Cermin Kelabu
Ketika asa tiada lagi menyala
Mematikan keinginan tuk menjalani hidup yang tersisa
Ku amati dengan seksama cermin di sana
Tampak sekelebat bayang tanpa sukma menghiasi mata
Aku tergugu melihatnya, menangis dalam hati untuknya
Begitukah rupa seorang manusia pendosa?
Nampak layu terbebani kenistaan yang nyata
Nampak hampa tanpa adanya kebersihan jiwa
Hatiku menjerit pilu: hitam sudah lembaran hidupku!
Ternoda oleh kerakusan nafsu yang membelenggu
Terikat oleh banyaknya keinginan yang semu
Tanpa sempat menorehkan hal suci di mata Rabb-ku
Ku pandangi lagi cermin kelabu di depanku
Ingin rasanya ku tumpahkan segala resahku
Ingin ku secepatnya menjauh, pergi dan berlalu
Meninggalkan dunia yang hanya menganggapku bagaikan debu
Namun, ku melihat sesuatu di sana
Tampak menggelora di balik kedalaman sukma
Ia menggeliat penuh kuasa, penuh gairah
Memenuhi jiwa yang dahsyat menggelisah resah
Ku coba untuk memanggilnya, memerintahkannya
Untuk mendekat, mencari tahu apa yang diinginkannya
Ketika dia tiba di permukaan asa yang akan mati terpedaya
Ku tersadar, ialah yang hampir tiada: rasa takut pada Yang Maha Esa
Ia menatapku tajam, sengit sekali suaranya berkata:
"Mengapa kau lemah wahai anak manusia?"
"Mengapa kau biarkan nafsu menghitamkan dunia yang kau punya?"
Aku hanya menatap sayu pada cermin, tak mampu melihat kepadanya
Ia semakin mengurungku dalam kekalutan, kegundahan
Mencoba menyadarkanku, bahwa lembaran hitam masih bisa diputihkan
Meyakinkanku, dosaku masih kecil daripada pengampunan-Nya yang kan diberikan
Membuatku semakin pasrah diterjang kegelisahan dalam kenistaan
Tersenyum manis ia kepadaku, lembut sekali
Ketika ku mengiyakan apa yang dikatakannya tadi
Ia pun mencoba membawaku pergi, berlalu dari cermin ini
Pergi menghadap sang Ilahi Rabbi, tuk sucikan mata hati
Aku pun mengikutinya, ke tempat yang di tuju
Ke tempat ku kan menghapus hitamnya lembaran duniaku
Namun ku sempatkan diri berbalik pada sang cermin kelabu
Tersenyum padanya, walau ia tak membalasku: ia hanya diam membeku
Pancor Bermi, 05 Maret 2016. 00:30 AM
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top