8
Good night
Welcome back 🤭🤭
Happy reading
🌹🌹🌹🌹🌹
Hilmi masih memeluk erat Hilya yang sedang menangis dengan keras. Dia merasa sedih dan bersalah karena Hilya yang memohon untuk melepasnya sambil menangis.
Sejahat itukah Hilmi memperlakukan Hilya sampai dia memohon dengan tangisan?
Meski Hilya memintanya untuk melepasnya, Hilmi tidak akan pernah memenuhi permintaan itu, walaupun gadis itu memohon dengan menangis, dia tidak akan melepasnya. Karena dia akan terus menggengamnya dengan erat dan akan membuatnya bahagia di sampingnya.
“tolong maafkan aku. Tapi jangan memintaku untuk melepasmu. Aku tidak tau bagaimana hidupku tanpamu. Tolong maafkan aku” kata Hilmi dengan lembut dan menciumi kepala Hilya demgan sayang.
“mengapa seperti itu. Bukankah kau sangat membenciku dan tidak suka jika aku berada di dekatmu” tanya Hilya.
“karena aku sadar kalau dulu aku memang membencimu, tpi sekarang tidak lagi. Aku tidak mau kalah hilangan mu. Aku ingin kamu selalu di sampingku.” Kata Hilmi menjelaskan.
Hilya melepas pelukan Hilmi dan menatap nya dengan ekspresi bingung sambil berusaha menghapus sisa air mata di pipinya dengan tangannya.
Hilmi mengelus dan membantu menghapus sisa air mata dengan tangannya dan menangkup wajh kecil Hilya dengan tangan nya
“dan kau harus tau kalo aku juga bukan laki-laki sembarangan yang dengan sesuka hati menyentuh perempuan. Hanya perempuan tertentu yang mau aku sentuh, cantik.” Kata Hilmi dengan lembut dan kemudian mencium ujung hidung Hilya.
“apa yang kau lakukan? Kenapa kau menciumku lagi. Aku tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya. Kau orang pertama yang dengan lancang menyentuh seenaknya.” Protes Hilya karena mendapat perlakuan yang merugikan dirinya.
“aku juga pertama kali memyentuh perempuan. Bahkan sampai menciumnya beberapa kali.” Kata Hilmi tidak mau disalahkan.
“aku tidak percaya. Laki-laki sepertimu itu sukanya berbohong. Apanya yang tidak menyentuh sembarang perempuan. Tadi siang kamu dicium oleh kekasihmu di bibir dan menikmatinya. Dan sekarang bilang kalo pertama kalinya mencium perempuan.” Kata Hilya.
Karena hampir saja percaya dengan ucapan Hilmi dan akhirnya sadar ketika memgingat kejadian siang tadi.
Hilmi hanya diam. Dia tidak mau ngelak atau pun membenarkan.
“sudahlah, kita akhiri saja semuanya. Jika papa mu memarahi mu karena keputusan ku, besok aku akan menemui papa mu dan menjelaskan semuanya.” Kata Hilya.
Walaupun hatinya masih begitu berat untuk melepas Hilmi dengan perempuan lain yang memang kekasihnya. Tapi dia harus menerimanya dan melanjutkan kehidupannya.
“aku tidak akan pernah membatalkan pertunangan ini dan akan tetap menuju ke pernikahan.” Kata Hilmi dengan tegas.
“aku tidak pernah berciuman dengan dia. Yang kau lihat tidak seperti yang kau pikirkan” kata Hilmi menjelaskan.
“terserah. Aki sudah tidak peduli. Karena itu bukan urusanku.”balas Hilya.
Dia sudah tidak ingin tahu tentang Hilmi dan kekasihnya.
“dengarkan penjelasanku dulu, ilya” kata Hilmi berusaha untuk penjelaskan kesalah pahaman dan berharap Hilya mempercayainya dan kembali lagi padanya.
“sudahlah. Lebih baik kamu pulang saja. Aku sudah lelah seharian ini. Aku ingin istirahat.” Kata Hilya sambil beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju dapur.
“kamu harus dengar penjelasanku dulu, biar kita bisa menyelesaikan kesalahpahaman kita. Dan tujuanku kesini juga menyelesaikan masalah ini. Papa yang memberi aku alamat rumah mu, supaya kita bisa menyelesaikan semuanya.” Kata Hilmi
“kita sudah menyelesaikan semuanya. Aku sudah membatalkan pertunangan kita. Jadi kamu bisa menjadikan kekasih mu sebagai calon istri mu dan aku pun tidak akan mengganggu mu lagi. Aku tidak akan ada di dekatmu, karena setelah lulus, aku akan pulang ke rumah ku dan bekerja disana.” Kata Hilya menjelaskan semua.
“sudah ku bilang, kita tidak akan membatalkan pertunangan ini. Kita akan melanjutkan nya sampai pernikahan. Dan asal kau tau, dia bukan kekasih ku. Kau yang berasumsi sendiri” balas Hilmi dengan nada marah.
karena dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ditambah mendengar jika Hilya akan pergi setelah lulus, membuatnya sangat kecewa dan sedih.
“asal kau tau, yang tadi kamu lihat juga bahwa kami tidak berciuman. Dia hanya mendekat saja dan ketika kmau lihat, malah terlihat kita sedang ciuman. Dan aku berusaha terlihat menikmatinya supaya kamu marah dan membenci ku trus membatalkan pertunangan ini. Tapi waktu kamu bilang ingin pergi dan meninggalkan semuanya, aku sadar kalau ternyata akubsudah terbiasa dengan kehadiranmu di sampingku.” Katanya menjelaskan semuanya.
Dengan nada tinggi yang masih dalam amarah bercampur putus asa.
“kamu istirahatlah. Aku pulang dulu, besok aku jemput, kita berangkat ke kampus bersama.” Kata Hilmi sambil mendekati Hilya dan kemudian mencium kepalanya.
Hilya yang masih mematung memdengar penjelasan Hilmi. Cukup terkejut ketika Hilmi memberi ciuman perpisahan sebelum dia pergi dari rumah itu. Kesabaran Hilya kembali ketika suara mobil Hilmi yang terdengar menjauh dari rumahnya.
Hilya segera menghabiskan minumnya, mengunci pintu rumah dan berjalan menuju kamar tidurnya. Berbaring di kasur kesayangan nya. Dia terdiam sambil berpikir ‘haruskah aku mempercayainya.
Memberi kesempatan kepadanya. Aku takut jika ini hanya akal-akalan nya agar tidak kena marah papanya’ tanpa sadari,, Hilya menangis saat tertidur.
🌹🌹🌹🌹🌹
Enough for this chapter
I'm getting busy because I must prepare raport and graduation certificate for my students
Preparing for new students and getting confused because the rule of education minister that still 🤷♀️🤷♀️🤷♀️
(whatever)
Jadi ketimbang pusing ga jelas karena aturan pemerintah tentang pendidikan yang belum pasti
jadi aku beralih ke aplikasi ini 🤭🤭🤭
Yaitu
Menulis cerita baru 😂 😂 😂
Judulnya "Choice"
Cerita karangan yang berisi tentang kehidupan pernikahan
Nanti di ending cerita akan ada penjelasan tentang cerita tersebut 😂😂😂
Jangan lupa comment dan vote nya
Follow juga ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top