• Epilog : Later
.
.
.
3 tahun berlalu semenjak dirimu menghilang ditelan oleh ombak malam. Dirimu masih tidak bisa hilang dari dalam pikiranku barang sejengkal.
Setelah semua kejadian itu, Louis dengan senang hati menjelaskan tentang apa yang terjadi selama ini serta kondisimu.
Menyedihkan sekali.
Aku mencintai dirimu tapi bahkan tidak mengetahui fakta seperti itu.
Meskipun Louis bilang semua itu kau lakukan untuk melindungiku, tapi pada akhirnya itu semua tidak berguna kan? Lagipula kau sudah menghilang.
Malam ini adalah hari tepat dimana kita bertemu. Malam ini pula aku akan merelakan dirimu yang sudah hilang selama tiga tahun.
Tapi belum sempat aku mengatakan 'selamat tinggal' pada dirimu, pintu rumahku diketuk.
Seperti sebuah ilusi yang tercipta oleh pantulan sinar bulan, helaian bunga mawar merah terbang ke angkasa ditemani dengan helaian kelopak bunga berwarna kuning.
ᅠ
Dan yang berdiri di depan pintu adalah–
ᅠ
Dirimu.
ᅠ
Semua ini terasa tak nyata.
Baik tentang dirimu dan segalanya.
Ahh, surai pirangmu itu masih indah sama seperti terakhir kali aku melihatnya. Dan meski sebelah matamu tertutup, aku dapat merasakan rasa hangat yang kembali masuk ke dalam dadaku.
Apa kau datang kembali untuk pulang karena aku menceritakan kisah kita?
Ataukah kau menjemput diriku pergi karena telah menceritakan semua kisah itu?
Tapi, yang manapun tidak masalah.
Karena kau pada akhirnya tetap kembali ke sisiku.
ᅠ
Nah ayo–
Sekarang aku akan mengungkapkan perasaanku padamu, untuk yang pertama dan mungkin untuk yang terakhir kalinya.
"Aku mencintaimu!"
Aku tidak peduli lagi pada jawabannya! Selagi rasa ini masih menggebu di dada, selagi nafasku masih beradu dengan dinginnya malam, aku tidak keberatan untuk mengulangnya beribu-ribu kali!
.
.
.
... Dan kau membentangkan tanganmu untuk menyambutku kembali ke dalam pelukanmu–
.
.
.
ᅠ
ᅠ
Fin.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top