-3. Pinjam-
Arkeen mulai menjalankan rencana, malam harinya ia mengendap-endap masuk ke kediaman Munakata.
Setelah mempelajari denah rumah mewah itu dua jam lamanya, ia berhasil menemukan kamar dua malaikat coretmautcoret yang menarik atensinya.
Tekadnya sebulat twins ball milik Ushijima dan sekeras pedang andalan Sesshomaru-Sama, ia akan meminjam Reon dan Ronin secara paksa.
"Gak bisa jalur reguler, Arkeen bisa pake jalur orang dalam. Muehehehehe~" Arkeen mulai menggendong Reon dan Ronin keluar dari kediaman Munakata.
Meninggalkan sepucuk surat dan beberapa materai yang telah ia tanda tangani, hanya materai.
Setelah melewati perjalan panjang nan mendebarkan hati, ia sampai di kediamannya.
Diletakkan Reon dan Ronin di sofa ruang tamu, Arkeen kegirangan melihat dua bocah yang berparas sama itu.
"Hobi punya anak kembar ckckck, eh gapapa sih kan incest lebih menggoda xixixixi~" Arkeen tertawa, sesekali bersenandung abstrak menuju kamarnya.
Niatnya ingin mandi lalu tidur tapi belum sempat ia menyelesaikan acara mandinya, Ronin berteriak dan menangis histeris. Segera Arkeen mengambil bathrobe-nya dan menghampiri Ronin.
"Cup cup cup, Onin baik-baik aja kok tenang ya jangan nangis!" Ronin makin histeris sesaat setelah melihat Arkeen, Reon yang tidur dusebelahnya merasa terganggu dan ikut terbangun.
"Ehhhh kok ada tante yang tadi pagi ke rumah? Wah kita diculik ini pasti to—" Belum sempat Reon berteriak, Arkeen segera membungkamnya.
"Adek manis dengerin Aru Nii-chan yang ikemen ini," Arkeen berusaha menenangkan Ronin dan memaksa Reon untuk diam.
"Tadi setelah makan malam, mama papa kalian telepon katanya ada urusan gitu. Nah berhubung di rumah gak ada siapa-siapa jadinya mereka minta Nii-Chan buat jagain kalian tiga hari ke depan. Gausah takut Nii-Chan bukan orang jahat kok, tadi pagi tuh Nii-Chan latihan akting sama mama kalian soalnya Nii-Chan dapet peran jadi penjahat dengan wajar polos tanpa dosa." Jelas Arkeen dengan segala ke-uso-annya.
Tangis Ronin perlahan mereda sedangkan Reon berpikir keras dengan penjelasan yang diberikan Arkeen.
"Serius Aru Nii-chan baik, suer!" Arkeen membuat tanda peace untuk meyakinkan mereka.
"Tadi Nii-Chan mau bangunin kalian tapi gak tega, kalian tidur nyenyakk~ banget jadi Nii-Chan gendong sampe sini. Oh iya besok Nii-Chan mau jalan jalan ke mall baru, kalian mau ikut ga? Nanti Nii-Chan traktir dehh~" Arkeen harap-harap cemas.
"AHHH TANTE KAN YANG WAKTU ITU DI KANTOR PAPA, YANG SUKA DI SURUH PAPA INI ITU. IYA KAN TAN?" Reon yang ingat pernah bertemu dengan Arkeen, berteriak meminta penjelasan.
"Haish jangan tante, panggil Aru aja biar keren!" Arkeen menyentil mulut Reon.
Ronin dibuat bingung dengan teriakan sang kakak.
"Onin percaya kan? Buktinya Reon tau loh kalo Aru ini temen papamu, jadi gak akan ada niat jahat!" Arkeen tersenyum hangat, Reon hampir muntah sedangkan Ronin mulai percaya.
"Nah jadi tante pelit, besok beneran mau nraktir kan?" Arkeen sabar, waktu pertama kali ketemu Reon emang sekilas manis nyatanya miris.
Arkeen menangguk kemudian menatap Ronin yang tertunduk, "Onin gak mau ikut? Nanti kita maen deh ke timezone, terus beli banyak permen dan coklat, terus lusa kita ke Disneyland. Gimana?"
Ronin berbinar mendengar tawaran yang menggiurkan, malu-malu Ronin mengangguk setuju.
Diikuti oleh sorak kemenangan Arkeen dan Reon.
"Asik jalan-jalan gratis! Pokoknya semua yang nraktir tante, yeay... " ujar Reon girang.
"Eits masih manggil tante lagi, Reon gausah diajak!" Arkeen pura-pura ngambek.
Reon mendelik tak terima, "Gak bisa gitu tante! Pokoknya Reon ikut!"
"Makannya jangan panggil tante!" Arkeen berlalu, menggendong Ronin yang menatap mereka lelah.
"IYA IYA ARU-CHAN BAKA!" Reon berteriak, menyusul Arkeen yang masuk ke kamar.
######
Ruang tamunya horor ges, Reon kan penakut:" //di sleding Reon
Reon: Mulutnya!
Oke sekian saya pamit undur diri, takud digeplak:"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top