6
Good afternoon readers
Selamat menunggu waktu berbuka puasa
I come back again to continue this story
Hope you're in good and health condition because pandemic covid-19 has been reached over fifteen thousand and we have to be more careful and cheer up
😉😉😉😉
Happy reading
😁😁😁😁
🌹🌹🌹🌹🌹
Tampak seorang gadis sedang melamun di dalam bus. Walau suasana dalam bus sangat ramai karena sore adalah waktu dimana semua para pekerja pulang.
Gadis itu memandang keramaian melalui jendela bus.
Hilya merasa sangat sedih dan kecewa. Karena laki-laki yang dia sukai ternyata begitu membenci nya dan keluarga nya pun begitu. Dadanya terasa nyeri sampai membuat kepalanya pening dan lemas. Ingin rasanyia menangis, tapi tidak mungkin jika dia menangis di tempat umum. Itu sangat memalukan.
Bus pun berhenti di halte tempat Hilya turun. Dia mulai berjalan meuju rumahnya yang dia tinggali seorang diri. Karena kedua orang tuanya tinggal di Surabaya. Dan Hilya yang melanjutkan kuliah di luar kota, terpaksa membeli rumah yang sederhana untuk ditempati.
Jarak rumah dengan halte bus cukup jauh, jadi memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk sampai ke rumah.
Hilya menikmati berjalan sendirian ketika pulang atau berangkat kuliah. Karena dia bisa merasakan kenyamanan ketika sendirian. Hilya berjalan sambil memikirkan apa yang terjadi tadi siang.
Hilya sedikit menyesal dengan apa yang terjadi. Biasanya dia bisa menahan amarahnya dengan tersenyum dan menerima dengan lapang dada.
Tapi kenapa tadi siang dia bisa lepas kendali dan memutuskan sesuatu dengan keadaan yang penuh emosi. Dia juga terlalu gegabah karena langsung mengirim pesan kepada om Adijaya.
Mungkin jika Hilya hanya mengirim pesan ke Hilmi, besok ketika di kampus ia bisa meminta maaf. Tapi karena dia juga mengirim pesan ke papa Hilmi, sepertinya memang ini jalan hidupnya.
Mencari laki-laki yang bisa menerima keadaannya yang penuh dengan kekurangan. Dan merelakan Hilmi dengan perempuan pilihannya.
‘sudah lah, tidak and sah dipikirkan. Sekarang fokus saja ke kuliah mu, nanti kalo sudah lulus, pulang aja ke Surabaya dan cari kerja disana. Karena aku ga mau berada di tempat yang penuh dengan kenangan menyedihkan.’ Kata Hilya dalam hati memberi semangat untuk diri sendiri.
Sesampainya di rumah, Hilya langsung membersihkan diri. Mencuci mukanya yang kotor karena debu dan mencuci rambutnya yang terkena keringat dan debu yang selalu ingin menempel.
Dia melepas kacamatanya. Karena jika berada di rumah. Dia memakai kacamata karena matanya tidak tahan dengan debu dan sinar matahari, bukan karena mempunyai minus.
Setelah dia selesai membersihkan diri dan memakai baju rumah. Dia memakai baju selutut dengan rambut panjangnya yang digerai. Membuatnya terlihat cantik.
Terdengar suara pintu diketuk. Segera ia menuju ke pintu untuk membukanya. “siapa yang datang jam segini?”
Ketika Hilya membuka pintu, dia melihat seseorang laki-laki sedang memunggungginya. Badannya yang tinggi dan berisi, membuat Hilya penasaran.
‘siapa orang ini? Apa orang nyasar?’ tanyanya dalam hati.
“maaf anda siapa ya? Mencari siapa….. “ tanya Hilya dan ketika laki-laki itu menoleh.
suara Hilya hilang karena terkejut melihat wajah laki-laki yang ada dihadapannya sekarang.
Hilmi. Laki-laki yang tadi mengetuk pintu rumahnya dan sekarang berada di hadapannya. Dengan wajah yang tampan dilengkapi senyum yang mempesona, membuat Hilya mematung.
Segera Hilya tersadar dari keterkejutannya, dia langsung menutup pintu tapi gerakannya kalah cepat dengan Hilmi. Hilmi sudah menahan pintu rumahnya agar tidak ditutup dan mendorong pintu itu agar terbuka lebar. Lalu Hilmi masuk dan segera menutup pintu.
“apa yang kau lakukan? Pergi dari rumahku?” kata Hilya dengan emosi karena Hilmi dengan percaya dirinya masuk ke dalam rumah tanpa persetujuannya.
Hilmi maju mendekati Hilya dan membawa nya ke dalam pelukannya. Hilmi merasa lega karena bisa memeluk Hilya. Senang dan bersyukur karena bisa menemukan Hilya.
Hilya yang meronta dalam pelukan Hilmi “lepaskan aku. Apa yang kau lakukan?” terikak Hilya sambil memukul-mukul dada hilmi.
Hilmi hanya diam menerima pukulan Hilya dengan masih tetap memeluk Hilya sambil mencium kepalanya. Hilya terus saja meronta untuk melepaskan pelukan Hilmi.
Namun sia-sia, karena semakin Hilya meronta, semakin erat pelukan Hilmi.
“maafkan aku. Ku mohon maafkan aku Hilya.” Akhirnya Hilmi mengucapkan kata-kata itu ketika Hilya terus meronta dalam pelukannya.
Hilmi menciumi kepala Hilya dan mengelus punggungnya sampai Hilya tidak lagi meronta tetapi digantikan dengan guncangan ditubuhnya, yang menandakan ia menangis.
Hilya menangis dipelukan Hilmi ketika dia mengucapkan kata maaf.
🌹🌹🌹🌹🌹
Okay, enough fot today.
Hope you enjoy this story
Keep clean
Don't forget to wash your hand before eating and after go out from home
Eat healthy food
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi, menjaga kita dan keluarga
Semoga kita dapat menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan tahun ini dengan lancar dan selalu diberi perlindungan serta kemudahan di segala urusan
Diberi umur panjang agar bisa menikmati hari lebaran yang tinggal seminggu lebih sedikit 😁😁😁😁
Aamiin Aamiin Aamiin 🤲🤲🤲🤲
😊😊😊
😉😉😉😉👍👍
Semangat semangat
✊✊✊
Jangan lupa comment dan vote nya
Follow juga ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top