidur yang dipenuhi hamparan mawar dan putih yang menjadi saksi bisu dan menemani percintaan  hangat malam itu

"Aku sungguh menginginkamu Jesica jadi milik ku seutuhnya" Ujar Chrish menatap Jesica dalam menembus manik matanya

Hati Jesica bergetar tangan nya membelai lembut wajah Chrish dan balas menatapnya dengan intens

"Chrish..aku"

"Katakan ya Jesica aku mohon" Jesica menatap Chrish sesaat dengan ragu dan menjawabnya

"Iya"

Chrish tersenyum simpul dan kemudian langsung mencium Jesica dan kemudian percintaan tanpa jeda pun terjadi,malam indah dengan hamparan mawar mengelilingi mereka Jesica dan Chrish menghabiskan malam bersama dengan perasaan yang bergairah dan mengebu satu sama lain,ucapan cinta mengalir di mulut mereka seiring permainan cinta yang mereka lakukan

Akankah Jesica benar-benar menerima cinta dan hati Chrish atau dia masih terombang ambing dengan kenangan dan trauma masa lalunya hanya Jesica yang tahu yang pasti kini tubuhnya sudah seutuhnya menyerah kepada Chrish di malam-malam panjang mereka selanjutnya

To be continue..dont forget to vote thank you

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top