O 5 🌿
Author Pov
"Apa maumu?"
Sarawat. Lelaki itu bertanya dengan nada ketus kepada wanita disebelahnya yang mengaku sebagai kekasihnya.
Nevvy, ia tersenyum simpul, "temani aku belanja" pintanya sambil memeluk lengan kanan Sarawat.
"Tidak bisa, aku harus pergi ke club musik" tolak Sarawat.
"Sarawat, temani aku!" Paksa Nevvy yang kini mengubah ekspresinya menjadi kesal.
Sarawat melepaskan tangan Nevvy yang memeluk lengannya, "aku harus pergi untuk club musik, Nev" tolaknya sekali lagi masih dengan nada biasa.
"Akan ku adukan ke orang tuaku jika kau mengabaikanku!" Ancam Nevvy yang membuat Sarawat merengut tak suka.
"Aku benar-benar harus datang, aku akan mengikuti lomba minggu depan! Jika kau ingin belanja maka pergilah sendiri! Apa guna kakimu? Jika kau mengadu ke orang tuamu, aku tidak peduli!" Bentak Sarawat yang berlalu meninggalkan Nevvy kemudian. Lelaki itu terlalu malas untuk menanggapinya.
Sarawat sangat membenci wanita itu. Dengan seenaknya dia datang dan merusak semuanya begitu saja. Menyuruhnya memutuskan Tine di depan dirinya saat malam itu, malam dimana tepat hari jadi Sarawat dan Tine yang ke-empat tahun. Semua itu dia lakukan hanya karena kasihan kepada perusahaan Ayahnya yang hampir bangkrut karena tertipu oleh pemasok lain. Dan satu-satunya yang bisa membantu untuk menjadi pemasok di perusahan Ayahnya adalah perusahan dari Ayah Nevvy yang baru-baru ini dibuka cabangnya.
Sarawat tidak kenal dengan Nevvy pada awalnya. Tapi wanita itu dengan mudahnya bilang jika ingin perusahaan Ayahnya menjadi pemasok untuk perusahan Ayah Sarawat maka ia harus menjadi pacarnya. Sarawat awalnya menolak karena ia sudah memiliki seorang kekasih. Kalaupun ia tidak memiliki kekasih, ia juga tidak akan menerimanya.
Tapi Ayahnya bersikeras memohon kepadanya supaya menerima itu semua. Awalnya Sarawat benar-benar tidak mau karena merasa kehidupannya di usik. Tapi melihat Ayahnya seperti itu mau tidak mau ia menuruti semuanya, termasuk memutuskan Tine di depan Nevvy karena wanita itu yang meminta.
"Ai Wat? Darimana saja?" Seorang lelaki bertubuh kekar bertanya pada Sarawat saat baru saja memasuki ruang musiknya.
Sarawat tidak menjawabnya, ia lebih memilih untuk duduk, "Oke, karena sudah lengkap jadi akan ku mulai" katanya.
"Hoih Phi Dim, cepatlah aku lapar!" Lelaki yang bernama Dim itu dengan sigap melempar sepatunya kearah lelaki yang baru saja menyangganya itu.
"Ai Green, sekali lagi kau bicara kau akan aku keluarkan dari club" ancam Dim yang membuat lelaki bernama Green itu menciut.
"Okey, untuk mengetahui basic bermain musik kalian bagaimana, aku memerintahkan kalian untuk berpasangan dan membuat klip video bernyanyi sambil bermain alat musik yang sudah menjadi pilihan kalian" jelas Dim disana.
"Okey, silahkan mencari pasangan dan jika sudah dapat serahkan kepadaku disana" kata Dim lagi sambil menunjuk sebuah kursi.
Semuanya mahasiswa di club musik sibuk mencari pasangan masing-masing untuk membuat klip video bersama.
"Tine, apa mau bersamaku?" Green bertanya kepada Tine. Ya, Tine memang berada di club musik yang sama dengan Sarawat karena dari awal mereka memang menyukai musik dan memutuskan masuk club musik bersama.
"Ai Green! Kau tidak bisa dengan Tine! Pergilah mencari pasangan lain" teriak Dim yang mendengar Green meminta menjadi pasangan Tine.
Green mengubah ekspresinya menjadi kesal, "pria tua itu selalu menggangguku!" umpatnya.
Tine tersenyum, "sepertinya kita memang tidak jodoh, haha" katanya.
Tine hanya diam saja, tidak mencari pasangan untuk klip videonya. Dia hanya menunggu siapa yang tersisa nanti. Karena dia hanya terima pasrah apapun hasilnya.
"Hei disini sudah mendapatkan pasangan semua, kecuali..." Kata Dim yang berjalan kembali ke arah mereka semua sambil memeriksa daftar nama.
"Ai Sarawat, ai Tine kenapa belum menemukan pasangan?" Tanya Dim.
Tine yang semula tersenyum kini senyumnya hilang begitu saat Dim menyebut nama Sarawat dan dirinya.
"Ah kalau begitu tinggal kalian, maka kalian pasangan. Bukankah kalian juga sepasang kekasih?" Kata Dim lalu terkekeh dan mencatat nama mereka tanpa menunggu respon.
"Phi Dim, bolehkah aku tukar dengan Green?" Tanya Tine sambil mengacungkan tangannya.
"Tidak Tine! Green akan sangat menyusahkan nantinya jika denganmu" tolak Dim.
"Tapi Phi–"
"Ai Tine, lagi pula kau berpasangan dengan kekasihmu sendiri bukankah bagus? Benar kan, Wat?" Potong Dim lalu bertanya kepada Sarawat yang sedari tadi diam tidak menjawab.
"Oke, batas waktu mengumpulkan adalah hari kamis minggu depan. Kalian bebas sekarang" kata Dim akhirnya.
Memang banyak dari mereka bahkan mereka semua belum tau tentang hubungan Tine dan Sarawat yang sudah berakhir. Ingin rasanya Tine bilang, tetapi Dim selalu menyanggahnya. Lalu ia bingung kepada Sarawat yang hanya diam saja tak menjelaskan apa-apa seolah semuanya baik-baik saja.
Sarawat berjalan ke arah Tine yang sedari tadi diam tidak ingin menemuinya, "berhenti disitu" ucap Tine cepat saat melihat Sarawat yang melangkah mendekat kearahnya.
Sarawat berhenti, "apa?" Tanyanya.
"Aku tidak ingin berdekatan denganmu, jadi jaga jarak" pinta Tine.
"Jangan bersifat kekanakan! Lagipula ini soal tugas, bukan yang lain!" Kesal Sarawat.
"Apa peduliku? Lagipula aku tidak ingin satu pasangan denganmu" ucap Tine dengan nada kasarnya.
"Baiklah-baiklah! Jadi, apa maumu?" Pasrah Sarawat pada akhirnya.
"Pergilah dan bergantilah menjadi pasangan orang lain" balas Tine.
"Ck! Tine! Ini hanya sebuah tugas, kau tidak perlu pilih-pilih" bantah Sarawat kesal.
"Aku perlu pilih memilih, mana yang baik dan mana yang buruk. Agar hidupku tidak hancur pada akhirnya" kata Tine lalu pergi meninggalkan Sarawat yang masih diam mematung disana. Secara tidak langsung Tine menyindirnya.
Sarawat melihat kepergian Tine yang mulai menghilang saat menuruni tangga, "ku kho thod, Tine" gumamnya pelan sambil mengepalkan kedua telapak tangannya.
[Episode 5]
Hidup Perlu Memilih
hoi gais gua lagi kesel nih
sama beberapa thai fans yang selalu bilang, "bright win tanda2 karam nih kapalnya" "gapapa dukung aja lukewin"
sumpah gua gedek banget asli
yang katanya bright cuek lah
bright ngejauh dari win lah
bright ini lah itu lah
lo semua yang bilang gitu tau apa si? kita fans tuh harusnya ngedukung idola kita, ngesupport apapun yang terjadi
lo malah manas2in ini itu, lo niat ngejatuhin ato bagimana dh?
emng pd dasarnya bright cuek, win bobrok. Lagi usaha membangun sebuah kemistri ih asli gedek gua
lo klo thai fujo lama pasti tau gimana proses dari offgun, off yg awalnya canggung dll skrg jdi ky bucin .g .y
ayolah, tiap orang tuh beda2 buat ciptain suatu kemistri. lo harusnya dukung, bukan bilang ini itu yang engga2. Toh mau gimana kedepannya mereka itu urusan pribadi mereka/gmm sendiri.
dahlah jancoeg gua ngetik apa juga gatau ni bingung ndiri
INTINYA AQ KZL DGN SEMWA INI!!
INI SI PAPAH MUDA SAMA MAMA GOJI JUGA GEMESSSSS KNP GA KLARIFIKASI HUBUNGAN MEREKA TUH SEBENERNYA APA🤧✌️
eh tp papah muda sm mama goji lucu:( but kenapa gitu ga sekalian yang berbentuk laki:( toptap kek pahmud:( kesian dianggurin:(
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top