Mungkin Tuhan Cemburu
Puisi ini hanyalah sebuah kisah sendu
Yang kutulis seraya membayangkan kamu
Tiap baitnya terselip sejumput rindu
Di sela-sela hurufnya tersimpan harapan semu
Aku berbisik pada langit yang biru; mengharapkanmu
Aku bercerita pada hujan; memintamu
Aku mengadu pada malam; merindukanmu
Kupikir karena itu Tuhan cemburu
Sungguh hanya kamu yang menempati seluruh hatiku
Sedari dulu, hingga saat kutulis puisi ini untukmu
Namun, aku tak pernah mampu
Untuk sekadar mengucapkan aku mencintaimu
Aku hanya mampu memandangmu
Sembari berdoa agar kamu menjadi milikku
Kupikir karena itu Tuhan cemburu
Karena hanya namamu yang kusebut setiap waktu
Tegal, 8 Juli 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top