Kakakku, Sahabatku

Ketika ku bahagia, senyummu merekah indah

Saat ku ditelan nestapa, hadirmu menyejukkan jiwa

Kala ku gundah gulana, kau dengarkan segala rintihan sukma

Kau siramkan air ketenangan, ketika ku terpanggang api jiwa


Ku tahu, dan kau pun begitu...

Walau kita tak terikat benang merah syahdu

Namun kaulah bagian tulang ragaku

Kaulah teman setia di dalam hidupku


Tumbuh bersama sedari tak tahu apa-apa

Membuatku selalu merindukanmu di manapun ku berada

Inginku selalu mekarkan lengkung seroja

Pada paras indahmu, wahai kakakku tercinta


Canda dan tawamu penghias kalbu

Yang kan ku ingat, di mana pun kaki ini beradu

Tangis dan sedihmu menyayat sukmaku

Yang tak kan ku biarkan, walau sedetik pun berlalu


Harapku selalu ingin bersama di manapun jua

Bersama kembali merajut kehidupan fana

Namun takkan ku salahkan pula

Jikalau kau teringin mengambil yang lainnya


Do'aku selalu menyertai langkahmu

Tuk menggapai cita dan asa yang telah menunggu

Sampai kita kan kembali bersama selalu

Berkumpul di dalam kasih sayangNya yang perdu


Pancor Bermi, 29 Februari 2016

(Beautiful end of February 2016)


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top