Kau jahat.

Kau, orang paling jahat yang pernah kutemui.

Kau datang, merecoki hidupku, lalu apa? Kau berniat memilikiku? Atau hanya menjadikanku sebatas mainan untuk menyenangkanmu?

Kau jahat.

Kau terus saja menari-nari di kepalaku, terbayang akan semua perlakuanmu terhadapku.

Aku ingin berteriak untuk membuatmu berhenti. Namun nyatanya selalu sama. Sia-sia.

Aku membencimu. Sungguh. Karena kau membuatku menjadi seperti ini. Tersiksa. Ya, aku tersiksa. Oleh sesuatu yang tidak aku ketahui. Dan itu karenamu. Kau dengar? Karenamu!

Bisakah kau pergi saja dari hidupku? Jangan ganggu aku lagi. Jangan muncul di hidupku lagi. Jika kau hanya datang untuk singgah. Pergi saja, tak usah singgah dan membuat kenangan indah jika kau hanya mengajakku bermain-main.

Aku tak pernah mengharapkan apa pun darimu. Aku tak pernah meminta apa pun darimu. Pergilah sebelum rasaku menjadi rasa yang tak lagi bisa kukendalikan. Aku tak ingin memberikan hatiku pada seseorang yang salah.

Dan kau....
Aku tidak tahu. Apakah kau seseorang yang salah atau seseorang yang benar.

....

Aku membencimu.
Tapi ....
Benarkah aku membencimu?

.
.
....