Cowok Pelit 1
"TIDAKKK PDAM MATI, AIR DALAM BAK MANDI HABIS, TERUS GUE MANDI PAKE APA?!" teriak Ify tak jelas, membuat ketiga sahabatnya sebagai penghuni rumah kontrakkan dengan gaya minimalis ini keluar dari tempat persembunyian nya masing-masing. Shilla yang sedang memakai make up, Sivia yang sedang sisiran dan terakhir Agni yang sedang berkutat di dapur menghampiri Ify. Ketiganya mencibir, 'Salah sendiri telat bangun' kata mereka dalam hati.
"Heh non, ini rumah bukan hutan, tarzan dilarang teriak-teriak tak jelas." Sivia yang pertama kali menegur. Ify mendelik horror pada ketiga sahabat sekaligus teman kontrakkannya itu.
Ketiganya meneguk ludah, bahaya! Nenek lampir ngamuk gara-gara air dihabisin. Salah sendiri woy!
"Aishh.. Kenapa gak disisain sih tuh air. Gue pake apa mandi coba, masa iya tanah, tega sumpah." Ujar Ify sambil berdecak kesal. Ketiganya nyengir kuda tanpa merasa bersalah.
"Gue juga gak mandi tadi. Habis PDAM mati dari semalam gak ada air yang keluar. Di bak mandi cuma cukup buat rebus air sama cuci muka doang." Ify melotot. Ucapan Agni bagaikan pedang yang menghunus hatinya, tidak, Ify tidak bisa melewatkan acara mandi di pagi hari bisa-bisa ia gatal-gatal, hadeuuh gimana dong? Masa iya harus ngantri di toilet umum, banyak ibu-ibu yang nyuci jam segini mah.
"Oh my god, gue gak bisa gak mandi sehari aja, apalagi mandi pagi bisa-bisa gue gak tidur nanti malam. Oh, itu tentu bukan pilihan." Ujar Ify lebay. Gini nih gini kalau ngontrak gara-gara rumah jauh dari sekolah harus belajar mandiri bersama ketiga sahabatnya.
"Numpang mandi aja ke rumah tetangga sebelah." lagi-lagi Ify melotot tak percaya, kini usul Shilla yang bikin Ify shock bukan main.
Numpang mandi ke tetangga sebelah? Ya ampuun Shilla otaknya ditaruh di dengkul ya? Tuh kontrakkan kan rumah Mario Andrean. Cowok yang pelit serta judesnya minta ampun, ya meskipun tante Nada baik sih sebagai orang tuanya udah gitu sering kasih Ify dan sahabatnya makanan. Tapi Rionya beda, beda banget malah. Judesssnya itu loh bikin Ify gigit sikat gigi yang dipegangnya sekarang.
Tapi.. Tak ada cara lain? Ini pilihan yang bisa Ify ambil. Ke tetangga yang lain Ify dan kawan-kawan gak kenal sama sekali cuma kenal sama keluarga Rio itu pun gara-gara tante Nada tahu seragam yang Ify pake sama dengan seragam anaknya, Rio.
"Gak ada pilihan Fy, kalau lo gak mau gatal-gatal, mending turunin gengsi lo deh dan numpang mandi ke rumah ka Rio yang judesnya naudzubillah itu" Sivia memberi petuah, Agni dan Shilla hanya mengangguk membenarkan. Ify menghela napas pasrah.
Ya, memang semua karena tak ada pilihan lain, daripada telat ke sekolah dan gak mandi? Hayoo Fy loe pilih yang mana?
***
"Ada apa?"
Sial. Yang buka pintu malah si Rio. Nanyanya ketus lagi, bikin Ify garuk-garuk kepala bingung. Duh, tengsin cuy, masa iya bilang mau numpang mandi?
Rio memandang aneh pada tetangganya ini, dia tahu dengan gadis di depannya ini namanya Ify Sonia, adik kelasnya yang cukup populer dengan kecerobohan dan ke cerewetannya itu. Gadis ini membawa handuk dan ember kecil yang dapat Rio lihat isinya sebagai peralatan mandi. Lah, mau ngapain bawa peralatan mandi ke sini? Rio bertanya heran dalam hatinya.
"Eng.. Ka Rio, boleh numpang mandi gak hehe?"
Hah? Mulut Rio menganga, numpang mandi? What the hell?! Adik kelasnya ini waras gak sih? Numpang mandi, dia gak malu apa? Bener-bener ya adik kelasnya yang satu ini emang aneh.
"Eh, nak Ify ada apa nak?" tiba-tiba tante Nada menghampiri mereka. Ify jadi malu, huh kalau bukan gara-gara takut gatal-gatal Ify ogah numpang mandi di sini.
"Eng.. Gini tante. Duh, gimana ya ini Ify malu sebenernya, emm Ify mau numpang mandi nih tante. Di tempat Ify PDAM mati dari semalem gak tahu deh itu gara-gara putus atau mungkin kita yang lupa bayar hehe." Kata Ify sambil cengengesan. Tante Nada tersenyum. Rio cuma bengong. Jadi penonton aja deh cukup. Nih cewek satu gak tahu malu banget ya gak habis pikir Rio, kalau dia jadi cewek ini mending gak mandi deh daripada harus numpang di tempat orang. Malu-maluin.
"Ya udah ayo, kalau kalian kehabisan air kalian bisa ke sini, di sini banyak kok gak pernah mati Fy," tante Nada menyuruh Ify masuk. Ify agak ragu, kemudian memandang Rio yang masih diam mematung. Seperti biasa mukanya judes. Yowis lah gak usah dipeduliin tuh cowok judes, yang penting hari ini gue bisa mandi haha, batin Ify tertawa senang.
Rio memandang punggung cewek itu, tiba-tiba bibirnya tersenyum tipis. Gadis itu gadis yang selalu bikin kantin heboh dengan teriakkan kaleng rombengnya. Bahkan teman-temannya sering ngeceng-cengin Rio dengan gadis bernama Ify itu karena mereka tetanggan. Ckck gadis aneh yang entah apa yang ada dalam pikirannya, masa ia numpang mandi?!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top