• Prolog : warmth

Kedua mata kami saling bertemuan.

Manik heterokromianya menatap dengan senyuman di bibirnya, aku meraih tangannya yang lembut itu kemudian menggenggamnya.

Mataku terkunci pada surai putihnya, pandanganku yang sebelumnya menatap helai rambut yang tertiup angin tiba-tiba menatap sebuah kejadian–yang mungkin terjadi di masa lalu nun jauh disana.

.

Angin berhembus lembut seperti membelai wajahnya. Di hadapannya, sosok bocah lelaki berumur sekitar delapan tahun menatap kosong meja di depannya.

Walau itu malam yang indah dengan bulan yang bersinar terang menghiasinya bocah itu tetap termenung, di hadapannya, seonggok batu dengan warna kehitaman tergeletak.

Entah mengapa aku paham tentang apa yang ada di pikirannya, juga tentang apa yang terjadi.

Jika saja...

Harapan harapan itu mulai dipanjatkan ke langit.

Sekitarku kembali memburam, meninggalkan sosok bocah lelaki yang memandangi batu itu.

Suara bocah itu terngiang-ngiang di kepalaku.

Di masa depan yang jauh itu atau di dunia lain...

.

"Hei, Snow!" Gadis dengan mata heterekromia itu menggembungkan pipinya sembari memukul jidatku.

"Kau sudah bilang akan berusaha untuk tidak bengong lagi, jadi mana hasilnya?" Terlihat kesal, gadis itu melepaskan tangannya dari genggamanku.

"Aduh, maaf dong. Aku tadi kelepasan... " Aku mengeluh dan mencoba kembali meraih tangannya lagi.

"Bilangnya gitu terus ya, hmph!" Gadis itu melangkah menjauhiku sementara aku terus berusaha menggapai tangannya.

"Alcy!!!"

Aku berlari mengejarnya. Dalam hatiku, aku mengetahui bahwa permohonan bocah itu telah terkabul.

Dan karena itulah, aku harus menjalaninya dengan suka cita. Aku mengulas senyum–selain karena Alcyone yang berhenti, juga karena aku kembali merasakan kehangatan itu–kehangatan yang tak pernah kurasakan lagi setelah beberapa ribu tahun.

.

... Kita ditakdirkan untuk terlahir kembali,

Ayo bertemu lagi.

Pada saat itu, aku yakin aku bisa berjanji padamu

Bahwa aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi.

.
.
.



Fact corner (and a little desc to au)!

• di modern!AU, Snow memiliki ingatan masa lalunya saat menjadi penyihir.
• Alcyone juga sama, tapi dia mengingatnya tidak sebaik Snow.
• dua-duanya pelajar SMA (Snow kelas 2, Alcyone kelas 1)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top