Chapter 7
Jika biasanya orang pergi ke pasar untuk membeli beberapa barang. Maka beda dengan Ye Dingzhi karena pemuda itu sekarang sedang berdiri di belakang tembok dan memasang wajah datar.
Di hadapannya ada Li Lun yang juga ikut berdiri sambil mengintip Wen Xiao dan Zhu Yan yang sedang berbincang.
Sebenarnya tadi mereka semua diajak ke pasar untuk membeli perbekalan sebelum pergi ke gunung Kunlun.
Tapi di tengah jalan tiba-tiba Li Lun mengajak Ye Dingzhi untuk membeli sesuatu. Ye Dingzhi menurut saja karena dirinya pikir Li Lun memang berniat membeli sesuatu tapi ternyata pemuda itu malah mengajak nya untuk mengintip Wen Xiao dan Zhu Yan.
Awalnya rencana pergi berdua ini dilarang keras oleh Zhu Yan dan Zhuo Yichen. Tapi karena Li Lun merengek akhirnya diizinkan juga.
" Sungguh Li Lun sebenarnya apa yang kita lakukan ini" tanya Ye Dingzhi yang sudah jengah.
" Yun ge aku ini sedang mencoba untuk mendekatkan Wen Xiao dan Zhu Yan. Tapi kok mereka berdua malah terlihat biasa saja" balas Li Lun sambil memandang bingung ke arah Zhu Yan.
Kesabaran Ye Dingzhi ibaratkan tisu dibelah tujuh saat ini. Rasanya dirinya ingin mencubit pipi Li Lun agar pemuda itu paham dengan perasaan Zhu Yan dan Zhuo Yichen padanya.
" Lihat Yun ge kenapa Wen Xiao malah dekat dengan Pei Si Jing. Bukanya dekat dengan Zhu Yan" tanya Li Lun kesal dengan bibir cemberut sekian senti.
Nyutttt.
Ye Dingzhi tidak tahan lagi akhirnya pemuda itu mencubit kedua pipi Li Lun dengan gemas.
" Akhhh.... Yun ge sakit kenapa kau mencubitku" rengek Li Lun menggosok pipinya yang sudah merah.
" Agar kau peka sedikit saja" gerutu Ye Dingzhi sebelum berlalu.
Walaupun bingung dengan perkataan Ye Dingzhi. Li Lun tetap mengikuti langkah kaki pemuda tampan itu.
Tapi baru beberapa langkah dirinya tidak sengaja melihat siluet seorang pemuda memakai pakaian hitam sedang memandang kosong ke arah Pei Si Jing.
Li Lun spontan menghentikan langkahnya. Dan memandang pemuda itu dengan bingung dirinya seperti kenal dengan pemuda tampan itu.
Ye Dingzhi yang tidak mendengar suara langkah kaki mengikutinya pun berhenti berjalan dan menoleh ke belakang.
Dirinya mengerutkan keningnya saat melihat Li Lun berdiri diam. Sambil mengamati suatu objek dengan serius.
" Li Lun kenapa kau berdiri diam disini" tanya Ye Dingzhi khawatir meskipun Li Lun selalu membuatnya kesal tapi tetap saja Ye Dingzhi menyayangi nya.
" Yun ge bukankah pemuda itu mirip dengan Pei Si Jing" ucap Li Lun menunjuk ke arah orang yang disebutkan.
" Lho bukannya itu Pei Si Heng. Adik dari Pei Si Jing yang sudah meninggal" ucap Ye Dingzhi terkejut.
" Berarti di zombie dong ge" celetuk Li Lun.
" Hah kok bisa zombie." Tanya Ye Dingzhi bingung.
" Kan katanya sudah meninggal berarti dia zombie karena bisa hidup lagi" jawab Li Lun tanpa dosa.
Lagi lagi Ye Dingzhi hanya mengelus dada nya sabar untuk menghadapi Li Lun yang sungguh menguji kesabaran nya.
" Hey Pei Si Heng " teriak Li Lun cukup kencang.
Membuat Ye Dingzhi menepuk dahinya frustasi. Sedangkan Pei Si Heng yang melihat kehadiran Li Lun dan Ye Dingzhi langsung berlari dari tempat itu.
Li Lun yang melihat Pei Si Heng berlari menjauh. Pun langsung ikut mengejarnya.
" Li Lun jangan lari" teriak Ye Dingzhi tapi tidak digubris oleh Li Lun.
Ye Dingzhi yang tidak mau kehilangan jejak pun langsung ikut mengejar Li Lun yang mengikuti Pei Si Heng.
Dan sialnya mereka berdua lupa memberitahu Zhu Yan dan yang lainnya kalau mereka berdua pergi mengejar Pei Si Heng.
(Doakan keselamatan Pei Si Heng 🤣🤣🤣🤣).
" Hey tunggu dulu Pei Si Heng kenapa kau terus lari. Aku capek tahu tidak" teriak Li Lun kesal.
Ajaibnya Pei Si Heng langsung berhenti berlari saat mendengar teriakkan keras itu.
Dirinya kemudian melihat ke arah Li Lun yang sudah tertunduk lemas sambil bersandar pada pohon.
" Kau tidak papa" tanya Pei Si Heng datar.
Li Lun mendongak dan mendapati Pei Si Heng menatapnya datar tapi Li Lun bisa melihat tatapan khawatir di mata indah itu.
Entah kenapa Pei Si Heng seperti sulit bicara. Dan juga sulit untuk menunjukkan ekspresi nya.
" Aku tidak papa hanya kelelahan saja" balas Li Lun.
Pei Si Heng kemudian ikut duduk di samping Li Lun sambil memperhatikan pemuda cantik yang sedang mengatur nafasnya.
Untuk pertama kalinya Pei Si Heng melihat siluman yang tidak memiliki aura pembunuh. Biasanya setiap siluman yang dirinya temui memiliki aura gelap yang kuat.
Sedangkan aura Li Lun malah terkesan positif. Dan juga menenangkan.
" Li Lun kenapa kau berlari cepat sekali" gerutu Ye Dingzhi yang baru sampai.
Sedetik kemudian dirinya melongo melihat Li Lun sudah duduk manis bersama dengan Pei Si Heng.
" Astaga Li Lun memang berbakat membuat orang lain tertarik padanya" batin Ye Dingzhi takjub.
" Oh Yun ge habisnya tadi Pei Si Heng lari duluan. Jadinya aku ikut lari mengejar " balas Li Lun.
" Aku tahu tapi kau itu sering buat masalah. Jadinya aku khawatir " ucap Ye Dingzhi.
" Yun ge kata orang , masalah membuat mu jadi dewasa! Karena itu aku selalu cari cari masalah biar tambah dewasa " Li Lun mulai mengarang bebas.
" Terserahlah Li Lun " balas Ye Dingzhi yang sudah pasrah.
Pei Si Heng yang mendengar perkataan itu tidak bisa menahan senyuman nya. Setelah sekian lama dirinya bisa merasakan yang namanya emosi.
" Pei Si Heng , harap bersabar dengan kelakuan Li Lun " ucap Ye Dingzhi.
" Haha hahhhh. Li Lun Gege lucu " celetuk Pei Si Heng tertawa kencang.
"Enak saja kau pikir aku sedang melawak apa" balas Li Lun cemberut.
Sukses membuat Ye Dingzhi dan Pei Si Heng kembali tertawa. Karena melihat wajah Li Lun yang kesal terlihat menggemaskan.
Sedangkan di tempat Zhu Yan dan yang lainnya. Mereka bingung dimana Li Lun dan Ye Dingzhi.
" Apakah diantara kalian benar-benar tidak ada yang melihat Li Lun dan Ye Dingzhi " tanya Wen Xiao mulai khawatir.
" Kami tidak melihat mereka berdua jie jie. Aku kira tadi Li Lun Gege ikut kalian " ucap Bai Ju.
" Iya tadi memang ikut kami . Tapi kemudian Li Lun bilang ingin pergi sendiri , karena itulah aku mengijinkan nya" jelas Zhu Yan.
" Astaga sebenarnya kemana mereka berdua " ucap Dongjun yang mulai panik.
" Lebih baik sekarang kita berpencar untuk mencari mereka berdua. Karena aku yakin mereka berdua tidak akan pergi jauh " ucap Zhuo Yichen.
Akhirnya mereka semua berpencar untuk mencari dua orang yang hilang entah kemana.
(Li Lun dan Yun ge mulai buat masalah 🤣🤣🤣🤣🤣.
Tbc...
Ada yang nungguin cerita ini nggak ya.
Karena fokus Ama cerita yang lain. Yang ini jadi kelupaan.
See you again.
🙏🙏🙏🙏🙏.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top