° One °
Aku berjalan melalui area Kolosten. Langit hari ini tampak berwarna kelabu, mendung-seperti pikiranku saat ini.
Baru dua jam sejak pengumumanku ke publik bahwasannya aku mengundurkan diri dari posisiku sebagai overseer Schicksal, tetapi, seisi dunia sudah gempar sekali.
Kau juga pasti juga heran, 'kan? Cucuku, Theresa.
Ah.
Rasanya sepi sekali, ya. Cuaca mendung Kolosten ini pun seolah-olah mendukung kesendirianku.
"Oi, Otto Apocalypse."
Hm? Suara yang familier. Aku menoleh, oh, ternyata dia salah satu mantan valkyrie yang pernah ada di bawah naunganku. Aku terkekeh ketika melihatnya. "Ahh, Sherry Schariac. Senang melihatmu ... lagi."
"Sejak kapan kau berada di sini? Bukankah Kevin Kaslana menahanmu di World Serpent?"
Gadis itu memandangku dengan tatapan tajam, sungguh pandangan yang jauh berbeda dibandingkan dengan saat ia masih kehilangan ingatannya dulu-ketika aku masih bisa memanfaatkannya.
Bahkan, ketika aku menyerahkannya dan Void Archives ke World Serpent, sebagai ganti menukar suar Cosmic Juggernaut sesuai kesepakatanku dengan Kevin Kaslana.
Ia berkata, "Itu tidak penting."
"Sinis sekali nadamu." Aku tertawa kecil ketika berbicara padanya, "Apakah kamu lupa kalau kau adalah anak buahku?"
"Dulu. Sebelum aku mengingat identitasku sebagai Flame-Chasers." Sherry menghela napas berat, ia mendecak kesal ketika membenarkan monocle yang ia kenakan. "Kalau diingat, konyol juga-ada manusia dari era baru yang memanfaatkan aku, seorang pioneer dari era lampau."
"Yah, bukan sepenuhnya kesalahanku, 'kan? Kau tiba-tiba melupakan masa lalumu di saat itu-jadi aku hanya memanfaatkan situasi."
"Tsk, sesuai kata Hua, kau memang brengsek."
Setelah mengatakan itu, aku hanya tertawa. Kami terdiam selama beberapa menit. Aku tak tahu, sebenarnya apa yang ingin dilakukan gadis ini? Balas dendam? Aku rasa tidak.
"Jadi, apa tujuanmu ke sini, nona Sherry?" tanyaku.
Sepasang netra hitam pekatnya ia adu dengan netra hijauku. Tangannya diulurkan kepadaku, bersamaan dengan kemunculan Void Archives yang sudah kuberikan pada Kevin Kaslana. Aku kebingungan, "Void ... Archives?"
"Kevin menyuruhku mengembalikannnya padamu." Dia mendecak kesal, "Ah, menyebalkan. Padahal 'kan Void Archives itu punyaku."
Aku menerima Void Archives darinya dan tersenyum. "Nanti aku kembalikan. Aku memakainya untuk akhir dari rencanaku saja, kok. Kau bisa ambil nanti."
"Ngomong-ngomong, rencana apa yang sebenarnya kau lakukan?"
Aku tersenyum tipis. Yah, tak ada salahnya menjelaskan pada Sherry-toh, gadis itu takkan terlibat dalam rencana ini. Aku menjelaskannya secara gamblang.
Netra hitamnya terbelalak. "Kau ... serius? Anak-anak itu akan membencimu."
"Itulah yang kuinginkan."
"Gila ... kau benar-benar gila, Otto Apocalypse!" Sherry memandangku dengan tatapan aneh. Reaksi yang wajar, sebab semua orang memang akan menganggapku gila jika mendengar rencana ini.
Aku tidak keberatan. Semuanya hanya demi dia seorang. Dibilang gila pun tak apa-apa. Senyuman tipis aku tunjukkan padanya, aku takkan goyah hanya karena kebencian orang lain.
"Berhenti tersenyum sedih begitu. Kalau begitu 'kan rasanya aku yang jadi penjahatnya di sini." Sherry menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menghela napas.
"Penjahatnya adalah aku. Seorang Otto Apocalypse. Kejahatan di dunia ini, akulah yang akan menghapusnya sebagai seorang villain."
Aku dapat melihatnya yang sudah tak tahan melihatku. Tidak aneh, sebab aku sudah tau gadis ini sangat rasional.
Ah, bahkan orang yang tidak rasional pun akan menganggap rencanaku ini di luar nalar.
"Apa alasanmu sampai sejauh ini?"
Aku memandangnya dengan tatapan sendu, tetapi aku tetap mengusahakan untuk tersenyum. "Mau dengar ceritaku?"
***
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top