Ketika ku masih terlalu hijau di dunia baru

Pikiranku mengembara ke berbagai penjuru

Anganku menerawang menembus sukmaku

Inginku melihat bagaimanakah negeriku

Pernahku berpikir, bagaimanakah bentuk surga

Ataukah mungkin bagaimanakah nirwana

Namun sekarang ku tahu itu tempat yang sama

Membuatku tersenyum memikirkannya

Namun, masih ada yang menggelayuti pikiranku

Apakah dan bagaimanakah surga nirwana itu

Perasaanku menggebu-gebu ingin tahu

Walau sebenarnya, ku sudah ada di situ

Inilah dia surga dunia yang selalu ku damba

Negeri bernama Indonesia yang kaya raya

Negeriku sendiri di mana ku telah ada

Negeriku sendiri di mana ku kan tiada

Surga dunia yang selalu ku angankan

Kini mulai kehilangan kewibawaan

Menghadapi dunia luar yang penuh godaan

Membuatnya kehilangan kekuatan

Terguguku melihat akan nasib negeri ini

Negeri yang ku kira abadi, baiti jannati

Namun sekarang, ku hanya bisa menjerit dalam hati

Melihat negeriku yang mulai kehilangan gigi

Tak tega hatiku melihat semuanya

Melihat negeriku yang kaya raya

Namun kini, penuh dengan derita

Mulai dari atasan, hingga rakyatnya

Sekarang negeriku pun sangat kaya

Melimpah ruah kan duka nestapa

Membuat hatiku semakin iba padanya

Membuatku menitikkan air mata

Namun ku berjanji dengan sepenuh hati

Bahwa ku kan mencoba memajukan negeri ini

Walau apapun yang kan terjadi nanti

Ku kan tetap melesatkan negeri ini

Pancor Bermi, 27 Mei 2016