Awal Pertemuan:Netherlands

Sekeliling di sinari warna putih, aku hanya dapat memejamkan mata sesaat.

"Ayo lah Ina cepat. "

Ucap seseorang perempuan perambut panjang hitam itu.

"Iya tunggulah aku, Mala tunggu kumohon"

Tangan ku mencoba meraih tangannya. Tetapi itu sia sia dia terus berlari meninggalkan ku.

Sekarang aku melihat bayangan, teman ku itu berpakaian militer. Aku tak dapat melihat wajahnya karna dia membelakangi ku.

Cahaya putih seperti serpihan kecil berkumpul dan menyatu satu sama lain. Ketika aku tersadar, tempat di sekitar ku menjadi suatu medan perang.

Kobaran api menyala, seisi kota menjadi lautan api. Seluruh penjuru hanya di kelilingi pasukan militer dengan bendera kenegaraan yang berbeda.

Tidak, ini tidak mungkin. Aku tak tahu apa yang kulakukan, tetapi aku berada di tengah tengah mereka.

Tidak, lebih tepatnya di tengah medan perang mereka. Jauh di sana kota telah dibumi hanguskan, aku berada di ladang rumput yang akan menjadi ladang mayat.

Tepat di sebelah selatan kota, berdirilah 4 pria berpakaian militer dengan ciri khas berbeda.

Aku tidak percaya ini, tetapi dibelakang mereka sama sekali tidak terdapat pasukan yang mereka bawa.

Aku menoleh ke arah utara, kini kesehatan mataku harus di pertanyakan. Mengapa? Karna di sebelah utara hanya terdapat 3 sosok pria dengan pakaian militer dengan warna yang mencolok dan memiliki ciri khas masing masing.

Entah apa yang terjadi kini serpihan cahaya itu kembali terlihat , kini setelah kumpulan cahaya putih tersebut lenyap seperti bulu-bulu berterbangan

Aku pun membuka mataku karna terkejut. Ya itu hanyalah mimpi tidak ada yang nyata.

Aku tidak tahu dimana, penglihatan ku benar benar kacau untuk beberapa saat. Di mata ku, semua yang berada di sekitar terlihat seperti frame kotak yang tak beraturan.

Ya, inilah adalah salah satu sistem yang berada di game, sistem ini bernama >Virtual Sight< yang biasanya terjadi sesaat melakukan login kedalam game.

Tak berapa lama, mataku kini melihat dengan sempurna. Alangkah terkejutnya aku ketika mengetahui bahwa aku berada di sebuah kamar.

Kamar dengan arsitektur Eropa dengan interior yang mewah dan mencolok. Aku membuka selimut yang menutupi tubuhku saat diriku pingsan.

Sepertinya mataku harus diganti, ya pakaian yang aku kenakan tadi kembali seperti semula. Bukan hanya kembali seperti semula, gaun ku menjadi sedikit mewah dan menawan.

Aku menggunakan sihir "Mirror" ku untuk melihat keadaan ku. Aku tak percaya, aku mencoba menggerakan tubuhku untuk melihat bagian baju gaun ku. Mungkin ada yang rusak atau semacamnya.

Tetapi ternyata tidak, aku bertanya dalam hati

"Siapa yang melepas pakaian ku tadi? ",Ucap ku curiga.

Yaampun, sebenarnya apa yang terjadi selama aku pingsan disini? Siapa yang membawa ku?

Disaat pikiran ku melantur kesana kemari, dari luar kamar terdengar langkah kaki melewati tangga.

Aku hanya bergerak mundur menjauhi pintu masuk, sampai aku terperosok jatuh.

Pintu kamar ku terbuka secara perlahan. Aku mencoba menjauhi pintu itu dengan cara menggeserkan tubuhku kebelakang.

Keringat dingin mengucur dari dahi ku, aku berharap dibalik pintu itu bukanlah iblis,vampir, atau monster lainnya.

Saat pintu terbuka lebar, saat itu juga aku menutup mata ku dan menundukkan kepala ku.

"Kamu sudah sadar? Syukurlah maaf aku tidak berniat menakuti mu, bukalah matamu itu.", terdengar suara lelaki.

Terdengar seperti suara lelaki di telingaku. Aku berpikir ingin melihat sosok itu tapi sepertinya telinga ku salah dengar.

Mungkin saja sosok itu vampire, atau werewolf dan aku takut akan Sosok itu. Karna di game mereka salah satu monster dungeon terkuat yang memiliki sosok manusia.

"Cobalah buka sedikit matamu, aku bukan lah monster, aku tahu kamu syok akibat melawan Pegasus sendirian.", ucap lelaki itu dengan halus mencoba meyakinkan ku.

Sepertinya dia berkata serius, aku membuka mataku. Sungguh tidak terduga ternyata didepan ku telah berdiri sosok lelaki tampan.

Dengan style ala Eropa kuno dia berpenampilan cukup modern. Terlihat dari model rambut nya yang berdiri keatas rapi. Dan memiliki perawakan seperti orang Eropa lainnya.

Dia akhirnya tersenyum tipis kepada ku, dia bangkit dan mengulurkan mengulurkan tangan kanan nya.

Ya, sepertinya dia menyuruhku bangkit aku pun menggenggam tanganya. Hatiku berdebar, entahlah perasaan apa yang melanda ku.

Sepertinya perasaan ku saat ini bercampur aduk. Aku berpendapat semoga orang ini adalah salah satu korban Bug Game selain aku.

Tetapi mana mungkin, sepertinya dia orang asli dari dunia pararel ini.

Dia pun membukakan pintu dan menyuruhku turun kebawah bersama nya.

"Kamu pasti lapar marilah makan bersama kami, dibawah telah banyak yang menunggu mu."

Dia berkata "kami" ? Siapa yang menunggu ku? Apakah teman teman ku? Tetapi itu tidak munkin kalau benar mereka, pasti salah satu dari mereka mengabariku via "Virtual chat" .

Aku pun mengikutinya dari belakang. Karpet merah menghiasi lantai, kamu mungkin dapat tenggelam dalam kelembutannya. Tempat ini bukanlah rumah mewah tetapi, lebih mirip Istana Kerajaan.

Aku benar benar merasa nyaman berjalan di sekitar tangga sepertinya tempat ini telah diberi mantra.

Dibawah bukanlah ruang makan yang kutemui, melainkan meja rapat yang biasa ku lihat di beberapa rapat kantor.

Disana sudah ada 4 orang yang menunggu ku, tunggu dulu sepertinya baju mereka sangat familiar dengan ku. Tetapi aku tak ingat dimana aku melihatnya.

Mereka menggunakan pakaian militer lengkap dan rapi. Tetapi pakaian mereka tidak sama satu dengan yang lain.

Aku melirik wajah mereka semua satu persatu. Wajah mereka pun tidak mirip atau bisa kubilang "Serumpun".

Ternyata lelaki disamping ku menyadari apa yang aku lakukan dia pun menegurku.

"Tenanglah, mereka tidak akan memakan mu tetapi bersikap sopanlah kepada mereka." , bisik nya.

Aku hanya mengangguk anguk kecil tanda mengerti. Sesampainya di meja pertemuan aku disambut dengan hangat oleh mereka.

Kehangatan itu membuat ku sedikit tenang di hatiku. Dan melupakan semua temanku sesaat.

"Hey,Nether dia kah magic caster mu? Cantik sekali untuk magic caster kelas atas sepertinya.", goda seseorang dengan pakaian militer biru kepada orang di sampingku.

Orang satu ini mengenakan pakaian militer biru dengan terusan berwarna hitam mirip pakaian pejuang prancis. perawakan nya tak jauh berbeda dengan lelaki yang dipanggil Nether tetapi yang membedakan mereka hanyalah model rambut.

"Dasar otak kampret, isinya hanya bok*p saja kenapa kau harus ada dialiansi kita sih? ", gerutu orang di depannya.

Orang ini sepertinya serumpun dengan Nether, dan si biru itu. Hanya saja ciri khasnya adalah pakaian militer coklat yang biasa ku temui. Ditambah dengan rambut pirang berdiri tidak beraturan dan memiliki alis cukup tebal.

"Sudah sudah, berhenti bertengkar. Bagaimana kalau kalian berkelahi dengan menyewa pulau saja aru."

Kali ini wajah orang ini pasaran heh maksudku sering kulihat. Pakaian militernya pun coklat muda tidak seperti si alis tebal.

Wajahnya mirip orang cina, ditambah logat bahasanya pun sangat mencolok. Model rambut pun panjang kuncir belakang.

Aku sempat binggung dia itu cewek atau cowok tetapi dilihat dari postur badannya. Sudah dipastikan dia laki laki.

"Sebagai ketua aliansi, aku malu punya anggota seperti kalian apalagi hutang kalian masih banyak kepadaku.", sahut lelaki di pojok kursi belakang.

Pakaian nya mirip dengan militer angkatan udara. Sepertinya dia sangat kaya raya sampai dia menagih hutangnya di pertemuan.

Perawakan nya lumayan tampan , tetapi model rambutnya tak jauh beda dengan si alis tebal.

Rapat ini kacau sekali, tetapi semua itu berubah ketika seorang dengan menggunakan pakaian militer seperti jubah ditambah syal dileher mengucapkan mantra anehnya.

"Bagaimana kalau kerajaan kalian bergabung dengan ku? ", ucap orang berjubah tinggi itu.

Semua orang terdiam dan duduk kembali ke tempat nya masing masing. Ada apa dengan mereka? Sampai orang disamping ku pun diam seperti patung.

"Duduklah, kita akan membicarakan sesuatu.", ucap lelaki yang dipanggil Nether itu.

Aku duduk di kursi dimana aku terletak seperti manager suatu perusahaan. Ya aku duduk menghadap mereka semua aku benar benar gugup.

Apalagi dari sikap mereka tadi seperti nya kawanan itu bisa menerkam ku kapan saja.

"Baiklah, pertama kalau boleh aku tahu siapa nama mu? ", ucap si alis tebal.

Aku menghela nafas panjang, aku seketika takut untuk menjawab pertanyaan si alis tebal itu , karna ini dalam pertemuan maka aku bersikap seperti manager.

"Nama ku Ina, bisa jelaskan kenapa aku dibawa kesini? ", sahut ku.

Orang berpakaian militer angkatan udara menjawab pertanyaan ku tak lama berselang.

"Ku dengar kamu seorang magic caster tingkat 3, kami membutuhkan kekuatanmu."

Aku mulai binggung kembali, apa maksud orang ini? Alasannya benar benar abstrak sekali.

"Lebih jelasnya kami meng rekrut mu dalam aliansi kami aru.", ucap orang disebelah nya.

Sekarang aku mengerti, tetapi aliansi untuk apa? Aku mencoba mempersingkat waktu dengan mengucapkan langsung ke inti pembicaraan.

"Aliansi? Jelaskan padaku apa tujuan aliansi itu? Dan siapa kah nama kalian semua.", ucap ku dengan suara lantang.

Semua mengangguk anggukan kepala kecil dan sebagian terdiam sejenak.

"Dunia ini sedang berada dalam peperangan besar, 2 kubu pun terus bertarung demi kemenangan untuk mendamaikan dunia dengan cara mereka masing masing." Ucap Nether.

"Soal bayaran kamu jangan khawatir kami akan menanggung semua nya.", tambah orang berjubah itu.

Aku memikirkan sejenak apa yang harus aku lakukan, panik tentu saja perasaan itu pasti ada. Di satu sisi aku tidak mau membunuh seseorang.

Disatu sisi aku membutuhkan uang agar bertahan hidup sampai aku dan teman teman ku keluar dari dunia ini.

Didalam otak ku sudah tidak ada ide yang muncul, maka tanpa pikir panjang akhirnya aku mengangguk anggukan kepala dan setuju diriku bergabung dengan mereka.

Si alis tebal itu pun menyerahkan suatu kertas, sepertinya itu kertas perjanjian dia pun menyuruhku menandatangani perjanjian kertas itu.

Sistem game lain yang berfungsi adalah >Translator Virtual< yang membuat pembicaraan mereka serta tulisan mereka sesuai dengan bahasa yang ku gunakan.

Pantas saja pembicaraan antara 5 kerajaan berbeda bangsa ini seperti dalam bahasa indonesia ditelinga dan mataku.

Setelah menandatanginya mereka akhirnya memperkenalkan diri mereka satu persatu.

"Nama kami sering disebut dengan nama kerajaan kami, jadi agar lebih akrab panggil saja sesuai nama kerajaan kami.", ucap si biru.

"Perkenal kan aku James atau panggil saja United States aku adalah ketua dari aliansi ini." Ucap anggota berpakaian militer angkatan udara.

"Namaku ervan panggil saja Netherland.", ucap orang yang pertama kali ku temui.

"Panggil saja aku Yuu Jian atau China." Ucap orang disebelah James.

"Panggil saja aku Arthur atau United kingdom, ingat namaku jgn sampai tertukar dengan si US.", Cetus si alis tebal.

"Perkenal kan nama ku Felix seorang pangeran dari France." Sahut si biru yang berada di depan UK.

"Terakhir perkenalkan nama ku Ivan seorang pangeran dari kerajaan terbesar di dunia ini yaitu kerajaan Russia.", ucap orang berjubah dam bersyal itu dengan hangat.

Setelah ku pikir pikir lagi sepertinya Pertemuan ini adalah awal dari kehancuran.

Sebenarnya aku benci kalau mode game 'League Heroes' menjadi real tetapi apa daya, semua harus kujalani demi bertahan hidup.

Aku pun menyadari bahwa sebenarnya aku terjebak dalam Situasi Perang Dunia.

Apa itu perang dunia? Yaitu perang antar negara yang saling bersekutu dan berkerja sama untuk menjatuhkan lawan agar menjadi yang terkuat.

Semua kerajaan mulai saat ini akan menemui hal tersebut, dan aku harus menjalani hidup baru ku ini.

Sebagai pahlawan yang menang, atau sebagai pecundang yang mati dalam kekalahan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top