1 3 🌿

Author Pov

"Tidak tidak! Kau sudah punya banyak gitar model seperti itu"

"Ini? Bagaimana?"

"Tidak, Wat! Lihat harganya"

"Ai Tine! Hampir tiga puluh menit dan kau terus berkata tidak tidak dan tidak, harga mahal, model sama" kesal Sarawat.

"Ao? Bukankah memang kenyataan? Lihat! Harganya saja melebihi 10000 baht" kata Tine.

"Kau ingat terakhir aku mengantarmu membeli gitar baru dan harganya 18000 baht" katanya lagi.

"Oih, itu gitar listrik sudah pasti mahal. Ini hanya gitar akustik. Lagipula itu gitar listrik dengan harga termurah yang pernah aku beli" sanggah Sarawat.

Ya, seperti inilah Sarawat dan Tine dulu 'jika' masih bersama. Selalu saja berdebat jika Sarawat ingin membeli alat musik. Pasalnya Sarawat selalu membeli baru dengan alasan 'bosan' dengan yang lama. Dan Tine yang selalu mencoba untuk tidak membuat Sarawat mengeluarkan duit banyak hanya untuk barang yang esoknya bahkan tidak terpakai. Ibaratnya Tine selalu membatasi pengeluaran Sarawat agar lelaki tersebut tidak boros uang.

"Aku ingin ke toilet. Pilih sesukamu yang terpenting dibawah 12000 baht" kata Tine lalu berjalan meninggalkan Sarawat yang menatapnya sebal.

"Seharusnya aku tidak mengajaknya pergi untuk membeli sesuatu, pasti seperti ini. Aku salah mengambil waktu" gumam Sarawat.

Disisi lain, Tine sedang berjalan untuk memasuki toilet pria. Tetapi mungkin nasib sial menimpanya hari ini. Ia bertubrukan dengan seseorang yang juga baru saja hendak keluar dari toilet.

"Ao shia!" Umpat Tine saat bahunya menatap ujung dinding.

"Ao, kho thod" kata lelaki itu pada Tine.

Tine mengangguk, "tidak apa" katanya.

"Apa tidak apa? Bahumu?" Tanya lelaki itu.

Tine mengangguk, "ao? Ada apa ini?" Tanya seorang wanita yang baru saja keluar dari pintu toilet wanita.

"Kau?"

"Luke, ada apa?" Tanya wanita itu sambil menarik tangan Luke untuk mendekat kearahnya.

Tine mendecak sebal.

"Ai Nev, aku tidak sengaja menabraknya" kata Luke sambil menunjuk Tine.

"Kau pasti yang sengaja, bukan? Kau melihat lelaki tampan lalu kau berpura-pura menubruknya dan kau akan minta tanggung jawab?!" Oceh Nevvy pada Tine.

"Wanita memang berisik" kata Tine datar lalu meninggalkan mereka dan memasuki toilet.

"Dasar gay!" Teriak Nevvy yang masih bisa di dengar oleh Tine.

"Gay? Apa maksudmu?" Tanya Luke pada Nevvy.

Nevvy diam, "tidak. Ayo!" Katanya lalu dengan cepat menarik Luke untuk pergi dari sana.

"Cih gay? Jika dia ku perkosa sekarang juga aku bisa. Seorang gay juga lelaki? Bisa menghamili wanita bukan?" Gumam Tine sambil tersenyum remeh.

"Tunggu"

"Bukankah itu lelaki yang bersamanya di kampus?"

"Shia! Benar-benar wanita pencari harta orang kaya" katanya lalu tertawa remeh.

Author Pov

"Kenapa lama sekali? Aku kira kau pingsan di toilet" kata Sarawat saat melihat Tine kembali.

"Ramai" singkat Tine. Ya, dia tidak ingin bercerita apa yang tadi terjadi. Terlebih itu ada sangkut pautnya dengan Nevvy dan lelaki lain.

"Ao? Berapa harganya?" Tanya Tine sambil menunjuk tas gitar yang Sarawat bawa. Sedang berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Hanya 11000 baht" balas Sarawat dan Tine mengangguk paham.

"Ayo cari makan, aku lapar" kata Tine lalu berjalan mendahului Sarawat.

Sarawat tersenyum tipis lalu berjalan menyusul Tine yang sudah lebih dulu di depan. Ia sudah hafal betul dengan Tine, lelaki itu pasti memikirkan makan makan dan makan. Dan tujuan utamanya adalah restoran dengan menu kemangi di dalamnya.

Author Pov

"Ao Tine? Sarawat?"

"Sawaddi Phi" sapa Sarawat balik saat disapa oleh saudara Tine, Type.

"Phi, bukankah kau bekerja?" Tanya Tine.

Type mengangguk, "aku lelah, jadi aku pulang" katanya.

"Ayo masuk! Apa kita akan terus berada di sini?" Ajak Type kemudian.

Sarawat melihat Tine, begitupula Tine yang melihat balik Sarawat, "uhm aku ad-"

"Oih ayo cepat! Sudah lama aku tidak berbincang denganmu, Wat!" Potong Type cepat lalu menarik tangan Sarawat untuk mengikutinya masuk ke dalam rumah.

Sarawat mau tak mau mengikuti Type sambil melihat ke arah Tine yang tersenyum kikuk tak tau harus berbuat apa.

Kini mereka sudah duduk di ruang tamu yang terletak di ruang utama dengan secangkir teh dan juga kue kering yang disediakan oleh pembantu rumah tangga disana.

"Ai Wat, bagaimana kabarmu?" Tanya Type membuka pembicaraan.

Sarawat tersenyum, "seperti yang kau lihat, Phi" katanya.

Type tertawa kecil, "ah begitu?"

"Aku kira kalian sudah memutuskan hubungan satu sama lain, ternyata belum?" Katanya lagi dilanjut dengan suara tawanya.

Sarawat dan Tine saling memandang satu sama lain. Tidak ada satupun dari mereka berdua yang ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya. Oh ayolah, Tine adalah kesayangan keluarga Opas. Jika ada seseorang yang berani menyakitinya pasti akan habis di tangan keluarganya, apalagi Type.

"Bagaimana perkembangan hubungan kalian?" Tanya Type.

Type bingung melihat keduanya hanya diam jika ia memberikan pertanyaan.

"Ao? Kenapa kalian diam? Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?"

"Ai Tine?"

"Wat?"

"Ao shia? Ai Wat! Kau berani macam-macam pada adikku?" Kesal Type.

"P-phi" ucap Tine akhirnya.

"K-kami baik-baik saja sama seperti biasanya" lanjut Tine.

Tine menatap Sarawat, yang di tatap pun menatap balik. Tine mengedipkan sebelah matanya tanda ikuti saja perkataannya. Sarawat yang paham pun akhirnya mengangguk.

"Chai Phi, kami masih baik-baik saja" ucap Sarawat juga.

Type mengangguk, "baiklah, awas saja jika ada masalah" ucapnya yang membuat Tine dan Sarawat bergidik ngeri.



























[Episode 13]
Bersama?


SHIA
GAIS GIMANA?
SENENG GA?
MENUNGGU GA?
5 EPISODE SPECIAL 2GETHER
#STILL2GETHER

GUA TEREAK TEREAK DARI KEMAREN FAGH😭

GA SABAR MELIHAT KEUWUAN TERANG MENANG DI PILEM😭

PLIS GA KUWAT:( KAPAN TAYANGNYA:(

ABIS WHO ARE YOU?
BUT ADA PILEMNYA SI MAS BUMI

ABIS THE SHIPPER?
MASIH LAMA BJIR MEREKA AJA BARUSAN MAIN:(

DIH POKONYA 2020😭✊

oh ya gais mau nanya
emang bener ya rumornya gmm mau nge remake drama korea?
dan cowo nya masih dalam tahap pemilihan castnya dan bright termasuk salah satu kandidatnya?
ih:(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top