2 1 🌿

Author Pov

"Sarawat"

Yang di panggil pun menoleh sejenak lalu mengalihkan pandangannya kembali, "ada apa?"

"Sudah beberapa hari tidak bertemu denganmu, rasanya sangat rindu"

"Terdengar menjijikkan" gumam Sarawat sambil mengetik sesuatu di laptopnya.

"Lepaskan tanganmu dari lenganku, Nev!" kata Sarawat sambil mencoba melepaskan tangan Nevvy yang melingkar di lengannya.

Nevvy berusaha keras tidak ingin melepasnya, "tidak akan" katanya.

"Ini perpustakaan universitas, jangan buat aku malu!" Kesal Sarawat.

Nevvy mendecak sebal lalu melepaskan tangannya, "temani aku berbelanja"

"Tidak bisa, aku sedang mengerjakan tugas" tolak Sarawat.

"baiklah, aku tunggu hingga kau selesai membuatnya lalu temani aku!" Ucap Nevvy dengan memaksa.

"Terserah" balas Sarawat lalu kembali mengetik satu persatu huruf di laptopnya.

Hampir dua jam lamanya Sarawat masih berkutat dengan laptop miliknya. Sama halnya dengan Nevvy yang masih duduk di sebelahnya sambil memainkan ponselnya dengan raut wajah kesal.

"Sarawat! Aku lelah!" Kesalnya.

"Bukan urusanku" singkat Sarawat.

Nevvy mendecak sebal, "temani aku sekarang atau aku akan menyobek buku ini?!" ancamnya sembari mengambil salah satu buku yang di gunakan Sarawat.

"Apapun yang kau lakukan, itu milik perpustakaan" ucap Sarawat yang lagi-lagi membuat Nevvy kesal dan membanting buku tersebut diatas meja.

"Tidak bisakah bersikap tenang saat di perpustakaan?"

Secara bersamaan Sarawat dan Nevvy menoleh, "Tine" gumam Sarawat.

Tine mengambil posisi duduk di sebelah Sarawat, "sebagai seorang kekasih, seharusnya kau mendukung pekerjaan serta tugas kekasihmu" katanya sambil menghadap Nevvy yang berdiri di sampingnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nevvy  menatapnya marah.

"Ssshh, pelankan suaramu!" Lirih Tine.

Sarawat yang berada di situ sedari tadi diam sambil mengamati Tine. Sesekali dia menahan senyumnya saat Tine kembali berbicara pada Nevvy.

Tine mengambil buku yang berada di samping laptop Sarawat, "biar ku tunjukkan bagaimana menjadi kekasih yang baik" katanya.

"Sarawat sedang mengerjakan tugasnya saat ini. Selalu dengan buku tebal di sampingnya, dan tugasmu sebagai seorang kekasih adalah melipat ujung halaman yang menurutmu penting karena di situlah Sarawat akan membacanya untuk isi tugasnya" jelasnya.

Kemudian Tine menutup buku tersebut dan menghadap Sarawat. Sarawat hanya mengedipkan matanya berulang kali karena bingung dengan perlakuan Tine padanya.

Tine menoleh ke Nevvy lalu tak lama kembali menoleh ke arah Sarawat, "lalu begini" katanya sambil mengusap rambut Sarawat pelan.

"Kau!" Geram Nevvy.

"Lalu katakan, tugasmu sangat banyak, apa kau tidak lapar? Mari kita temukan beberapa makanan yang cocok untuk menemanimu selama bertugas" katanya sambil tersenyum.

Sarawat pun ikut tersenyum lalu mengangguk kikuk, "o-oke" gumamnya.

Tine berdiri dari duduknya lalu menghadap Nevvy, "Ao? Kenapa diam?" Tanyanya.

"Ayo, Wat!" Katanya pada Sarawat lalu langsung meninggalkan mereka disana.

Sarawat pun dengan segera berdiri dari duduknya dan berjalan menyusul Tine yang berada di depannya. Sedangkan Nevvy, wanita itu tetap berada disana sambil melihat kepergian Tine dan Sarawat dengan raut wajah kesal dan marah sekaligus.

"Gay tidak tau malu!" Umpat Nevvy lalu meninggalkan perpustakaan.

Author Pov

"Sudah ku bilang jangan kalah dengan wanita! Kau lemah sekali, Wat!" Kesal Tine yang kini sedang jalan menuju parkiran.

"Aku hanya ingin fokus pada tugasku" balas Sarawat.

"Oih, biar aku saja yang menyetir" lanjut Sarawat sembari merebut kunci mobil di tangan Tine.

"Semaumu" balasnya lalu masuk kedalam mobilnya.

"Kau ingin makan dimana?" Tanya Sarawat.

"Kemanapun" balasnya.

Sarawat menjalankan mobilnya, "ah, bagaimana bisa kau berada disana tadi?" Tanyanya.

"Tidak tau, hanya saja merasakan hawa negatif disekitar" kata Tine sambil membuang muka kearah jalan.

Sarawat terkekeh pelan, "ai Tine, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanyanya.

"Hm?"

"Apa yang di rencanakan Ayahmu saat pesta minggu depan?" Tanyanya.

"Sebenarnya aku juga kurang tau tentang hal itu. Tetapi aku menebak jika itu ada sangkut pautnya denganmu, denganku dan juga Nevvy" jelasnya.

"Ao?" Seru Tine tiba-tiba.

"Ada apa?"

"Atau ini juga ada sangkut pautnya dengan Luke?" Tebak Tine yang membuat Sarawat mengerutkan keningnya.

"kemungkinan besar, orang tua Luke adalah rekan kerja dari orang tua Nevvy, sedangkan orang tua Nevvy adalah penanggung jawab di cabang perusahaan orang tuaku" jelas Tine.

"Oihhh tidak tidak" putusnya dengan kesal kemudian.

Sarawat yang sedari tadi menyetir hanya bisa tertawa pelan, "tapi, apa yang kau katakan kurang lebih ada benarnya" katanya kemudian.

Author Pov

"Luke, bagaimana hubunganmu dengan Nevvy?" Tanya Ayahnya.

Luke mengangkat kedua alisnya, "seperti biasanya, ada apa Pho?" Balasnya.

"Pho tidak setuju kau bersama dengan Nevvy" ucap Ayahnya langsung pada intinya.

"Kenapa Pho selalu menentang dengan siapa aku berkencan?" Tanya Luke tak terima.

"Sejak kapan Pho menentangmu? Pho tidak pernah menentang dengan siapa kau berkencan, siapa kekasihmu dan dari kalangan mana mereka lalu seorang lelaki atau wanita. Pho hanya memberitahu jika Nevvy bukan gadis yang baik!" Jelas Ayahnya santai.

"Darimana Pho tau jika dia bukan gadis yang baik? Pho mengenalnya? Pernah berbicara dengannya? Lagipula perusahan Ayahnya bekerjasama dengan perusahaan milikmu!" Bantah Luke kesal.


"Pho sudah memperingatkan, untuk kelanjutan hubunganmu itu ada di tanganmu. Jika kau menyesal kau boleh datang kemari dan Pho akan memperkenalkanmu dengan Kay" ucap Ayahnya.

"Pho! Kau bahkan menginginkan anakmu menjadi seorang gay, apa kau sehat?" Bentak Luke.

"Ao? Bukankah kalian berteman lama di Amerika? Jangan kau pikir aku tidak tau jika kau dan Kay pernah menjalin hubungan sebelumnya" kata Ayahnya.

"Pho, itu sudah la–"

"Pho tidak mengerti jalan pikiranmu, hanya karena seorang gadis sepertinya kau jadi di peralat" ucap Ayahnya lalu berdiri dari duduknya.

"Minggu depan ikut Pho ke suatu acara, tidak ada tolakan!" Lanjutnya lalu pergi meninggalkan Luke sendiri.

"Apa maksudnya?" Gumam Luke.






















[Episode 21]

Woi nunggu lama ga?
Seminggu lebih ga apdet:(

Gaada yang nunggu?
Yauda gapapa:(

Lagi sakit gua tuh:(
Mana batuk pilek panas
Kan parno sendiri:(
Makanya gua mengkarantina diri gua selama itu:( .g becanda deng
Gua kurangin aktivitas main hp atau laptop biar ga pusing nambah masalah gua:(

Sekalinya apdet pasti dikit
Gapapa dikit penting apdet:(
Mau tamat juga:(
Chapter 22/23 palingan juga tamat ntar:(

Oiya, bay de wei
Makasih buat 100k readers di book [ASRAMA]
Gua ga nyangka bisa nyentuh angka 100k dalam beberapa bulan

Entah dibaca karena penasaran
Karena BrightWin viral
Atau karena suka gua gatau
Intinya gua berterima kasih buat yang udah baca cerita-cerita absurd gua, karena tanpa kalian juga cerita gua gabakalan laku atau ada yang baca

Makasih kalian semua:(

Gua bakal janji bikin cerita-cerita absurd lagi kok abis ini book selesai:(
Plus cerita gua pastinya ga jauh dari BrightWin
Atau kapal-kapal atau artis GMM
Karena pada intinya gua adalah GMMStan:(

Ya walopun GMMStan gua juga suka lainnya kok:( WabiSabi dll juga suka kok:( apalagi mas Boun yang dulunya cuma ke shoot 12345 ily di 2moons sekarang udah jd support-main role dan berubah drastis menjadi papah muda kasih slow .g

Dan apalagi YinWar yang keimutan tiada tara, oh jangan lupain JoongNine yang keuWuan tiada hentinya membuat kapal berlayar:(

Dahlah segini aja
Makasih semuanya:(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top