2. Sepele
Sehabis dari portal dimensi, Raizel bergegas ke kampung halamannya. Tentu saja ini karena berita Lascrea yang terlihat panik dan khawatir, tidak hanya Lascrea, ternyata Frankenstein juga terdengar panik. Raizel tidak ada pilihan selain pergi meninggalkan istri nya.
Dan saat di jalan teringat ucapan Toji sebelum masuk portal.
"Oi, urusanmu darurat sekali?" Tanya Toji terlihat khawatir.
"Aku akan menyelesaikannya secepat mungkin."Jawabnya tegas.
"...baiklah."
Dengan pikiran was-was soal istri nya yang ditinggal sendirian dirumah. Tanpa sadar dia sudah berada di perbatasan Lucedonia.
"Ayo selesaikan dengan cepat."Gumamnya dalam hati.
...
Pintu besar itu terbuka, memperlihatkan Raizel yang datang dengan santai. Berjalan elegan mendekati Lascrea yang di sampingnya sudah berada Frankenstein.
"Ayo kita ke rumahmu."Lacrea bangkit dari singgasananya.
"Kenapa tidak langsung bertemu di rumah tuan saja?" batin Frankenstein.
" Ya kita bisa berdua berjalan sedikit ke rumahnya. "Senyum samar Lacrea sambil menatap Raizel.
"Ada apa?" Tanya Raizel saat Mansionnya sudah terlihat.
"...ini masalah yang sangat serius."Jawab tegas Lacrea.
"Ah baiklah. "
Kedua orang itu memasang wajah serius sampai tiba di mansion besar milik Raizel. Frankenstein membukakan pintu untuk kedua nya. Langkah kaki mereka menggema di tempat yang sangat besar itu. Ketiga orang itu menuju ruang tamu Raizel yang besar.
"Lalu, masalah besar apa yang kau bicarakan." Ujar Raizel sambil menyesap teh nya.
"Aku ingin membuat album."
BRUUH
Suara itu keluar dari Raizel yang sedang minum teh. Dengan elegan dia membersihkan mulutnya sendiri.
"Hanya itu? Frankenstein bisa membuatkannya untukmu. "
"Tapi nona ingin berfoto berdua bersama anda, Master."
Lacrea mengangguk, "hanya kau yang belum berfoto dengan ku."
"Baiklah. Mari berfoto."Raizel bangkit disusul Lacrea pergi untuk melakukan hal yang gawat ini.
" Setelah ini apa aku boleh pergi?" Tanya nya.
"Tentu saja. "
"Ah master, sudah rindu istrinya. "Batin Raizel terharu.
Tampak seseorang berambut hitam legam itu memerah sampai ke telinganya.
---
Keheningan menyelimuti meja makan, ketiga orang itu sedang menyantap makan siang mereka.
"Tidak terasa sudah siang saja. "Ujar Lascrea saat selesai makan.
"Ya sudah siang karena kalian mengulang foto nya berkali-kali."Batin Frankenstein.
"Ah Nyonya Alaska bagaimana kabarnya, Master?"
Raizel menoleh ke arah Frankenstein. "Dia baik-baik saja."
"Bukannya hari ini hari spesial? Nasional couple'day? Saya dengar begitu. Master tidak merayakannya?"
Mata merahnya membelalak. "Benarkah?" Frankenstein menjawab dengan anggukan.
Lelaki ramping itu langsung pergi dengan cepat keluar mansion nya. Lacrea yang melihat hal itu ingin mencegahnya, tetapi terlihat ditahan oleh Frankenstein.
"Saya harap anda tidak ikut campur." Ucap dingin Frankenstein.
Hari sudah semakin panas dan terik disana, berbanding terbalik di kediamannya yang saat dia pergi tadi terlihat gelap.
Dia dikagetkan lagi dengan portal yang seharusnya berada dia atas Teluk Alaska itu menghilang. Wajahnya masih terlihat biasa, namun pikirannya sudah kalangkabut.
Dia pergi ke kirim dari titik dia berdiri, sampai dia kembali di jalur sebaliknya. Ya, Raizel berkeliling dunia, hanya dengan beberapa menit.
Tapi nilih. Tidak ada satu pun portal yang terlihat sepanjang dia berputas, tanda-tanda kemunculannya juga tidak ada.
Saat melihat jam dinding besar di London. Sudah sore ternyata, dia pun kembali berjalan ke arah portal itu muncul.
Menunggu sampai portal itu muncul. Dan membawanya ke rumah dia tercinta.
"Alaska..."Gumam nya saat melihat ke arah samudra yang luas itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top