Chapter 6

" ada ular"

Suara Li Lun yang menyebutkan ada ular . Membuat Zhao Yuanzhou segera menghilangkan pikiran kotornya.

" Ular  , ular apa " Yuanzhou berjalan kesusahan mendekati pintu.

" Ada di dalam , melengket di dinding "

" Melengket ! Ular apa yang melengket di dinding?"

" Pokoknya ada , warna merah "

" Warna merah " Yuanzhou semakin penasaran dengan ular versi Li Lun.

" Turun di A Li biar aku melihat nya"

"Tidak mau Zhu Yan nanti ular nya melompat " Li Lun malah semakin mengeratkan pelukannya.

" Memangnya kodok bisa melompat "

" Pokoknya tidak mau , aku takut"

" A Li kalau kau seperti ini ada yang tegang" ucap Zhu Yan memelas.

" Kau jangan ikutan tegang Zhu Yan. Usir dulu ular nya"

" Bukan aku yang tegang A Li , tapi ular lainya.

" Hah memangnya ada ular lainya" tanya Li Lun bingung sembari menarik kepalanya dari leher Zhao Yuanzhou.

" Akan ada kalau kau tidak mau turun A Li"

" Di mana ularnya "

" Masih tersembunyi , sudah A Li turun dulu"

" Tapi ular itu tidak akan mematukku kan"

" Makanya cepat turun kalau nanti kau di patuk bisa bahanya"

( Perkara ular🤣🤣🤣🤣).

" Tapi......!".

" Sudah turun ya"

" Nggak mau takut!".

" Ada aku A Li. Tidak papa" akhirnya Zhao Yuanzhou bisa melepaskan rangkulan Li Lun dengan susah payah.

" Akhirnya siksaan ini berakhir" batin Zhao Yuanzhou bernafas lega.

Li Lun langsung terdiam mematung di samping tiang. Sedangkan Zhao Yuanzhou mengambil sebuah kayu panjang dan segera masuk ke dalam kolam .

Dirinya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Dan tidak mendapati ular yang dimaksud oleh Li Lun , yang ada malah ulat kaki seribu.

( Li Lun sungguh membuat sakit kepala 🤣🤣🤣).

" Ular nya warna merah" teriak Zhao Yuanzhou.

" Iya"

" Kakinya banyak "tanya Yuanzhou lagi.

" Tidak tahu , aku tidak memperhatikan . Pokoknya ular itu berjalan di dinding "

Zhao Yuanzhou menghela nafas kasar. Dan menyentuh ulat kaki seribu itu menggunakan ujung kayu. Ulat itu langsung jatuh ke tanah dan melingkari tubuhnya.

( Sabar bang. Maklum jodohmu masih bocah 🤣🤣🤣).

" Ini maksudmu" Yuanzhou membawa ular itu keluar dan melemparkannya ke tanah.

" Bukan , dia panjang , nggak bulat".

" Perhatikan baik baik " Yuanzhou menyentuh tubuh hewan itu dan memanjangkan nya.

" Dia tidak akan melompat kan"

" Astaga ! A Li ini bukan kodok tapi ulat"

Li Lun perlahan mendekat ke arah hewan itu dengan takut takut. Dan memperhatikan nya dengan seksama.

" Iya ini yang menempel di dinding"

" Ini namanya ulat kaki seribu bulan ular." Yuanzhou terkekeh geli sembari berdiri.

" Sebenarnya kau tahu ular tidak sih A Li"

" Tahulah"

" Tapi versi di kepala mu berbeda A Li" Yuanzhou masih saja terkikik geli.

" Hari ini kau takut dengan ular. Nanti kalau melihat ular ku kau malah berteriak " ucap Yuanzhou geleng geleng kepala menahan tawanya.

" Zhu Yan punya ular" tanya Li Lun bergidik ngeri serius bertanya.

" Punya"

" Ular yang Zhu Yan bilang masih sembunyi"

" Iya " Yuanzhou mengulum senyum dan mulai berjalan masuk ke dalam rumah.

" Tunggu aku" Li Lun segera meraih pakaian kotornya dan berjalan mengikuti Zhao Yuanzhou.

" Jadi ular nya sembunyi di mana.?" Tanya Li Lun masih penasaran.

" Di tempat aman A Li"

" Berbisa"

" Sangat berbisa . Apalagi kalau mematukmu "

" Bisa mati"

" Tidak sampai mati , tapi setengah mati sampai seminggu penuh "

" Ular apa itu" tanya Li Lun polos.

" Nanti kau juga akan melihatnya " balas Zhao Yuanzhou menahan tawanya yang ingin menyembur keluar.

" Ih amit amit , jangan sampai aku melihat nya" Li Lun bergidik ngeri. Seraya mendahului Zhao Yuanzhou masuk ke dalam kamar.

" Lho kok di tutup pintunya"

" Aku mau ganti baju , Zhu Yan tunggu di luar " teriak Li Lun dari dalam kamar.

" Awas ada ular "

" Aaaaaaaa , jangan buat takut , " Li Lun langsung membuka pintu dan menampakkan wajahnya yang pias tanpa di buat buat.

" Temani tapi balik badan" rengek nya.

" Aku hanya bercanda A Li. Cepat masuk dan ganti baju , kalau aku masuk bisa bahaya nanti ular nya muncul ".

" Ular nya ikut"

Zhao Yuanzhou semakin mengulum senyum nya. Dirinya mati Matian ingin menerkam pemuda cantik di hadapannya.

" Sudah segera ganti pakaian mu. Aku akan menjemputmu nanti untuk sarapan" ucap Yuanzhou lembut menepuk pelan lengan Li Lun sebelum pergi.

Li Lun menatap kepergian Zhao Yuanzhou dengan bingung. Dirinya sebenarnya tidak mengerti kenapa rencana yang dirinya susun jadi berantakan seperti ini.

" Apa aku buat Rencana agar Zhu Yan dan Wen Xiao berkencan. Mungkin dengan seperti itu mereka akan segera bersama" gumamnya sambil tersenyum manis.

" Iya lebih baik nanti aku buat Rencana agar mereka bersama. Dengan begitu aku tidak akan terlibat terlalu jauh" ucap Li Lun optimis.

Di pikiran nya sudah ada bayangan menyatukan Zhu Yan dan Wen Xiao. Dirinya tersenyum manis dengan semua rencana nya.

( Padahal belum tentu berhasil 🤣🤣🤣).

Sedangkan orang yang dipikirkan oleh Li Lun saat ini sedang berjalan menuju ke arah meja makan. Di mana sudah ada Wen Xiao , Pei Si Jing dan Zhuo Yichen yang duduk duluan.

Yuanzhou tentu tidak akan bertanya di mana Dongjun saat ini. Karena dirinya yakin Dongjun masih bermanja-manja dengan Ye Dingzhi.

Sedangkan untuk Ying Lei pemuda itu pasti ada di dapur . Dan Bai Ju tentu ikut dengan Ying Lei karena mereka berdua sangat dekat.

Yuanzhou segera duduk di meja makan. Dan menelungkup diatas meja menyembunyikan wajahnya di lipatan lengannya.

" Apakah kau di siksa oleh Li Lun" tanya Zhuo Yichen langsung.

Membuat Wen Xiao dan Pei Si Jing mengerutkan keningnya bingung. Sedangkan Yuanzhou mengangguk lesu.

" Hemmm aku salut kau masih bisa bertahan semalam suntuk" balas Yuanzhou sambil meminum teh hangat.

" Apa maksud kalian disiksa oleh Li Lun. Apakah dia menghajar kalian berdua" tanya Pei Si Jing.

" Atau kalian membuat dia marah" tambah Wen Xiao.

" Bukan penyiksaan seperti itu maksudnya" balas Yichen.

" Ini lebih seperti disiksa jiwa raga" tambah Yuanzhou.

" Maksudnya bagaimana" tanya kedua gadis itu bersamaan.

Akhirnya Yichen menceritakan semuanya. Tentang Li Lun yang masuk ke dalam kamarnya dan tidur dengan nya.

Yuanzhou juga menceritakan kejadian di kamar mandi tadi. Tapi tidak dengan perkara ular karena dia takut dapat masalah dari Li Lun.

Wen Xiao dan Pei Si Jing tidak bisa menahan tawanya saat mendengar itu semua. Mereka benar benar tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini di biro pemburu siluman.

" Hahahahaha astaga , Xiao Zhuo kau hahahha dibuat seperti itu oleh Li Lun " tanya Wen Xiao sambi tertawa dan mengusap sudut matanya.

"Aku tidak menyangka " tambah Pei Si Jing.

" Lalu bagaimana dengan mu Yuanzhou hahhahhh. Apakah kau masih bernafas saat Li Lun memeluk mu" Wen Xiao menunjuk ke arah Yuanzhou sambil tertawa kencang.

Pei Si Jing juga berusaha untuk menutup mulutnya. Karena sungguh kedua orang itu membuat nya sulit untuk tidak tertawa.

" Jangan tanya Wen Xiao , untuk aku masih bisa menahan diri" gerutu Yuanzhou.

" Benar sekali , jika tidak bisa menahan diri mungkin kami berdua akan digantung oleh Li Lun" tambah Zhuo Yichen.

Yang langsung disambut tawa oleh kedua gadis itu. Kapan lagi melihat Zhuo Yichen dan Zhao Yuanzhou tersiksa seperti ini.

Tbc...

Sumpah aku nulis sambil tahan tawa. Walaupun masih keluar . Ada yang sama nggak 🤣🤣🤣.

Oke di chapter berikutnya . Kita lihat kegilaan Li Lun gangguin Cheng Huang sang pengendali boneka 🤣🤣🤣.

See you again..

🙏🙏🙏🙏.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top