Pesonamu
Mata indah kecoklatan
Bagaikan kemilau permata yang bersinar terang
Menempati wajah indah bagaikan pualam
Di atas tubuh tegap yang berdiri tegak
Rambut yang tertiup semilir sang bayu
Layaknya ombak yang menari indah
Bangirnya hidung yang tegak mengacung
Di atas bibir yang tersenyum manis bagaikan madu
Tawa yang mengalir jernih
Terdengar jelas di antara deraian canda yang mengalun santai
Semuanya tak luput dari cermin jiwaku
Yang memantulkan pesonamu
Membuat genderang jiwaku
Bertalu-talu menyebut namamu
Membuat lautan perasaanku
Beriak-riak tak menentu
Membuat layar mimpiku
Selalu menghadirkanmu
Dalam lelapnya malamku
Oh... Sungguh...
Panah asmara telah tertancap padaku
Yang melesat dari tajamnya tatapan matamu
Menghantam jiwaku seketika
Melepaskan sukmaku ke angkasa
Yang terhempas kembali ke dalam raga
Di atas hamparan rasa bahagia yang gila
Tak ku sangka...
Ku merasakan lagi yang namanya cinta
Cinta yang telah lama pupus
Terbawa angin kekecewaan
Namun tumbuh kembali
Tersiram sejuknya tatapan matamu
Dan membuat hatiku mengalun merdu
Aku cinta pada mu!
Pancor Bermi, 15 Juni 2015
(kelas 8 Mumats. Semester 2. 2015)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top