HANYA WAKTU
Bumi berselimutkan malam
Angin pun berteriak seram
Di sini, aku sendiri terdiam
Memagut pilu dalam kelam
Beginikah rasanya, menjadi perindu
Menahan rasa yang tak menentu
Entah kapan dia kan tahu perasaanku
Jawabannya, hanya waktu yang tahu
Diam-diam mata ini terus memandanginya
Tak pernah lelah, tuk melihat senyum manisnya
Namun entah kapan, dia kan membalasnya
Karena hal itu, pada waktu jawabnya
Sanubariku sudah bergelimang penat
Menahan beban hati yang terlalu berat
Walaupun begitu, aku harus tetap kuat
Tak boleh biarkan rasa ini terlipat
Biarlah semuanya hanya menjadi cerita
Cerita jiwa yang tak akan ada habisnya
Walaupun begitu, kuingin ia turut serta
Namun hanya waktu yang akan mengaturnya
Pancor Bermi, 30 Mei 2016
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top