Ibu di Tengah Malam
Di kala menangis langit basahi bumi
Ketika purnama raya terangi hari
Terbangun ku dari mimpi
Berganti dengan bukan ilusi
Terdengar suara mendayu
Damaikan hati, sejukkan qalbu
Getarkan sukma, bangkitkan ruh ku
Di tengah malam yang meredup sayu
Ooh... Ternyata itu Ibunda
Yang khusyuk merenda asa
Dalam balutan munajat dan do'a
Bertangis, meminta kepada-Nya
Tiada sadar, tiada rasa
Ku menitikkan air mata
Terus memandanginya yang semakin renta
Termakan waktu, tertelan usia
Terbayang di dalam angan
Kerja kerasnya di kala siang
Demi orang yang sangat di sayang
Tanpa perduli kan nasib badan
Bangkit dalam lamunanku
Ketika dirinya menangis memagut pilu
Tatkala hatinya menahan sembilu
Melihat buah hatinya tiada acuh
Terpekur ku sendiri
Menangis ku di dalam hati
Menyesali perbuatan raga ini
Yang membuat Ibunda sakit hati
Berada sudah di depan ku kini
Ibunda dengan senyum terperi
Memelukku dengan sepenuh hati
Mendekapku dengan cinta kasih
Ia berdiri,
Menuntun tangan ini
Tuk kembali ke peraduan lagi
Persiapkan diri tuk sambut mentari pagi
Ia mengantarku kembali ke mimpi
Dengan belaian lembut bagaikan bidadari
Ku sudah tidak sadarkan diri
Ketika kecupan lembut ada di pipi
Pancor Bermi, 21 April 2015
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top